Detail Article

Kalbe Academia Anesthesia: The Silent Hero of the Operating Room

dr. Karen Denisa
Jun 02
Share this article
b4a4247f02034f806b675c27cd136591.jpeg
Updated 03/Jun/2025 .

Kalbe Academia kembali menghadirkan forum ilmiah bergengsi dengan tema: Revolutionizing Recovery: How Anesthesiologist Are Redefining Pain Management and Nutritional Strategies for Rapid Patient Rehabilitation”. Acara yang diselenggarakan pada tanggal 24–25 Mei 2025 di Grand Mercure Kemayoran, Jakarta, ini menjadi ajang bertemunya para profesional anestesi untuk mendalami peran sentral dokter anestesi dalam mempercepat pemulihan pasien melalui pendekatan terbaru manajemen nyeri dan nutrisi perioperatif.

Pada hari pertama, simposium dibuka dengan dua lecture utama yang menghadirkan dr. R. Besthadi Sukmono, Sp.An-TI, Subsp.AR(K) dan dr. Vanessi T. Silalahi, Sp.An-TI, Subsp.TI(K), M.Sc, dengan dr. Ahmad Irfan, Sp.An-TI, Subsp.TI(K) sebagai moderator. Kedua narasumber berbagi wawasan terbaru yang sangat relevan untuk praktik klinis sehari-hari.


Lecture pertama dibawakan oleh dr. Besthadi Sukmono, yang membahas “Beyond Opioids: Innovative Multimodal Pain Management for Accelerated Recovery.” Dalam paparannya, dr. Besthadi menekankan pentingnya pergeseran paradigma dalam manajemen nyeri pasca-bedah, dari penggunaan opioid sebagai terapi utama menuju strategi multimodal yang lebih efektif dan aman. Ia memaparkan berbagai kombinasi analgesik non-opioid—seperti NSAID, paracetamol, regional block, hingga agen adjuvan—yang telah terbukti secara klinis mampu menurunkan kebutuhan opioid, mempercepat mobilisasi pasien, dan mengurangi risiko komplikasi pasca-operasi. Pendekatan multimodal ini juga mendukung protokol enhanced recovery after surgery (ERAS), yang kini menjadi standar global dalam perawatan pasien bedah.


Lecture berikutnya, “Fueling Healing: The Critical Role of Perioperative Nutrition in Escalating Surgical Outcomes” yang dibawakan oleh dr. Vanessi T. Silalahi, membahas pentingnya optimalisasi status nutrisi pasien sebelum dan sesudah operasi. Berdasarkan bukti terbaru, malnutrisi pra-operatif merupakan faktor risiko utama komplikasi serius, mulai dari gangguan penyembuhan luka, infeksi, hingga perpanjangan masa rawat inap. Dr. Vanessi menyoroti perlunya screening status nutrisi, suplementasi multivitamin, serta kolaborasi multidisiplin untuk memastikan pasien memiliki cadangan energi dan protein yang cukup dalam menghadapi stres bedah. Pemberian nutrisi dan vitamin yang tepat terbukti mempercepat pemulihan, menurunkan lama rawat inap, dan meningkatkan kualitas hidup pasien secara keseluruhan.


Hari kedua sesi ilmiah memaparkan case studies yang dibawakan oleh dr. Anggara Gilang, SpAn-TI, dan dr. Grace Widyarani, SpAn-TI, dengan turut menghadirkan panelis, yaitu dr. R. Besthadi Sukmono, SpAn-TI, Subsp.AnR(K) dan dr. Hendri Pangestu Effendi, Sp.An-TI, Subsp. TI(K). Kasus yang ditampilkan membahas manajemen nyeri pascaoperasi pada dewasa dan anak, serta peran nutrisi perioperatif untuk mencapai penyembuhan yang optimal. Hasil case studies menunjukkan bahwa analgesia multimodal, salah satunya kombinasi parasetamol dan ibuprofen, menjadi pilihan yang ideal untuk manajemen nyeri pascaoperasi pada pasien dewasa dengan komorbiditas penyakit, salah satunya kanker, serta pada anak, dengan tetap memperhatikan kondisi dan faktor risiko masing-masing pasien. Sesi ilmiah hari kedua ditutup dengan sharing pengalaman peserta mengenai manajemen nyeri dan pemberian nutrisi perioperatif.


Melalui kegiatan ini, Kalbe Academia berharap agar dapat terus memperkuat semangat kolaborasi dan terus meningkatkan ilmu pengetahuan sesuai perkembangan zaman dengan berbasis bukti ilmiah yang kuat.

 

Penulis: dr. Karen Denisa dan dr. Riesta Hanjani.

Share this article
Related Articles