Kanker kolorektal merupakan penyebab kematian kanker, urutan kedua. Sebagian besar pasien mengalami metastase. Oxaliplatin adalah obat platinum generasi ke-3 dan sudah digunakan secara luas sebagai terapi lini pertama untuk kanker kolorektal. Manifestasi klinis neuropatik, disebabkan oleh 2 agen kemoterapi yang sifatnya neurotoksik, yakni paclitaxel dan oxaliplatin. Kedua obat ini menyebabkan neuropatik akut.
Oxaliplatin juga sering menyebabkan chemotherapy-induced peripheral neuropathy (CIPN), salah satu efek samping berat dari agen-agen anti-kanker, yang paling sering terjadi sehingga dapat mengakibatkan putusnya terapi kanker, terutama apabila pasien sudah mengalami gejala CIPN derajat sedang-berat. Terdapat beberapa obat dan vitamin yang dapat digunakan untuk mencegah CIPN. Seperti yang disebutkan dalam ASCO Guideline 2020, Vitamin B digunakan untuk mencegah CIPN. Mekobalamin, sebagai satu-satunya vitamin B12 aktif, memiliki banyak kemampuan seperti memperbaiki hantaran konduksi listrik saraf, meregenerasi saraf-saraf yang cedera (termasuk selubung luar saraf/selubung mielin), dan menghambat impuls saraf ektopik yang spontan. Dengan demikian, semua gejala CIPN dapat dicegah.
Studi RCT 2021 oleh Li F, et al, dilakukan pada 46 pasien dengan kanker kolorektal stadium III yang sedang diterapi dengan oxaliplatin (85 mg/m2) 2x/minggu, bolus 5-fluorouracil (425 mg/m2) 1x/minggu dan dosis rendah leucovorin (20 mg/m2), dengan rentang usia antara 37-61 tahun. Sebanyak 23 pasien diberikan mekobalamin oral 1500 mcg , 1,5 jam sebelum setiap kali pemberian oxaliplatin, dan 23 pasien lainnya diberikan plasebo. Durasi intervensi adalah selama 12 siklus kemoterapi. Follow-up NCICTC/National Cancer Institute Common Toxicity Criteria grade untuk identifikasi insiden CIPN incidences, dilakukan pada siklus ke-4, 8 dan 12.
Hasilnya menunjukkan bahwa adanya penurunan insiden neuropatik perifer yang signifikan pada kelompok mekobalamin (Case) pada siklus ke-8 dan 12, dengan keterangan : Pada siklus ke-8, 8 pasien/34,8% grade 0 (saraf sehat), 15 pasien/65,2% grade 1 (asimtomatik, saraf cedera minimal). Pada siklus ke-12, 5 pasien/21,7% grade 0 (saraf sehat), 14 pasien/60,9% grade 1 (asimtomatik, saraf cedera minimal), dan 4 pasien/17,4% grade 2 (bergejala ringan). Di sisi lain, pada kelompok plasebo (Control) 10 pasien /43,4% grade 1 dan 13 pasien/56,6% grade 2 pada siklus ke-8; 3 pasien/13% grade 1, 13 pasien/56,6% grade 2 dan 7 pasien/30,4% grade 3 (bergejala sedang) dapat berisiko terjadinya putus terapi oxaliplatin.
Pada studi ini, dapat disimpulkan bahwa pemberian mekobalamin oral 1500 mcg, 1,5 jam sebelum setiap kali pemberian oxaliplatin, selama 12 siklus kemoterapi, pada 23 pasien kanker kolorektal yang sedang diterapi oxaliplatin (85 mg/m2) 2x/minggu, memberikan hasil lebih signifikan daripada plasebo, dalam menurunkan insiden neuropatik perifer akibat neurotoksisitas oleh oxaliplatin (diidentifikasi dengan skala NCICTC/National Cancer Institute Common Toxicity Criteria) pada siklus ke-8 (65,2% pasien grade 1/asimtomatik, 34,8% pasien grade 0/saraf sehat) dan siklus ke-12 (60,9% pasien grade 1/asimtomatik, 21,7% pasien grade 0/saraf sehat, 17,4% pasien grade 2/bergejala ringan); dengan nilai p, yakni p = 0,023 dan p = 0,012.
Gambar: Ilustrasi (sumber: by xb100 - www.freepik.com)
Referensi:
1. Li F, Li H, Lu W. Mecobalamin as a neuroprotective effector against oxaliplatin-based chemotherapy in colon and rectal cancer patients. Res Med Eng Sci. 2021; 9(2).
2. Loprinzi CL, Lacchetti C, Bleeker J, Cavaletti G, Chauhan C, Hertz DL et al. Prevention and management of chemotherapy-induced peripheral neuropathy in survivors of adult cancers: ASCO guideline update. J Clin Oncol. 2020; 38: 3325-48.
3. Zhang M, Han W, Hu S, Xu H. Methylcobalamin: A potential vitamin of pain killer. Neural Plasticity. 2013.
4. Grammatico S, Cesini L, Petrucci MT. Managing treatment-related peripheral neuropathy in patients with multiple myeloma. Blood and Lymphatic Cancer: Targets and Therapy. 2016; 6: 37-47.