Detail Article

Konsumsi Vitamin D3 Teratur sebelum Terinfeksi Covid-19 pada Lanjut Usia, Apa Manfaatnya?

dr. Esther Kristiningrum
Des 15
Share this article
0a3b24aa0093d706df43a99cb5ad6e4a.JPG
Updated 16/Des/2020 .

Menurut hasil GERIA-COVID Quasi-Experimental study, yang dpublikasikan dalam jurnal Nutrients 2020, pasien Covid-19 lanjut usia (lansia) yang sebelumnya mengonsumsi suplemen vitamin D3 secara teratur lebih mungkin bertahan hidup, sedangkan pemberian dosis tunggal vitamin D3 80.000 IU setelah terinfeksi tampak terlalu rendah dan terlambat untuk memberikan efek protektif.

Sebelumnya, beberapa studi telah mengaitkan defisiensi vitamin D dengan gejala Covid-19 yang lebih berat dan mortalitas yang lebih tinggi. GERIA-COVID Quasi-Experimental Study ini dilakukan secara retrospektif untuk menilai apakah suplementasi vitamin D yang dikonsumsi secara teratur sebelumnya atau setelah terdiagnosis Covid-19 efektif dalam memperbaiki kelangsungan hidup pada pasien lansia.

 

Data studi ini dikumpulkan dari 77 pasien (berusia 78-10 tahun; 49,4% wanita) yang dirawat di rumah sakit di unit perawatan akut geriatri Angers University Hospital, Perancis, pada bulan Maret-Mei 2020. Sebanyak 17 pasien mengalami Covid-19 berat, 62 pasien bertahan hidup, sementara 15 pasien meninggal.

 

Hasilnya menunjukkan bahwa pada kelompok 1 (suplementasi vitamin D3 rutin 50.000 IU/bulan atau 80.000 IU atau 100.000 IU setiap 2-3 bulan), sebanyak 93,1% pasien bertahan hidup setelah hari ke-14, dibandingkan 81,2% pasien kelompok 2 (suplementasi dosis tunggal vitamin D3 80.000 IU yang dimulai beberapa jam setelah diagnosis Covid-19; p=0,33), serta 68,7% pasien pada kelompok 3 (tanpa suplementasi; p=0,02). Fully-adjusted HR untuk mortalitas hari ke-14 adalah 0,07 (p=0,017) untuk kelompok 1, HR=0,37 (p=0,28) untuk kelompok 2.

 

Kelompok 1 memiliki waktu bertahan hidup yang lebih lama dibanding kelompok 3 (log-rank p=0,05), meskipun tidak ada perbedaan antara kelompok 2 dengan kelompok 3 (log-rank p=0,32). Kelompok 1, bukan kelompok 2, dikaitkan dengan skor Ordinal Scale for Clinical Improvement (OSCI) ≥5 yang lebih rendah, dibanding kelompok 3.

 

Disimpulkan bahwa suplementasi vitamin D secara teratur sebelum terinfeksi Covid-19 dikaitkan dengan derajat penyakit Covid-19 yang lebih ringan dan kelangsungan hidup yang lebih baik pada pasien usia lanjut dibandingkan suplementasi dosis tunggal vitamin D3 setelah didiagnosis Covid-19.


Silakan baca juga: Prove D3 1000, untuk meningkatkan kadar 25(OH)D dalam darah

Image : Ilustrasi

Referensi:

1. Hancocks N. Study: Elderly patients previously on vitamin D3 supplements more likely to survive COVID-19 [Internet]. 2020 [cited 2020 Nov 28]. Available from: https://www.nutraingredients.com/Article/2020/11/04/Study-Elderly-patients-previously-on-vitamin-D3-supplements-more-likely-to-survive-COVID-19

2.   Annweiler G, Corvaisier M, Gautier J, Dubée V, Legrand E, me Sacco G, et al. Vitamin D supplementation associated to better survival in hospitalized frail elderly Covid-19 patients: The GERIA-COVID quasi-experimental study. Nutrients 2020;12(11):3377.


Share this article
Related Articles