Detail Article

Apakah Kadar Indeks Omega-3 Berkorelasi dengan Mortalitas pada Infeksi COVID-19?

dr. Dedyanto Henky Saputra
Mar 05
Share this article
4832564902defc74cc048b900fc8fe61.jpg
Updated 10/Mar/2021 .

Hasil penelitian pendahuluan dari Fatty Acid Research Institute (FARI), Cedars-Sinai Medical Center di Los Angeles dan Orange County-California menjadi bukti pertama yang menunjukkan korelasi omega-3 dalam darah yang lebih tinggi dan turunnya risiko kematian akibat infeksi COVID-19. Temuan ini telah diterbitkan dalam jurnal Prostaglandins, Leukotrienes and Essential Fatty Acids pada tanggal 20 Januari 2021. 

Sebelumnya berbagai jurnal telah berhipotesis bahwa asam lemak omega-3 memiliki potensi dalam tatalaksana pasien dengan infeksi COVID-19, tetapi hingga saat ini, belum ada penelitian terpublikasi yang mendukung hipotesis tersebut.

 

Penelitian melibatkan 100 pasien rawat inap dengan COVID-19 yang sampel darahnya telah disimpan. Kondisi klinis pasien dicatat dan kadar omega-3 dalam darah dianalisis untuk mendapatkan indeks Omega-3 (Ω3-I), yaitu kadar EPA + DHA, pada membran sel darah merah dengan menggunakan teknik OmegaQuant Analytics.

 

Selanjutnya 100 pasien tersebut dikelompokkan menjadi empat kelompok/kuartil menurut nilai Ω3-I mereka, dengan jumlah 25% subjek di setiap kuartil.

Analisis menunjukkan:

  1. Terdapat satu kematian pasien pada kelompok pasien dengan kuartil teratas (yaitu, 1 kematian dari 25 pasien dengan nilai Ω3-I >5,7%).
  2. Terdapat 13 kematian pada pasien dari 3 kuartil yang tersisa (yaitu, 13 kematian dari 75 pasien dengan nilai Ω3-I <5,7%).
  3. Dalam analisis regresi yang telah menyesuaikan usia dan jenis kelamin, kelompok pasien yang berada di kuartil tertinggi (nilai Ω3-I >5,7%) memiliki kemungkinan 75% lebih kecil untuk mengalami kematian dibandingkan dengan subjek yang berada di tiga kuartil bawah (p = 0,07). Dapat dikatakan, risiko kematian relatif sekitar empat kali lebih tinggi pada mereka yang memiliki nilai Ω3-I lebih rendah (<5,7%) dibandingkan dengan kadar omega-3 yang lebih tinggi.


Masih dibutuhkan penelitian lanjutan dengan skala yang lebih besar untuk mengonfirmasi manfaat omega-3 dalam tatalaksana penanganan kasus COVID-19. Hasil penelitian ini menjadi bukti klinis pertama adanya korelasi kadar omega-3 tubuh dan risiko kematian infeksi COVID-19.


Gambar: Ilustrasi (www.freepik.com) 

Referensi:

Asher, Arash & Tintle, Nathan & Myers, Michael & Lockshon, Laura & Bacareza, Heribert & Harris, William. Blood omega-3 fatty acids and death from COVID-19: A pilot study. Prostaglandins, Leukotrienes and Essential Fatty Acids 2021 10.1101/2021.01.06.21249354.


Share this article
Related Articles