Detail Article

Suplementasi Omega-3 terhadap Fungsi Paru, Apakah Bermanfaat?

dr. Laurencia Ardi
Feb 24
Share this article
06bd2cea30aae9b6042acf36a6f144b0.jpg
Updated 24/Feb/2022 .

Pasien yang dirawat di ICU biasanya akan mengalami inflamasi, status hiperkatabolik dan produksi senyawa endogen. Hal ini menyebabkan kehilangan energi, protein, dan mikronutrien dengan konsekuensi yang negatif terhadap sistem imun dan pertahanan usus, kontraktilitas diafragma, dan penyembuhan luka yang terhambat. Dukungan nutrisi di ICU melalui nutrisi enteral atau parenteral dapat mencegah terjadinya keseimbangan energi yang negatif.

Berdasarkan guidelines ESPEN tentang pemberian nutrisi pada pasien kritis, terapi nutrisi medical dapat diberikan pada pasien yang dirawat di ICU lebih dari 48 jam. 

 

Jenis nutrien yang diberikan pada pasien yang dirawat di ICU hingga saat ini masih banyak terjadi perdebatan, termasuk pemberian omega 3. Dari beberapa literatur menyebutkan bahwa nutrisi enteral dan parenteral yang diperkaya dengan omega 3 mempunyai efek manfaat pada pasien kritis.

 

Berikut suatu penelitian yang bertujuan untuk menilai efek kombinasi nutrisi enteral dan parenteral yang diperkaya dengan omega-3 terhadap oksigenasi darah pasien di ICU. Desain dan metodenya adalah satu senter, prospektif, acak, tersamar ganda, dengan jumlah subjek sebanyak 100 pasien ICU dan rentang usianya antara 18-85 tahun yang menggunakan ventilasi mekanik. Subjek dibagi menjadi 2 kelompok secara acak, yaitu kelompok omega-3 (n=50) dan kelompok kontrol tanpa omega-3 (n=50). Pemberiannya dilakukan selama 28 hari. Parameter primer yang dinilai adalah perubahan PaO2/FiO2 dari hari pertama sampai keempat. Sedangkan parameter sekundernya adalah fungsi paru, komplikasi di ICU, lama tinggal di RS, hari bebas perawatan di ICU/ventilator/sedasi/katekolamin, mortalitas, komposisi asam lemak eritrosit, dan parameter inflamasi.

 

Hasilnya menunjukkan bahwa oksigenasi darah (∆PaO2/FiO2 dari hari pertama sampai keempat: -1,3 ± 83,7, n=42, dan 13,3 ± 86,1, n=39, pada kelompok omega-3 dan kontrol tanpa omega-3, p=0,7795) dan fungsi paru lainnya tidak berbeda antara kedua kelompok, tetapi untuk hari bebas terapi katekolamin secara bermakna lebih tinggi pada kelompok omega-3. 


Simpulan:

Pemberian kombinasi nutrisi enteral dan parenteral yang disuplementasi dengan omega-3 tidak dapat memperbaiki fungsi paru, namun dapat lebih cepat berhenti dari terapi katekolamin. Selain itu, suplementasi nutrisi parenteral dapat mencapai target energi yang lebih besar.



Gambar: Ilustrasi (www.pexels.com

Referensi:

Singer P, Bendavid I, Mesilati-Stahy R, Green P, Rigler M, Lev S, et al. Enteral and supplemental parenteral nutrition enriched with omega-3 polyunsaturated fatty acids in intensive care patients - A randomized, controlled, double-blind clinical trial. Clinical Nutrition 2021;40:2544-54. 



Share this article
Related Articles
Related Products
af7f72416b12fa8a8a23c3d5997fedbc.jpeg
7ff42cab058b5586a684e11a766590f9.jpg
b7a0f7dc723db954c80c0b32d82a1a61.jpg
f5ff9860f25e346e73ff3ee81f827d3f.jpg
0d5d162fa2b93e7bdc58203d9383226f.jpg
264d478df1d949c977b82ba14acdad44.jpg
286979ccba7c9d42e127d6309b82c555.jpg
48cec81ea1014ea4bbe0768df5f7b5ef.jpg
081b39a43690ed1365968be3568f394b.jpg
fa50bf2bdd8fd455d4fe11155ccbdc36.jpg