Komposisi:

Divalproex sodium setara dengan valproic acid 250 mg

Sediaan/Kemasan:

Kaplet salut enterik 250 mg/Dus: 1 botol plastik @ 100 kaplet salut enterik

Farmakologi:

Divalproex sodium di dalam saluran cerna dipecah menjadi ion valproat dan meningkatkan konsentrasi GABA (gamma-aminobutyric acid) pada otak

Indikasi:

Divalproex sodium diindikasikan sebagai terapi tunggal dan tambahan pada pengobatan pasien dengan kejang parsial kompleks yang terjadi dalam isolasi atau dalam kaitan dengan bentuk kejang lainnya. Divalproex sodium juga diindikasikan untuk penggunaan sebagai terapi tunggal dan tambahan pada pengobatan kejang simple dan complex absence, dan terapi tambahan pada pasien kejang tipe multipel yang mencakup kejang absence, kejang tonik-klonik generalisata dan kejang mioklonik. Simple absence didefinisikan sebagai sensorik yang berkabut atau hilangnya kesadaran yang sangat singkat disertai dengan munculnya cetusan epilepsi generalisata tanpa adanya gejala klinis lain yang terdeteksi. Complex absence digunakan jika ada gejala lain.

Dosis:

Dosis awal yang direkomendasikan adalah 10-15 mg/kgBB/hari, dengan interval 1 minggu, dosis dapat ditingkatkan sebesar 5-10 mg/kgBB/hari, sampai kejang dan efek samping terkontrol. Dosis maksimum yang dianjurkan adalah 60 mg/kgBB/hari.

Kontraindikasi:

Pasien dengan gangguan hati, hipersensitif terhadap obat ini dan dengan kelainan siklus urea

Peringatan dan Perhatian:

Tidak dianjurkan untuk diberikan pada ibu hamil dan menyusui karena data keamanan masih terbatas

Efek Samping:

Efek samping yang paling sering terjadi adalah mual dan muntah

Interaksi Obat:

Aspirin : Perhatian harus diberikan jika valproate dan aspirin akan diberikan bersamaan.

Felbamate : Penurunan dosis valproate mungkin dibutuhkan saat mulai diberikan terapi felbamate.

Meropenem : Pernah dilaporkan adanya kadar valproic acid yang subterapeutik saat diberikan bersamaan dengan meropenem.

Rifampin : Penyesuaian dosis valproate mungkin perlu dilakukan saat diberikan bersamaan dengan rifampin.

FAQ

Farmakologi

Bagaimana mekanisme kerja dari divalproex sodium?

Divalproex sodium diduga bekerja dengan meningkatkan konsentrasi dan aktivitas kerja gamma-aminobutyric acid (GABA) pada otak. Divalproex sodium juga diduga bekerja dengan menghambat voltage sensitive sodium channel (VSSC).

Indikasi/Kegunaan

Divalproex sodium bisa digunakan untuk kasus apa saja?

Divalproex sodium bisa digunakan sebagai terapi tunggal dan tambahan pada pengobatan pasien dewasa dan anak di atas 10 tahun dengan kejang parsial kompleks, pasien dewasa dan remaja dengan kejang simple dan complex absence. dan sebagai terapi tambahan pada kejang tipe multiple yang mencakup kejang absence, tonik-klonik generalisata, dan kejang mioklonik.

Apakah divalproex sodium dapat digunakan untuk indikasi lainnya selain epilepsi/kejang?

Berdasarkan penelitian obat ini dapat digunakan pula sebagai terapi profilaksis migren dan juga untuk terapi mania terkait kelainan bipolar.

Efikasi

Divalproex sodium efektif untuk epilepsi jenis apa saja?

Berdasarkan penelitian, divalproex sodium efektif untuk digunakan pada semua jenis epilepsi yang terjadi.

Cara Pemberian/Penggunaan

Kapankah kita dapat menghentikan penggunaan divalproex sodium pada pasien dengan epilepsi?

Salah satu syarat umum untuk mengentikan obat antiepilepsi adalah pasien harus bebas dari bangkitan kejang selama minimal 2 tahun dan gambaran EEG-nya harus normal.

Apakah kita dapat menghentikan begitu saja penggunaan dari divalproex sodium ini?

Penghentian penggunaan dari divalproex sodium sebaiknya dilakukan secara bertahap yang diatur oleh dokter.

Bagaimana jika hendak beralih ke terapi tunggal?

Dosis awal untuk obat ini tetap sama yaitu 10-15 mg/kgBB/hari. Dosis dapat ditingkatkan sebesar 5-10 mg/kgBB/minggu, hingga maksimal 60 mg/kgBB/hari. Sedangkan dosis obat antiepilepsi yang diberikan bersamaan dengan obat ini dapat diturunkan sekitar 25% setiap dua minggu. Penurunan dimulai saat awal terapi Divalproex Sodium atau selambat-lambatnya seminggu atau dua minggu jika ada kejang yang terjadi dengan penurunan dosis. Kecepatan dan lama penghentian dosis sangat bervariasi dan pasien sebaiknya dimonitor dengan ketat jika terjadi peningkatan frekuensi kejang.

Bagaimana jika divalproex sodium hendak diberikan sebagai terapi tambahan?

Obat ini dapat ditambahkan dengan dosis 10-15 mg/kgBB/hari. Dosis dapat dinaikan sebesar 5-10 mg/kgBB/minggu untuk mencapai respons klinis yang optimal. Umumnya respons klinis optimal akan tercapai pada dosis harian di bawah 60 mg/kgBB/hari. Pada penggunaan bersamaan dengan carbamazepine atau phenytoin atau obat antiepilepsi (AED) lainnya sebaiknya diperiksa secara periodik konsentrasi plasma dari AED yang diberikan bersamaan pada saat awal terapi.

Berapakah dosis divalproex sodium yang dipergunakan sebagai terapi preventif migrain?

Divalproex sodium bisa diberikan sebagai terapi preventif migrain dengan dosis sebesar 250-500 mg per hari.

Bolehkah kaplet divalproex sodium digerus?

Divalproex sodium tersedia dalam bentuk kaplet salut enterik, yang artinya bahwa divalproex sodium tidak dipecah di lambung, namun dipecah di usus halus, sehingga efek samping terhadap saluran pencernaan minimal. Risiko apabila divalproex sodium digerus, maka efek salut enterik juga akan berkurang, dan efek samping terhadap lambung juga akan lebih tinggi, maka ada baiknya apabila divalproex sodium tidak digerus.

Pasien Khusus/Perhatian

Bagaimana penggunaan Divalproex Sodium pada pasien usia lanjut?

Dosis awal dari obat ini sebaiknya dikurangi pada pasien dengan usia lanjut. Selain itu, penurunan dosis dan penghentian obat juga sebaiknya dipertimbangkan pada pasien dengan somnolen yang berlebihan.

Apakah divalproex sodium boleh diberikan pada ibu hamil?

Hingga saat ini belum ada obat antiepilepsi yang terbukti aman untuk ibu hamil. Sama halnya dengan obat antiepilepsi lainnya, divalproex sodium terbukti memiliki efek samping pada janin, namun dapat diberikan dengan mempertimbangkan manfaat dan risiko.

Bagaimana penggunaan divalproex sodium pada ibu menyusui?

Penggunaan pada ibu menyusui sebaiknya dihindari karena valproate diekskresikan dalam air susu ibu.

Bagaimana penggunaan divalproex sodium pada pasien dengan gangguan fungsi hati?

Penggunaan divalproex sodium pada pasien dengan gangguan fungsi hati sebaiknya dihindari.

Interaksi Obat

Bagaimana interaksi obat dari divalproex sodium?

Pemberian bersamaan dengan obat antiepilepsi lainnya dapat mempengaruhi konsentrasi obat. Penggunaan bersamaan dengan clonazepam dapat menginduksi status absence pada pasien dengan riwayat kejang tipe absence. Pemberian bersamaan dengan phenobarbital dapat menghambat metabolisme dari phenobarbital. Pemberian bersamaan dengan warfarin dapat meningkatkan fraksi bebas dari warfarin.

Efek Samping

Apa saja efek samping divalproex sodium yang sering dilaporkan?

Berdasarkan penelitian, efek samping divalproex sodium yang paling sering dilaporkan adalah gangguan gastrointestinal/iritasi saluran pencernaan seperti mual, nyeri abdominal, dan konstipasi. Efek samping terkait dosis adalah tremor, sedasi, lelah dan ataksia. Selain itu juga pernah dilaporkan adanya trombositopenia ringan. Efek samping yang berbahaya adalah hepatotoksisitas dan pankreatitis.

Bagaimana mencegah efek samping iritasi saluran dari divalproex sodium?

Salah satu cara untuk mencegah efek samping tersebut adalah dengan memberikan obat dengan makanan atau meningkatkan dosis secara perlahan dengan dosis awal yang rendah. Selain itu pemberian Divalproex Sodium dalam bentuk salut enterik juga dapat meminimalisasi hal ini.

Penyimpanan

Bagaimana penyimpanan produk divalproex sodium?

Divalproex sodium disimpan pada suhu di bawah 30°C.

DIVALPROEX SODIUM