Detail Article

Analisis Komparatif Manfaat Klinis Bersih DOAC pada Fibrilasi Atrium (COMBAT-AF)

dr. Theonardy Tjhia
Des 10
Share this article
d4bd431126b22191c6f580e5fff2aa16.jpg
Updated 11/Des/2025 .

Direct Oral Anticoagulants (DOAC) merupakan obat antikoagulan yang banyak digunakan untuk pencegahan stroke dan emboli sistemik pada fibrilasi atrium non-valvular. Dibandingkan vitamin K antagonis (VKA), DOAC memiliki farmakokinetik yang lebih prediktabel, interaksi obat–makanan yang lebih minimal, serta tidak memerlukan pemantauan rutin. Namun, keterbatasan data uji klinis acak langsung antar-DOAC masih menimbulkan pertanyaan mengenai pilihan DOAC dengan keseimbangan terbaik antara efektivitas dan keamanan.

Fibrilasi atrium meningkatkan risiko stroke, infark miokard, perdarahan berat, dan mortalitas. Oleh karena itu, pemilihan antikoagulan berdasarkan manfaat klinis bersih—yang mempertimbangkan luaran efikasi dan keamanan secara bersamaan—menjadi penting dalam praktik klinis. Studi COMBAT-AF dirancang untuk menjawab kebutuhan ini melalui systematic review dan network meta-analysis dari uji klinis acak terkontrol. Systematic review dan network meta-analysis ini mengevaluasi perbandingan manfaat klinis bersih antara DOAC dan vitamin K antagonis. Pencarian literatur dilakukan melalui PubMed, Embase, dan Web of Science hingga Agustus 2024. Luaran utama meliputi stroke atau emboli sistemik, infark miokard, mortalitas semua penyebab, serta perdarahan mayor berdasarkan kriteria ISTH. Luaran komposit efikasi dan manfaat klinis bersih juga dianalisis.


Hasil studi berasal dari 11 uji klinis acak terkontrol yang melibatkan total 76.128 pasien fibrilasi atrium. Temuan utama meliputi:

- Seluruh DOAC menunjukkan efikasi yang lebih baik dibandingkan VKA dalam mencegah kejadian iskemik mayor tanpa peningkatan risiko perdarahan berat.

- Rivaroxaban menunjukkan keseimbangan terbaik antara efektivitas dan keamanan, dengan penurunan risiko manfaat klinis bersih (RR 0,75; 95% CI 0,59–0,94; p=0,0133).

- Rivaroxaban menurunkan mortalitas semua penyebab (RR 0,84; 95% CI 0,72–0,99; p=0,0349) dan memiliki peringkat efikasi tertinggi (SUCRA 0,99).

- Dabigatran berhubungan dengan risiko infark miokard yang lebih tinggi dibandingkan rivaroxaban dan apixaban, mengindikasikan perbedaan mekanisme antara inhibisi trombin dan faktor Xa.

- Tidak ditemukan heterogenitas bermakna pada luaran efikasi.


Kesimpulan:

Meta-analisis COMBAT-AF menunjukkan bahwa seluruh DOAC memberikan manfaat klinis bersih yang lebih baik dibandingkan vitamin K antagonis pada pasien fibrilasi atrium. Di antara DOAC, rivaroxaban memiliki profil efikasi–keamanan paling seimbang.



Gambar: Ilustrasi (Sumber: katchanatsarin-Envato element)

Referensi:

Mai TD , Ho THQ, Hoang SV, Nguyen HTT, Pandian J, Nguyen TV, et al. Comparative analysis of the net clinical benefit of DOACs in atrial fibrillation (COMBAT-AF): systematic review and network meta-analysis of randomized controlled trials. European Cardiology Review. 2025;20:e13. https://doi.org/10.15420/ecr.2025.07

ID-XAR-2025-10-6SUV(11/25)

Share this article
Related Articles