Product Profile
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
Y
Z

KALTROFEN

BRANDED
Anti-inflamasi non-steroid (AINS) dengan daya analgesik, anti-inflamasi dan antipiretik. Bekerja menghambat sintesa prostaglandin. 
Available at :
Share this article

Komposisi:

Ketoprofen

Bentuk Sediaan:

- Tiap tablet salut enterik mengandung ketoprofen 100 mg (Indonesia)

- Tiap tablet supositoria mengandung ketoprofen 100 mg (Indonesia)

- Tiap 30 g gel mengandung ketoprofen 0,75 g (Indonesia, Sri Lanka)

Farmakologi:

Merupakan anti-inflamasi non-steroid (AINS) dengan daya analgesik, anti-inflamasi dan antipiretik. Bekerja menghambat sintesa prostaglandin. Diabsorbsi sempurna dan cepat di saluran cerna, tidak dipengaruhi oleh makanan; makanan hanya memperpanjang waktu mencapai kadar puncak (t-maks) tanpa mempengaruhi bioavailabilitas totalnya. Kadar puncak plasma tercapai dalam waktu ½ sampai 2 jam. Waktu paruh pada lanjut usia selama 5 jam, dan 3 jam pada dewasa.

Supositoria yang diberikan pada malam hari lebih efektif dalam mengontrol nyeri yang timbul sepanjang malam dibandingkan bentuk oral, kadar puncak dicapai dalam 1-2 jam, dengan waktu paruh eliminasi 2-3 jam.

Pada pemberian secara intramuskular, ketoprofen diabsorpsi dengan baik.

Indikasi:

Mengobati gejala-gejala artritis rematoid, spondilitis ankilosa, gout akut dan osteoartritis.

Dosis:

- Kaltrofen 100 mg tablet : 1 tablet 2-3 kali sehari atau menurut petunjuk dokter, sebaiknya diberikan bersamaan dengan makanan atau susu.

Bentuk sediaan pelepasan lambat sebaiknya tak digunakan untuk nyeri akut.

- Kaltrofen supositoria : Jika dikombinasikan dengan preparat oral, maka pada umumnya dosis perhari adalah 1 supositoria yang dimasukkan ke dalam rektum. Jika tidak dikombinasikan, dosis lazim adalah 1 supositoria 2 kali sehari.

Kontraindikasi:

Hipersensitif terhadap Ketoprofen, asetosal dan AINS lain, pasien yang menderita ulkus peptikum atau peradangan aktif (inflamasi akut) pada saluran cerna, bronkospasme berat atau pasien dengan riwayat asma bronkial atau alergi, gagal fungsi ginjal dan hati yang berat. Supositoria sebaiknya tidak digunakan pada penderita proktitis atau hemoroid.

Peringatan dan Perhatian:

- Karena Ketoprofen dieliminasi melalui ginjal dan dapat mengurangi aliran darah ginjal, maka dosis ketoprofen pada penderita gagal ginjal harus diturunkan dan dimonitor secara ketat.

- Ketoprofen harus digunakan dengan hati-hati pada penderita gangguan fungsi hati

- Hati-hati penggunaannya pada keadaan hiperasiditas lambung.

- Sebaiknya diberikan bersamaan dengan makanan atau susu untuk mencegah efek samping pada saluran cerna.

- Ketoprofen tidak dianjurkan untuk diberikan pada ibu hamil dan menyusui, meskipun belum ada laporan mengenai efek embriopatik.

Efek Samping:

Tablet: Dispepsia, mual, muntah, nyeri abdomen, sakit kepala, pusing, tinitus, gangguan penglihatan, ruam dan gangguan fungsi ginjal.

Supositoria : kadang menyebabkan konsistensi feses menjadi lunak.