Anemia merupakan masalah penting dan sering terjadi pada pasien kanker. Selain berdampak pada fisik, fungsional, emosional dan kualitas hidup, anemia juga mempunyai dampak negatif pada outcome terapi, prognosis, dan angka harapan hidup. Anemia pada pasien kanker dapat terlihat dengan menurunnya simpanan besi total dalam tubuh dan rendahnya kadar serum ferritin, hal ini disebut dengan absolute iron deficiency (AID), atau bisa juga simpanan besi total dalam tubuh normal atau meningkat yang disertai dengan kadar serum ferritin normal atau meningkat dan hal ini disebut sebagai functional iron deficiency (FID).
Pemberian preparat besi intravena lebih efektif dibandingkan dengan per oral untuk mengoreksi anemia khususnya pada anemia FID. Penelitian ini dilakukan untuk menilai efektivitas pemberian preparat besi intravena untuk koreksi anemia. Desain dan metodenya adalah retrospektif dengan subyek sebanyak 63 pasien yang mempunyai kadar Hb ≥ 9 g/dL dan ≤ 10 g/dL dan tidak segera membutuhkan transfusi sel darah merah. Subjek dibagi berdasarkan tujuan dari terapi kankernya, yaitu kelompok paliatif untuk pasien yang sudah mengalami metastasis (n=36) dan kelompok adjuvant atau kuratif pada pasien yang penyakitnya masih terlokalisir (n=27). Semua subjek mendapatkan preparat besi sukrosa 100 mg yang dilarutkan dalam 100 mL larutan saline, diinfuskan selama 30 menit, dan diberikan sebanyak 5 kali dengan hari yang berbeda.
Parameter yang dinilai adalah hitung darah lengkap, kadar serum besi dan ferritin sebelum dan setiap bulan 1, 3, 6, 12 setelah pemberian preaparat besi intravena. Hasilnya menunjukkan kadar Hb, serum besi, dan ferritin mengalami peningkatan. Respons terapi terhadap pemberian preparat besi intravena lebih baik pada kelompok yang penyakitnya masih terlokalisir dibandingkan dengan yang metastasis (p<0,001)
Berdasarkan penelitian disebutkan bahwa pemberian preparat besi sukrosa intravena dengan dosis 100 mg yang dilarutkan dalam 100 mL larutan saline, diinfuskan selama 30 menit, dan diberikan sebanyak 5 kali dapat meningkatkan kadar Hb, serum besi, dan ferritin serta kenaikan tersebut dapat bertahan sampai dengan 12 bulan setelah pemberian pada pasien kanker yang mengalami anemia.
Referensi:
1. Steinmetz HT. The role of intravenous iron in the treatment of anemia in cancer patients. Ther Adv Hematol. 2012;3(3):177–91.
2. Gemici C, Yetmen O, Yaprak G, Ozden S, Tepetam H, Ozyurt H, et al. Is there any role of intravenous iron for the treatment of anemia in cancer? BMC Cancer 2016;16:661.