Pasien sakit kritis ditandai dengan hiperinflamasi, disfungsi sel imun, stres oksidatif, dan disfungsi mitokondrial. Stres oksidatif menjadi salah satu patofisiologi yang menyebabkan terjadinya disfungsi mitokondrial, inflamasi sistemik, dan kegagalan organ.
Sistem pertahanan antioksidan endogen pada manusia terdiri dari intraseluler dan ekstraseluler, sehingga mampu melindungi jaringan dari reactive oxygen species (ROS) dan reactive nitrogen species (RNS) yang disebabkan oleh trauma. Trace elements seperti tembaga, mangan, seng, besi dan selenium dibutuhkan untuk aktivitas superoxide dismutase (SOD), catalase, dan glutathione peroxidase (GPx). Selain itu, terdapat mekanisme pertahanan non-enzimatik seperti vitamin C, E, β carotene. Pasien sakit kritis ditandai dengan stres oksidatif yang merupakan promotor utama inflamasi sistemik dan kegagalan organ karena produksi radikal bebas yang berlebihan, hilangnya pertahanan antioksidan, atau keduanya.
Suatu penelitian meta-analisis dilakukan untuk menilai efek suplementasi trace elements dan vitamin terhadap outcome pasien sakit kritis dewasa. Metodenya adalah dengan mengumpulkan penelitian RCT yang memenuhi kritieria inklusi dan eksklusi dari tahun 1980 sampai 2011. Total penelitian yang memenuhi kriteria sebanyak 21 penelitian.
Hasilnya menunjukkan pemberian kombinasi antioksidan berhubungan dengan penurunan mortalitas secara bermakna, penurunan durasi penggunaan ventilator secara bermakna, tren penurunan kejadian infeksi, dan tidak berhubungan dengan lama tinggal di ICU ataupun di RS.
Selain itu, pemberian antioksidan juga berhubungan dengan penurunan mortalitas pada pasien yang mempunyai risiko mortalitas tinggi secara bermakna. Penelitian yang menggunakan dosis selenium lebih dari 500 mcg/hari menunjukkan trend mortalitas yang lebih rendah dibandingkan dengan dosis kurang dari 500 mcg/hari.
Kesimpulan:
Berdasarkan penelitian meta-analisis menunjukkan bahwa suplementasi trace elements dan vitamin dosis tinggi dapat memperbaiki outcome pasien sakit kritis dewasa, khususnya pada pasien dengan risiko mortalitas yang tinggi.
Gambar: Ilustrasi (Sumber: Envato element)
Referensi:
Manzanares W, Dhaliwal R, Jiang X, Murch L, Heyland DK. Antioxidant micronutrients in the critically ill: A systematic review and meta-analysis. Critical Care. 2012;16:R66.