Hasil dari meta-analisis (total 49 studi) menunjukkan bahwa vitamin D efektif untuk pasien Covid-19. Kadar vitamin D yang cukup dikaitkan dengan penurunan risiko (terinfeksi, hospitalisasi, progresivitas, dan kematian) sebesar 62% (dari 33 studi), dan terapi vitamin D (dari 16 studi) dikaitkan dengan penurunan risiko (progresivitas, kematian) sebesar 65%.
Vitamin D telah diidentifikasi dalam kaitan dengan kesehatan tulang, tetapi saat ini diketahui juga memiliki banyak fungsi lain, termasuk berperan pentingnya dalam sistem imun.
Telah dilakukan analisis dari 49 studi-studi bermakna terkait vitamin D dan Covid-19 (n=16.392) untuk menganalisis outcome berdasarkan kecukupan kadar vitamin D, mortalitas, dan studi terapi dalam setiap tahapan terapi. Secara umum, kadar vitamin D yang rendah dikaitkan dengan banyak faktor yang dapat mempengaruhi kerentanan terhadap Covid-19 dan keparahan Covid-19. Studi juga menunjukkan kaitan antara kecukupan kadar vitamin D dan outcome.
Keterangan:
Early treatment: terapi segera setelah muncul gejala
Late treatment : terapi yang lebih lambat
Pre-exposure prophylaxis: konsumsi vitamin D secara teratur sebelum terinfeksi
Meta-analisis dari 33 studi menunjukkan bahwa kadar vitamin D yang cukup dikaitkan dengan penurunan risiko (terinfeksi, hospitalisasi, progresivitas, dan kematian) sebesar 62% (RR 0,38; 95% CI 0,30-0,48). Meta-analisis efek acak dari studi-studi terapi vitamin D hingga saat ini menghasilkan penurunan risiko (progresivitas, kematian) sebesar 65% (RR 0,35; 95% CI 0,24-0,52).
Disimpulkan bahwa vitamin D efektif untuk pasien Covid-19.
Gambar: Ilustrasi (www.pexels.com)
Referensi:
Vitamin D is effective for COVID-19: real-time meta analysis of 49 studies. Covid Analysis, Dec 17, 2020 (Version 24, Feb 17, 2021) [Internet]. 2021 [cited 2021 Feb 18]. Available from: https://vdmeta.com/