Product Profile
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
Y
Z

BRAINACT

BRANDED
Citicoline, merupakan prekursor phospholipid, menghambat deposisi beta amiloid di otak, membentuk acetylcholine, meningkatkan neurotransmiter norepinephrine, dopamine, & serotonin, menghambat aktivitas fosfolipase
Available at :
Share this article

Komposisi:

Citicoline

Sediaan:

Ampul 250 mg (Indonesia, Cambodia, Myanmar)

Ampul 500 mg (Indonesia, Vietnam)

Ampul 1000 mg (Indonesia, Cambodia, Myanmar, Phillipines, Vietnam, Mongolia)

Tablet 500 mg.(Indonesia, Cambodia, Myanmar, Mongolia)

Tablet 1000 mg (Cambodia, Myanmar)

Serbuk: 1000 mg (Indonesia)

Farmakologi:

Prekursor phospholipid, menghambat deposisi beta amiloid di otak, membentuk acetylcholine, meningkatkan neurotransmiter norepinephrine, dopamine, & serotonin, menghambat aktivitas fosfolipase & sfingomielinase memberikan efek neuroproteksi. Bioavailabilitas hampir 90% (per oral), citicoline eksogen akan dihidrolisis di dalam usus halus, dan siap diserap dalam bentuk choline & cyctidine dan kembali dibentuk menjadi citicoline. Choline akan didistribusikan ke seluruh jaringan tubuh, termasuk sel-sel otak (0,5%) & IV (2%)

Indikasi:

Injeksi:

1. Gangguan kesadaran akibat cedera kepala, bedah otak, dan infark serebral stadium akut.

2. Mempercepat rehabilitasi anggota gerak atas dan bawah pada hemiplegia akibat apopleksi serebral.

Tablet/kaplet/serbuk: Untuk membantu menangani penurunan kemampuan kognitif pada usia lanjut

Kontraindikasi:

Hipersensitivitas, pemberian bersamaan dengan levodopa

Dosis:

Injeksi:

Gangguan kesadaran akibat cedera otak atau bedah otak : 100 - 500 mg, 1 atau 2 kali sehari infus/IV/IM.

Gangguan kesadaran akibat infark serebral stadium akut : 1000 mg sekali sehari IV selama 2 minggu.

Hemiplegia setelah apopleksi serebral : 1000 mg sekali sehari IV atau oral selama 4 minggu atau 250 mg sekali sehari IV selama 4 minggu jika membaik teruskan 4 minggu lagi.


Tablet/kaplet/serbuk: 1000-2000 mg per hari dalam dosis terbagi dengan atau tanpa makanan

Peringatan dan Perhatian:

1. Untuk gangguan kesadaran akibat cedera kepala dan bedah otak, brainact sebaiknya diberikan bersama dengan obat hemostatik.

2. Untuk gangguan kesadaran akibat infark serebri akut, brainact sebaiknya mulai diberikan dalam waktu 2 minggu paska stroke.

3. Pemberian IM hanya bila terpaksa.

4. Pemberian IV : IV pelan

Efek Samping:

Syok, ruam-ruam, psikoneurologik, gastrointestinal, fungsi hati abnormal, diplopia


FAQ

Farmakologi

Bagaimana mekanisme kerja dari Brainact?

Brainact bekerja dengan merangsang pembentukan Phosphatidylcholine di otak, selain itu dapat menghambat aktivasi fosfolipase

Indikasi/Kegunaan

Brainact bisa digunakan untuk apa saja?

Brainact bisa digunakan untuk gangguan kesadaran akibat cedera kepala, bedah otak, infark serebral stadium akut, meningkatkan rehabilitasi anggota gerak atas pada pasien hemiplegia setelah apopleksi serebral

Apakah Brainact dapat digunakan untuk mengatasi penurunan daya ingat terkait usia?

Brainact ini memang dapat membantu mengatasi hal tersebut

Apakah Brainact bisa digunakan untuk mengatasi stroke hemoragik?

Berdasarkan penelitian, Brainact dapat memberikan efek yang positif jika diberikan pada pasien dengan stroke hemoragik

Cara Pemberian/Penggunaan

Berapakah dosis dari Brainact untuk mengatasi gangguan fungsi kognitif usia lanjut?

Dosis Brainact yang direkomendasikan adalah 1000 sampai 2000 mg per hari

Kapankah paling baik memberikan brainact pada pasien yang mengalami stroke iskemik akut ?

Berdasarkan penelitian, Brainact masih dapat diberikan dalam rentang waktu 24 jam setelah onset stroke

Pasien Khusus/Perhatian

Apakah Brainact bisa diberikan pada anak-anak?

Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebelumnya, dikatakan bahwa obat ini dapat digunakan untuk mengatasi beberapa jenis kelainan pada pasien anak. Adapun kasus-kasus yang dapat digunakan obat ini contohnya kasus amblyiopia dan cerebral palsy pada anak-anak

Apakah Brainact boleh diberikan pada ibu hamil?

Brainact tidak direkomendasikan untuk wanita hamil karena data keamanannya belumlah diketahui secara pasti

Bagaimana penggunaan Brainact pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal?

Penggunaan Brainact pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal sebaiknya tidak dilakukan, karena data keamanan penggunaan Brainact pada pasien dengan kelainan ini belumlah diketahui

Interaksi Obat

Umumnya Brainact berinteraksi dengan obat apa saja?

Brainact sebaiknya jangan diberikan bersamaan dengan L-Dopa karena dapat menimbulkan rigiditas atau kekakuan otot

Efek Samping

Apa saja efek samping Brainact yang sering dilaporkan?

Berdasarkan penelitian, efek samping Brainact sangat jarang terjadi. Namun bila sampai terjadi, yang sering dikeluhkan adalah gangguan gastrointestinal ringan