Disease Info

Gagal Ginjal Akut

Pendahuluan dan Fakta

Gangguan ginjal akut (GGA) atau Acute Kidney Injury (AKI) dapat diartikan sebagai penurunan cepat dan tiba-tiba atau parah pada fungsi filtrasi ginjal. Kondisi ini biasanya ditandai oleh peningkatan konsentrasi kreatinin serum atau azotemia (peningkatan konsentrasi BUN). Akan tetapi biasanya segera setelah cedera ginjal terjadi, tingkat konsentrasi BUN kembali normal, sehingga yang menjadi patokan adanya kerusakan ginjal adalah penurunan produksi urin 

Insidens di negara berkembang, khususnya di komunitas, sulit didapatkan karena tidak semua pasien AKI datang ke rumah sakit. Diperkirakan bahwa insidens nyata pada komunitas jauh melebihi angka yang tercatat. Peningkatan insidens AKI antara lain dikaitkan dengan peningkatan sensitivitas kriteria diagnosis yang menyebabkan kasus yang lebih ringan dapat terdiagnosis .Beberapa laporan di dunia menunjukkan insidens yang bervariasi antara 0,5-0,9% pada komunitas, 0,7-18% pada pasien yang dirawat di rumah sakit, hingga 20% pada pasien yang dirawat di unit perawatan intensif (ICU), dengan angka kematian yang dilaporkan dari seluruh dunia berkisar 25% hingga 80%.

Patofisiologi

Dalam keadaan normal aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerolus relatif konstan yang diatur oleh suatu mekanisme yang disebut otoregulasi. Dua mekanisme yang berperan dalam autoregulasi ini adalah: 

 • Reseptor regangan miogenik dalam otot polos vascular arteriol aferen

 • Timbal balik tubuloglomerular

Selain itu norepinefrin, angiotensin II, dan hormon lain juga dapat mempengaruhi autoregulasi. Pada gagal ginjal pre-renal yang utama disebabkan oleh hipoperfusi ginjal. Pada keadaan hipovolemi akan terjadi penurunan tekanan darah, yang akan mengaktivasi baroreseptor kardiovaskular yang selanjutnya mengaktifasi sistim saraf simpatis, sistim rennin-angiotensin serta merangsang pelepasan vasopressin dan endothelin-I (ET-1), yang merupakan mekanisme tubuh untuk mempertahankan tekanan darah dan curah jantung serta perfusi serebral. Pada keadaan ini mekanisme otoregulasi ginjal akan mempertahankan aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerulus (LFG) dengan vasodilatasi arteriol afferent yang dipengaruhi oleh reflek miogenik, prostaglandin dan nitric oxide (NO), serta vasokonstriksi arteriol afferent yang terutama dipengaruhi oleh angiotensin-II dan ET-1.

Ada tiga patofisiologi utama dari penyebab acute kidney injury (AKI atau GGA) :

1. Penurunan perfusi ginjal (pre-renal)

2. Penyakit intrinsik ginjal (renal)

3. Obstruksi renal akut (post renal)

  - Bladder outlet obstruction (post renal)

  - Batu, trombus atau tumor di ureter

Gejala Klinis dan Komplikasi

Bila pasien ditemukan oliguria, takikardia, mulut kering, hipotensi ortostatik kemungkinan penyebabnya pre-renal injury. Pada pemeriksaan fisik perlu dicari tanda-tanda penyakit sistemik multiorgan seperti lupus eritematosus sistemik yaitu dengan memeriksa kulit, sendi, kelenjar getah bening. Retensi urin dengan gejala kandung kemih yang teraba membesar menunjukkan adanya sumbatan di bawah vesika urinaria yaitu katup uretra posterior. Pada pasien GGA yang berat dapat ditemukan sesak napas yang hebat karena menderita gagal jantung atau edema paru. Hipertensi sering ditemukan akibat adanya overload cairan.

Diagnosis

Anamnesis dan pemeriksaan fisik:

  - Tanda-tanda untuk penyebab AKI (GGA)

  - Indikasi beratnya gangguan metabolic

  - Perkiraan status volume (hidrasi)

Mikroskopik urin

  - Petanda inflamasi glomerulus atau tubulus

  - Infeksi saluran kemih atau uropati 

  - Kristal

Pemeriksaan biokima darah

  - Mengukur pengurangan LFG dan gangguan metabolik yang diakibatkannya

  - Pemeriksaan kadar Na, Cr, urea plasma

Pemeriksaan biokimia urin

  - Membedakan gagal ginjal pre-renal dan renal

  - Pemeriksaan osmolalitas urin, kadar Na, Cr, urea urin

Darah perifer lengkap. Menentukan ada tidaknya anemia, leukositosis dan kekurangan trombosit akibat pemakaian

USG ginjal. Menentukan ukuran ginjal, ada tidaknya obstruksi, tekstur parenkim ginjal yang abnormal

CT scan abdomen. Mengetahui struktur abnormal dari ginjal dan traktus urinarius Pemindaian radionuklir

Pemindaian radionuklir. Mengetahui perfusi ginjal yang abnormal

Pielogram. Evaluasi perbaikan dari obstruksi saluran kemih

Biopsi ginjal. Menentukan berdasarkan pemeriksaan patologi penyakit ginjal


Penatalaksanaan dan perawatan:

1. Pengobatan khusus dari penyebab lain dari AKI (GGA) renal tergantung pada patologi yang mendasari.

  a. Gagal Ginjal Akut Prarenal. Komposisi cairan pengganti untuk pengobatan GGA prerenal akibat hipovolemia harus disesuaikan sesuai dengan komposisi cairan yang hilang. Hipovolemia berat akibat perdarahan harus dikoreksi dengan packed red cells, sedangkan saline isotonik biasanya pengganti yang sesuai untuk ringan sampai sedang perdarahan atau plasma loss (misalnya, luka bakar, pankreatitis). Cairan kemih dan gastrointestinal dapat sangat bervariasi dalam komposisi namun biasanya hipotonik. Solusi hipotonik (misalnya, saline 0,45%) biasanya direkomendasikan sebagai pengganti awal pada pasien dengan GGA pre-renal akibat meningkatnya kehilangan cairan kemih atau gastrointestinal, walaupun salin isotonik mungkin lebih tepat dalam kasus yang parah. Terapi berikutnya harus didasarkan pada pengukuran volume dan isotonik cairan yang diekskresikan. Kalium serum dan status asam-basa harus dimonitor dengan hati-hati.

  b. Gagal Ginjal Intrinsik Renal. AKI akibat lain penyakit ginjal intrinsik seperti glomerulonefritis akut atau vaskulitis dapat merespon glukokortikoid, alkylating agen, dan atau plasmapheresis, tergantung pada patologi primer. Glukokortikoid juga mempercepat remisi pada beberapa kasus interstitial nefritis alergi. Kontrol agresif tekanan arteri sistemik adalah penting penting dalam membatasi cedera ginjal pada hipertensi ganas nephrosclerosis, toxemia kehamilan, dan penyakit pembuluh darah lainnya. Hipertensi dan AKI (GGA) akibat scleroderma mungkin sensitif terhadap pengobatan dengan inhibitor ACE.

c. Gagal Ginjal Post Renal. Manajemen AKI (GGA) postrenal membutuhkan kerjasama erat antara nephrologist, urologi, dan radiologi. Gangguan pada leher uretra atau kandung kemih biasanya dikelola awalnya oleh penempatan transurethral atau suprapubik dari kateter kandung kemih, yang memberikan bantuan sementara sedangkan lesi yang menghalangi diidentifikasi dan diobati secara definitif.

2. Terapi Nutrisi. Kebutuhan nutrisi pasien AKI (GGA) bervariasi tergantung dari penyakit dasarnya dan kondisi komorbid yang dijumpai. Sebuah sistem klasifikasi pemberian nutrisi berdasarkan status katabolisme diajukan oleh Druml pada tahun 2005

3. Terapi Komplikasi. Komplikasi terkait AKI (GGA) tergantung dari derajat AKI (GGA) dan kondisi terkait AKI (GGA) yang ringan dan sedang mungkin secara keseluruhan asimtomatik khususnya saat awal. 



Referensi:

1. Indriana Triastuti, Ida Bagus Gde Sujana. Acute Kidney Injury. Internet [Cited 29/8/2021]. Available from: https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/08a70046ac0ba7b966f58b492a7da909.pdf

2. Dedi Rachmadi. Gangguan Ginjala Akut (GnGA). Internet [Cited 29/8/2021]. Available from: http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/12/Pustaka_Unpad_Gangguan_-Ginjal_-Akut.pdf.pdf