Komposisi:
Methylprednisolone Na Succinate setara dengan Methylprednisolone
Sediaan:
Tablet 4 mg (Cambodia, Myanmar, Sri Lanka)
Tablet 8 mg
Tablet 16 mg (Cambodia, Myanmar, Sri Lanka)
Vial 125 mg
Tiap vial mengandung :
Metilprednisolon natrium suksinat setara dengan Metilprednisolon 125 mg
Farmakologi:
Methylprednisolone adalah kortikosteroid dengan durasi kerja sedang, termasuk dalam kategori adrenokortikoid dan memiliki efek anti-inflamasi dan efek imunosupresan.
Indikasi:
- Asma bronkial
- Gangguan kulit: dermatitis, psoriasis, SSJ
- Collagen disorder: SLE
- Gangguan lain yang responsif terhadap kortikosteroid
Dosis:
Oral:
Dosis awal 4 - 48 mg per hari.
Dosis diturunkan secara bertahap sampai didapatkan dosis efektif yang terendah sebagai dosis pemeliharaan.
Parenteral:
Dosis yang dianjurkan : 30 mg/kg berat badan, diberikan secara intravena paling tidak lebih dari 30 menit.
Dosis ini dapat diulangi setiap 4-6 jam untuk setiap 48 jam.
Dosis dapat dikurangi untuk bayi dan anak-anak tapi yang perlu lebih diperhatikan adalah kondisi penyakit dan respon dari pasien dibandingkan umur atau berat badannya.
Dosis sebaiknya tidak kurang dari 0,5 g/kg berat badan setiap 24 jam.
Kontraindikasi:
- TBC, ulkus peptikum, infeksi jamur sistemik, herpes simpleks, diabetes melitus, varisela.
- Hipersensitif terhadap methyl prednisolone atau glukokortikoid lainnya.
Peringatan dan Perhatian:
- Setelah digunakan dalam waktu lama, menghentikan obat ini harus dilakukan secara bertahap (tappering-off)
- Pemberian jangka panjang dapat berdampak pada katarak subkapsular, glaukoma, dan aktivasi infeksi virus atau jamur pada mata
- Pasien yang sedang dalam terapi Hexilon, sebaiknya tidak divaksinasi
- Dosis hexilon pada pasien stres, harus lebih tinggi
- Pemberian hexilon pada ibu hamil, harus memperhatikan manfaat dan risikonya
- Hati-hati pemberian kortikosteroid lama pada anak yang sedang dalam masa pertumbuhan
- Hati-hati pemberian kortikosteroid pada penderita ulkus kolitis nonspesifik, divertikulitis, anastomosis usus, insufisiensi ginjal, hipertensi, osteoporosis, dan miastenia gravis
- telah dilaporkan adanya sarkoma Kaposi pada pasien yang menggunakan kortikosteroid. Jika ini terjadi, hentikan penggunaan obat ini segera
Efek Samping:
Pemberian jangka pendek jarang menimbulkan efek samping yang serius. Pemberian jangka lama akan menimbulkan efek samping seperti yang ditimbulkan kortikosteroid lainnya, misalnya moon face, bufallo hump, hipertensi, osteoporosis, gangguan toleransi glukosa, gangguan sekresi hormon seks, striae pada kulit, petechiae, akne, edema, hipokalemia, atrofi korteks adrenal, tukak peptik, hambatan pertumbuhan pada anak, glaukoma, katarak, trombosis, psikosis.
Interaksi Obat:
- AINS, berefek menjadi ulcerogenic
- Rifampisin, berpengaruh pada penurunan efek kortikosteroid
- Barbiturat, berpengaruh pada penurunan efek kortikosteroid
- Penggunaan bersama dengan siklosporin, dapat menghambat metabolisme obat satu sama lain, dan telah dilaporkan terjadinya kejang
- Penggunaan bersama dengan Troleandomicine dan Ketoconazole, dapat menghambat metabolisme metil prednisolon