Disease Info
Hepatitis A

Pendahuluan dan Fakta

Virus hepatitis A (HAV) adalah penyebab infeksi umum dari hepatitis akut di seluruh dunia. HAV paling sering ditularkan melalui jalur fekal-oral melalui paparan makanan, air, atau kontak fisik yang dekat dengan orang yang terinfeksi HAV.

 Jumlah hepatitis A tertinggi dikatakan terdapat pada wilayah yang kurang dengan sumber daya seperti Afrika, Asia, dan Amerika Selatan, di mana bukti adanya infeksi masa lampau hampir terjadi secara universal. Infeksi sering terjadi pada masa anak-anak dan biasanya tanpa gejala.

Etiologi

Penyebab hepatitis A adalah virus RNA dari famili Picornaviridae. Biasanya ditemukan konsentrasi tertinggi pada tinja orang yang terinfeksi dengan viral load terbesar terjadi pada masa inkubasi akhir. Penularan hepatitis A yang paling umum adalah melalui jalur fekal-oral dari kontak dengan makanan, air, atau benda yang terkontaminasi kotoran dari orang yang terinfeksi. Orang yang berkontak langsung dengan orang yang terinfeksi juga memiliki risiko, dan tingkat infeksi sekunder dari kontak serumah adalah sekitar 20%, yang mungkin memainkan peran yang lebih penting dalam menanggulangi wabah virus hepatitis A. 

Tanda dan Gejala

Pasien yang terinfeksi virus hepatitis A biasanya datang dengan gejala yang mirip dengan gastroenteritis atau infeksi saluran pernapasan akibat virus, termasuk gejala kelelahan, mual, muntah, demam, jaundice, anoreksia, dan urin berwarna gelap. Gejala biasanya dimulai setelah masa inkubasi berakhir, dan hilang secara spontan pada sebagian besar pasien.

Diagnosis

Infeksi hepatitis A akut biasanya merupakan penyakit yang dapat disembuhkan dengan sendirinya yang ditandai dengan mual, muntah, rasa tidak nyaman pada perut kuadran kanan atas, malaise, anoreksia, mialgia, kelelahan, dan demam. Pasien mungkin mengalami urin berwarna gelap dan tinja pucat dalam waktu seminggu, diikuti oleh penyakit kuning, sklera ikterik (berwarna kuning), dan pruritus. Pasien biasanya mengalami peningkatan kadar serum alanine aminotransferase, aspartate aminotransferase, bilirubin, alkaline fosfatase, dan lambda-glutamyl transpeptidase, yang biasanya hilang dalam 1 hingga 6 minggu setelah timbulnya gejala. Masa inkubasi berkisar antara 14 hingga 28 hari, tetapi bisa bertahan hingga 50 hari. Tingkat keparahan gejala bervariasi sesuai usia dan penyakit penyerta, terutama penyakit hati kronis yang mendasarinya. Kebanyakan anak-anak dengan infeksi hepatitis A akut tidak menunjukkan gejala. 

Pemeriksaan standar untuk diagnosis hepatitis A akut adalah ditemukannya antibodi imunoglobulin M (IgM). Pada tahap infeksi selanjutnya, antibodi imunoglobulin G (IgG) hepatitis A akan terdeteksi. Namun, adanya antibodi IgG terhadap virus hepatitis A hanya berarti bahwa pasien tersebut pernah terinfeksi virus hepatitis A di masa lalu, yaitu 2 bulan hingga beberapa dekade yang lalu.  

Tata Laksana

Tidak ada terapi khusus yang diperlukan untuk sebagian besar pasien dengan infeksi hepatitis A akut tanpa komplikasi selain terapi suportif. Pemulihan total gejala mungkin memerlukan waktu beberapa minggu hingga bulan. Dalam kasus hepatitis fulminan yang jarang terjadi akibat infeksi hepatitis A, transplantasi hati mungkin merupakan tindakan yang dapat menyelamatkan nyawa. Komplikasi ekstrahepatik ditangani secara rutin. 

Rawat inap tidak diperlukan jika tidak ada gagal hati akut. Terapi ditujukan untuk menjaga kenyamanan dan keseimbangan nutrisi yang cukup, termasuk penggantian cairan yang hilang akibat muntah dan diare. 

Pencegahan

Peningkatan sanitasi, keamanan pangan, dan imunisasi adalah cara paling efektif untuk mencegah terinfeksi hepatitis A. Penyebaran hepatitis A dapat dikurangi dengan:

  • Air minum yang aman untuk dikonsumsi
  • Membuang limbah di tempat yang sesuai
  • Melakukan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)

Beberapa vaksin hepatitis A yang dilemahkan tersedia secara internasional. Semua vaksin memberikan perlindungan serupa terhadap virus dan memiliki efek samping serupa. Tidak ada vaksin yang dilisensikan untuk anak-anak di bawah usia 1 tahun.  

 

Referensi:

1.    Iorio N, John S. Hepatitis A. National Library of Medicine [Internet]. 2023 [cited 2024 Jan 29]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459290/

2.   World Health Organization (WHO). Hepatitis A [Internet]. 2023 [cited 2024 Jan 30]. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hepatitis-a?gad_source=1&gclid=CjwKCAiArfauBhApEiwAeoB7qLeVLDrO8LjKystzzd9YPj39Of7MeVvlmSLCI_vtR5OxlzptlIo1NxoCcCwQAvD_BwE