Detail Article

Streptococcus-toxic Shock Syndrome, Penyebab 77 Kasus Kematian di Jepang, Apa Gejala, Pengobatan, dan Pencegahannya?

dr. Desta Wulan Restu
Jun 24
Share this article
380a4bd224ef34431ab557861cf33076.jpg
Updated 05/Jul/2024 .

Akhir-akhir ini ada berita outbreak kasus infeksi Streptococcus-toxic shock syndrome (STSS) di Jepang yang menyebabkan 77 kasus kematian hingga Maret 2024. Di Eropa pada tahun 2022 juga dilaporkan kasus yang sama dengan suspek penyebab adalah bakteri Group Streptococcus A.


Infeksi STSS (Streptococcus-toxic shock syndrome) atau sindrom syok toksis karena Streptococcus adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Streprococcus pyogenes atau dikenal dengan Group A Streptococcus (GAS) dengan onset kejadian yang cepat menyebabkan keadaan syok dan gagal organ. Infeksi ini tergolong jarang, namun bila terinfeksi dapat menyebar ke jaringan dan aliran darah dengan cepat dalam onset 24-48 jam hingga menyebabkan kematian.1

 

Gejala yang ditimbulkan dapat diawali dengan demam, nyeri tenggorokan, nyeri otot, mual- muntah. Dalam waktu yang cepat dalam 24-48 jam, dapat menyebabkan penurunan tekanan darah, takikardi (detak jantung yang cepat), takipneu (sesak napas), hingga menyebar ke organ-organ lainnya dan menyebabkan kondisi syok, sepsis, bahkan gagal organ, sehingga risiko kematian tinggi dan cepat. Semua orang dapat terinfeksi penyakit ini, namun kondisi-kondisi yang dapat meningkatkan risiko adalah kelompok usia lanjut ≥65 tahun (tidak menutup kemungkinan juga menyerang anak), pasien yang memiliki luka terbuka (misalnya yang baru saja menjalani operasi atau pasien yang ternfeksi penyakit virus cacar) sehingga bakteri akan mudah masuk ke jaringan tubuh, pasien DM, dan pengguna alkohol.1

 

Untuk menegakkan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan darah untuk memastikan infeksi S. pyogens, adanya tekanan darah rendah, dan adanya masalah pada ≥2 organ (paru, hati, ginjal, kulit, atau otot).1,2 Pasien STSS perlu ditangani segera untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit dan mendapatkan terapi simtomatik (sesuai gejala). Tata laksananya meliputi:

1. Antibiotik

Antibiotik harus segera diberikan pada pasien. Bila sudah didiagnosis STSS dari hasil pemeriksaan penunjang darah, antibiotik yang umumnya diberikan adalah golongan penicillin atau clindamycin.1,2 Penicillin dan golongan beta-lactamase paling efektif dalam menangani pertumbuhan bakteri pada fase awal.3

Pada pasien dengan infeksi GAS, pemberian clindamycin 600-900 mg secara IV per 8 jam direkomendasikan, juga dengan kombinasinya dengan penicillin-G 4 juta IU secara iV per 4 jam. Cephalosporin generasi pertama atau vancomycin dapat digunakan sebagai alternatif terapi.3

2. Terapi Cairan

Terapi cairan yang adekuat diperlukan untuk menangani hipotensi (tekanan darah rendah), mencegah syok, dan gagal multi-organ.2,3

Cairan IV dalam jumlah besar 10-15 L per hari seringkali diperlukan karena adanya hipotensi dan kebocoran kapiler yang menyebar. Bila dengan terapi cairan hipotensi tidak membaik, maka bisa diberikan obat-obatan vasopressor (dopamin) atau vasokonstriktor kuat (norepinephrine).3

3. Operasi

Bila infeksi sudah parah menyerang organ, operasi dilakukan untuk menghilangkan jaringan atau organ yang sudah terinfeksi agar tidak menyebar semakin luas ke organ lainnya.2

4. Imunoglobulin

Dosis tunggal IVIG (intravena immunoglobulin) 400 mg/kgBB dapat meningkatkan perlindungan antibodi terhadap STSS, dosis awal yang direkomendasikan adalah 2 g/kgBB, diikuti 0,4 g/kgBB selama 5 hari.3

Fokus utama dalam manajemen STSS adalah MRS (perawatan di rumah sakit) dengan manajemen tekanan darah serta manajemen multiple organ failure.2


Pencegahan yang dapat dilakukan adalah:1

1. PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat)

Cuci tangan pakai sabun, menjaga ventilasi ruangan dengan baik, menghindari konsumsi alkohol, dan pakai masker bila sakit atau untuk mencegah sakit.

2. Meningkatkan Imunitas

Disebutkan bahwa STSS berkaitan dengan faktor daya tahan tubuh.

 


Gambar: Ilustrasi

Referensi:

1. CDC. About Streptococcal Toxic Shock Syndrome [Internet]. 2024 [cited 2024 June 24]. Available from: https://www.cdc.gov/group- a-strep/about/streptococcal-toxic-shock-syndrome.html

2. CDC. Clinical guidance for Streptococcal Toxic Shock Syndrome [Internet]. 2024 [cited  2024 June 24]. Available from: https://www.cdc.gov/group-a-strep/hcp/clinical- guidance/streptococcal-toxic-shock- syndrome.html#:~:text=Penicillin%20and%20clindamycin%20are%20used,line%20antibiotic%20choices%20for%20STSS.

3. Medscape. Toxic shock syndrome treatment & management [Internet]. 2020 [cited  2024 June 24.  Available from: https://emedicine.medscape.com/article/169177-treatment

Share this article
Related Articles