
TRIPLET
Komposisi:
Tiap 1477 mL mengandung glukosa 187 gram, asam amino 75 gram, emulsi lemak 56 gram, elektrolit, dan seng.
Osmolaritas: ±1500 mOsm/kg air
Sediaan/Kemasan:
Boks @ 1 flexybag 1477 mL
Indikasi:
Nutrisi parenteral untuk pasien dewasa ketika nutrisi oral atau enteral tidak memungkinkan, tidak mencukupi, atau dikontraindikasikan.
Posologi dan Cara Pemberian:
Tampilan dari produk ini setelah pencampuran 3 bagian adalah emulsi berwarna putih.
Kemampuan pasien untuk mengeliminasi lemak dan memetabolisme nitrogen dan glukosa, dan kebutuhan nutrisi dapat memengaruhi dosis dan kecepatan infus.
Dosis:
Dosis untuk setiap pasien harus disesuaikan berdasarkan kondisi klinis dan berat badan (BB) pasien.
Dosis dapat diberikan dengan kisaran antara 13-31 mL Triplet/kg bb/hari atau sama dengan 0,10-0,25 g nitrogen/kgBB/hari (0,6-1,6) g asam amino/kgBB/hari) dan 14-35 kkal/kgBB/hari dari total energi harian (12-27 kkal/kgBB/hari dari energi non-protein). Dosis ini dapat memenuhi kebutuhan mayoritas pasien. Pada pasien dengan obesitas, dosis yang diberikan sebaiknya berdasarkan dari estimasi berat badan ideal.
Kecepatan infus:
Kecepatan infus maksimal untuk glukosa adalah 0,25 g/kgBB/jam, untuk asam amino 0,1 g/kgBB/jam, dan untuk lemak 0,15 g/kgBB/jam. Kecepatan infus sebaiknya tidak melebihi 2,0 mL/kg bb/jam (sama dengan 0,25 g glukosa, 0,10 g asam amino, dan 0,08 g lemak/kgBB/jam). Lama pemberian infus yang direkomendasikan adalah 14-24 jam.
Metode dan lama pemberian:
Hanya digunakan untuk infus intravena dan melalui vena sentral.
Kontraindikasi:
- Hipersensitivitas terhadap protein dari ikan, telur, kacang kedelai, atau kacang atau zat aktif dan eksipien lainnya
- Hiperlipidemia berat
- Insufisiensi hati berat
- Gangguan koagulasi darah berat
- Gangguan metabolisme asam amino kongenital
- Insufisiensi ginjal berat tanpa hemofiltrasi atau dialisis
- Syok akut
- Hiperglikemia tidak terkontrol
- Peningkatan kadar elektrolit dalam serum secara patologis
- Kontraindikasi umum untuk terapi infus: edema paru akut, hiperhidrasi, dan insufisiensi jantung dekompensasi
- Sindrom hemofagositosis
- Kondisi tidak stabil (misalnya kondisi pascatrauma berat, diabetes melitus tidak terkontrol, infark miokardial akut, stroke, emboli, asidosis metabolik, sepsis berat, dehidrasi hipotonik, dan koma hiperosmolar)
Peringatan dan Perhatian:
- Kapasitas untuk mengeliminasi lemak adalah individual dan oleh karena itu pemantauan harus dilakukan secara rutin oleh klinisi. Pemantauan umumnya dilakukan dengan pengecekan kadar trigliserida. Kadar trigliserida di dalam serum tidak boleh melebihi 4 mmol/L selama pemberian infus. Overdosis dapat menyebabkan “Fat overload syndrome”.
- Triplet harus diberikan dengan hati-hati pada kondisi gangguan metabolisme lemak, yang dapat terjadi pada pasien dengan gagal ginjal, diabetes melitus, pankreatitis, gangguan fungsi hati, hipotiroid, dan sepsis.
- Produk medis ini mengandung soybean oil, fish oil, dan egg phospholipid, yang dapat menyebabkan reaksi alergi (jarang). Reaksi alergi silang pernah ditemukan antara kacang kedelai dan kacang.
- Untuk menghindari risiko yang berhubungan dengan kecepatan infus yang terlalu cepat, direkomendasikan untuk menggunakan infus kontinyu dan dapat dikontrol dengan baik, bila memungkinkan gunakan volumetric pump.
- Gangguan elektrolit dan keseimbangan cairan (misalnya kadar elektrolit serum yang tinggi atau rendah secara abnormal) harus dikoreksi sebelum dimulai pemberian infus.
- Triplet harus diberikan dengan hati-hati pada pasien yang memiliki kecenderungan terhadap retensi elektrolit. Pemantauan klinis khusus diperlukan pada awal setiap pemberian infus intravena. Jika terdapat tanda-tanda abnormal, pemberian infus harus dihentikan.
- Sejak meningkatnya risiko infeksi yang berkorelasi dengan jalur vena sentral, perhatian khusus terhadap prosedur aseptik sebaiknya dilakukan untuk menghindari adanya kontaminasi selama pemasangan atau manipulasi kateter.
- Pemeriksaan kadar glukosa, elektrolit dan osmolaritas serum, serta keseimbangan cairan, status asam-basa, dan enzim hati harus dipantau.
- Jumlah sel darah dan koagulasi harus dipantau ketika lemak diberikan dengan durasi yang lebih lama.
- Pada pasien dengan insufisiensi ginjal, asupan fosfat dan kalium harus dikontrol secara hati-hati untuk mencegah hiperfosfatemia dan hiperkalemia.
- Jumlah elektrolit yang ditambahkan secara individual diberikan berdasarkan kondisi klinis pasien dan diperlukan pemantauan intensif terhadap kadar elektrolit serum.
- Nutrisi parenteral harus diberikan dengan hati-hati pada asidosis laktat, insufisiensi suplai oksigen seluler, dan peningkatan osmolaritas serum.
- Pemberian infus harus segera dihentikan jika terdapat tanda atau gejala dari reaksi anafilaktik (seperti demam, menggigil, ruam, dan sesak napas).
- Triplet sebaiknya tidak diberikan bersamaan dengan darah di dalam set infus yang sama karena memiliki risiko terjadinya pseudoaglutinasi.
- Pada pasien dengan hiperglikemia, pemberian insulin eksogen mungkin diperlukan.
Kehamilan dan menyusui
Belum terdapat data tentang penggunaan Triplet pada wanita hamil atau menyusui. Belum ditemukan studi terhadap toksisitas reproduktif pada hewan. Nutrisi parenteral dapat diperlukan selama proses kehamilan dan laktasi. Triplet hanya diberikan kepada wanita hamil dan menyusui setelah pertimbangan secara hati-hati.
Efek terhadap kemampuan mengendarai dan menjalankan mesin
Tidak relevan.
Interaksi Obat:
- Beberapa produk obat, seperti insulin, dapat memengaruhi sistem lipase tubuh. Interaksi ini dapat terlihat, akan tetapi tidak terlalu berpengaruh terhadap kondisi klinis.
- Heparin yang diberikan dengan dosis klinis menyebabkan pelepasan sementara lipoprotein lipase ke dalam sirkulasi. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan awal lipolisis plasma diikuti dengan penurunan bersihan trigliserida sementara.
- Soybean oil memiliki kandungan alami dari vitamin K1. Akan tetapi, kadar di dalam Triplet sangat rendah sehingga tidak diharapkan untuk memiliki pengaruh yang bermakna pada proses koagulasi pada pasien diterapi dengan turunan coumarin.
Efek Samping:
1) Gangguan jantung: takikardi
2) Gangguan respirasi, toraks, dan mediastinal: sesak napas
3) Gangguan gastrointestinal: kurangnya napsu makan, mual, muntah
4) Gangguan metabolisme dan nutrisi: peningkatan kadar enzim hati dalam plasma
5) Gangguan vaskular: tromboflebitis, hipotensi, hipertensi
6) Gangguan umum dan pada tempat pemberian: suhu tubuh mengalami sedikit peningkatan, menggigil, pusing, sakit kepala, reaksi hipersensitivitas (misalnya reaksi anafilaktik atau anakfilaktoid, ruam pada kulit, urtikaria, kemerahan, sakit kepala), sensasi panas atau dingin, pucat, sianosis, nyeri pada leher, punggung, tulang, dada, dan perut bawah
Jika efek samping tersebut terjadi hentikan pemberian Triplet atau, jika diperlukan, dilanjutkan dengan penurunan dosis.
FAQ
Farmakologi
Bagaimana farmadinamik Triplet?
Emulsi lemak pada Triplet terdiri dari soybean oil, medium-chain triglycerides (MCT), olive oil dan fish oil, yang memiliki ukuran partikel dan properti biologis yang mirip dengan kilomikron endogen. Konstituen dari lipid; soybean oil, medium-chain triglycerides (MCT), olive oil dan fish oil memiliki sifat farmakodinamik mereka sendiri, kecuali kandungan kalori mereka. Soybean oil memiliki kandungan asam lemak esensial yang tinggi. Asam lemak omega-6 linoleic acid adalah yang terbanyak (± 55-60%). Sekitar 8%-nya adalah alpha-linolenic acid, suatu asam lemak omega-3. Soybean oil yang merupakan bagian dari Triplet ini memberikan kebutuhan asam lemak esensial yang diperlukan. Medium-chain fatty acids sangat cepat dioksidasi dan memberikan tubuh cadangan energi yang dapat digunakan dengan cepat. Olive oil terutama memberikan energi dalam bentuk asam lemak tidak jenuh tunggal (MUFA – monounsaturated fatty acid), yang mana memiliki dampak lebih minimal terhadap peroksidasi jika dibandingkan dengan asam lemak tidak jenuh ganda (PUFA – polyunsaturated fatty acid). Fish oil memiliki karakteristik mengandung eicosapentaenoic acid (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA) yang tinggi. DHA merupakan komponen struktural yang penting dari membran sel, sedangkan EPA merupakan prekursor dari eicosanoid sebagai prostaglandin, thromboxane, dan leucotriene. Asam amino, yang merupakan komponen protein dari makanan umum, digunakan sebagai sintesis protein jaringan dan jika ada kelebihan akan didistribusikan ke berbagai jalur metabolik lainnya. Glukosa tampaknya tidak memiliki efek farmakodimanik lain selain berkontribusi untuk mempertahankan atau memenuhi status nutrisi normal.
Bagaimana farmakinetik Triplet?
Setiap trigliserida di dalam SMOF Lipid memiliki laju bersihan yang berbeda, tetapi SMOFvLipid sebagai suatu campuran dieliminasi lebih cepat jika dibandingkan dengan long-chain triglyceride (LCT). Olive oil memiliki laju bersihan yang paling lambat (lebih lambat jika dibandingkan dengan LCT) dan medium-chain triglycerides (MCT) yang paling cepat. Fish oil di dalam campuran LCT memiliki laju bersihan yang sama dengan LCT tunggal. Asam amino dan elektrolit: Prinsip sifat farmakokinetik dari infus asam amino dan elektrolit pada dasarnya sama dengan asam amino dan elektrolit yang diperoleh dari makanan biasa. Akan tetapi, asam amino dari makanan terlebih dahulu akan masuk ke vena porta kemudian ke sirkulasi sistemik, sedangkan infus asam amino intravena akan langsung masuk ke dalam sirkulasi sistemik. Glukosa: Sifat farmakokinetik dari infus glukosa pada dasarnya sama dengan glukosa yang diperoleh dari makanan biasa.
Penyimpanan
Bagaimana penyimpanan Triplet?
Masa simpan dari produk medis yang dikemas untuk dijual 2 tahun. Masa simpan setelah pencampuran: Stabilitas kimia dan fisika setelah pencampuran 3 ruang kantung ditunjukkan selama 36 jam pada suhu 25C, tetapi dari sudut pandang mikrobiologi, produk seharusnya digunakan sesegera mungkin. Bila tidak segera digunakan, waktu dan kondisi penyimpanan sebelum digunakan merupakan tanggung jawab pengguna dan pada umumnya tidak melebihi 24 jam pada suhu 2-8oC. Kondisi penyimpanan: Jangan disimpan di atas suhu 25°C. Jangan dibekukan. Simpan dalam kemasannya.