Rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun, dengan gejala berupa inflamasi dan nyeri pada sendi-sendi kecil, misalnya pada sendi di jari. Karena rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun, maka pengobatannya menggunakan obat anti-inflamasi, seperti methotrexate, TNFα-inhibitor (adalimumab), atau Janus Kinase inhibitor (tofacitinib).
Dr. Gao dan tim dari Cina melakukan sebuah meta-analisis pada tahun 2023 yang mengevaluasi data dari 4 uji klinik untuk menilai efektivitas dan keamanan tofacitinib yang dikombinasikan dengan methotrexate dibandingkan dengan monoterapi methotrexate pada pasien dengan rheumatoid arthritis aktif. Studi meta-analisis ini melibatkan total 1.782 pasien (1.345 mendapatkan tofacitinib + methotrexate vs 437 mendapatkan methotrexate saja).
Hasilnya, baik dari skor American College of Rheumatology (ACR) 20, ACR50, ACR70, dan disease activity score (DAS)28 (ESR) kelompok tofacitinib + methotrexate lebih efektif memperbaiki gejala, sebagai berikut:
· ACR20 (odds ratio (OR) 3,62; 95% CI 2,84–4,61; p < 0,001),
· ACR50 (OR 5,17; 95% CI 3,62–7,38; p < 0,001),
· ACR70 (OR 8,44; 95% CI 4,34–16,41; p < 0,001),
· DAS28 (ESR) < 2,6 (OR 4,71; 95% CI 2,06–10,77; p < 0,001).
· Probabilitas kejadian tidak diinginkan tofacitinib + methotrexate lebih rendah daripada monoterapi methotrexate (OR 1,42; 95% CI 1,08–1,88; p = 0,01).
Kesimpulan:
Dari studi meta-analisis ini didapatkan bahwa kombinasi tofacitinib + methotrexate lebih efektif dari monoterapi methotrexate untuk memperbaiki gejala pada pasien rheumatoid arthritis refrakter.
Gambar: Ilustrasi (Sumber: Freepik)
Referensi:
Gao Y, Gao YN, Wang MJ, Zhang Y, Zhang FQ, He ZX, Chen W, Li HC, Xie ZJ, Wen CP. Efficacy and safety of tofacitinib combined with methotrexate in the treatment of rheumatoid arthritis: A systematic review and meta-analysis. Heliyon. 2023 Apr 28;9(5):e15839.