Sensitisasi sentral merupakan suatu proses patofisiologis di mana sistem saraf pusat mengalami perubahan struktural, fungsional, dan kimia yang membuatnya lebih sensitif terhadap nyeri dan rangsangan sensorik lainnya. Sensitisasi sentral berperan penting dalam timbulnya nyeri kronis pada osteoartritis (OA).
Sebuah studi observasional dilakukan untuk mengevaluasi efek etoricoxib terhadap nyeri dan tanda-tanda sensitisasi sentral pada 790 pasien dengan osteoartritis (lutut atau pinggul). Mayoritas adalah perempuan (71,6%), dan usia rata-rata 54,5 ± 13,0 tahun. Semua pasien menerima etoricoxib 60 mg 1x/hari selama 2 minggu. Dinamika nyeri dinilai dengan numerical rating scale (NRS 0-10), dinamika tanda sensitisasi sentral dinilai menggunakan central sensitization inventory (CSI). CSI ≥ 40 diamati pada 35,3% pasien.
Hasilnya, setelah 2 minggu pengobatan dengan etoricoxib, intensitas nyeri saat bergerak, istirahat, dan saat malam hari menurun sebesar 58,8±24,1%, 69,7±32,6%, dan 70,1±32,8%.
Terjadi penurunan nilai CSI sebesar 33,1±14,5% (p<0,001), serta penurunan jumlah pasien CSI ≥40: dari 35,3% menjadi 10,3% (p<0,001). Tidak ada efek samping serius selama pengobatan. Jumlah efek samping adalah 5,9%, terutama dispepsia dan hipertensi.
Kesimpulan:
Etoricoxib menurunkan nyeri pada pasien osteoartritis dan mengurangi keparahan tanda- tanda sensitisasi sentral. Hal ini mendukung cara kerja etoricoxib yang bersifat sentral di sistem saraf pusat.
Gambar: Ilustrasi (Sumber: Freepik)
Referensi:
1. Polishchuk E, Karateev A, Amirdzhanova V. POS1134 the effect of etoricoxib on pain and signs of central sensitization in patients with osteoarthritis [Internet]. 2022. Available from: https://ard.bmj.com/content/81/Suppl_1/895.3
2. Volcheck MM, Graham SM, Fleming KC, Mohabbat AB, Luedtke CA. Central sensitization, chronic pain, and other symptoms: Better understanding, better management. Cleve Clin J Med. 2023;90(4):245-54.