Komposisi:
Fenofibrate 100 dan 300 mg.
Sediaan:
Kapsul. 1 box: 3 strip x 10 tablet
Farmakologi:
Fenofibrate meningkatkan lipolisis (pemecahan lemak) dan eliminasi partikel yang kaya akan trigliserida dari plasma dengan mengaktifkan lipoprotein lipase (enzim untuk memecah lipid).
Indikasi:
Penderita hiperkolesterolemia (tipe IIa) atau hipertrigliseridemia endogen murni (tipe IV) atau kombinasi (tipe IIb dan III)
· Bila restriksi kalori yang sesuai tidak berhasil mencapai penurunan kadar lipid yang diharapkan.
· Khususnya bila kadar kolesterol tetap tinggi setelah terapi diet dan/atau terdapat faktor risiko.
· Kontrol dietetik harus dilanjutkan sebagai tambahan pengobatan di atas.
Dosis:
Besar dosis yang diberikan tergantung dari hasil pemeriksaan kadar lipid dan profil lipoprotein serum.
Dosis dewasa: 3 x 100 mg sehari atau 1x 300 mg sehari.
Bila setelah melakukan terapi dan diet belum tercapai respons yang memuaskan, maka dosis dapat ditingkatkan menjadi 4 x 100 mg sehari.
Setelah kadar kolesterol telah normal kembali, dosis fenofibrate yang dianjurkan adalah 3 x 100 mg sehari.
Meski demikian, keadaan ini harus dikontrol kembali tiap 3 bulan. Jika terjadi kenaikan kembali kadar lipid dalam darah, maka dosis dapat ditingkatkan kembali menjadi 4 x 100 mg sehari
Kontraindikasi:
Wanita hamil dan menyusui.
Penderita dengan hipersensitivitas terhadap fenofibrate.
Anak-anak.
Gangguan fungsi hati yang berat.
Gangguan fungsi ginjal.
Penyakit kandung empedu.
Peringatan dan Perhatian:
Tidak dianjurkan untuk digunakan pada anak karena bukti keamanan penggunaan pada anak belum cukup.
Tidak dianjurkan untuk digunakan pada wanita hamil dan menyusui.
Bila setelah pemberian selama 3-6 bulan tidak dicapai penurunan kadar lipid serum secara memuaskan, maka terapi pelengkap atau pengganti harus dipertimbangkan.
Lakukan pemantauan berkala kadar transaminase (tiap 3 bulan) selama 12 bulan pertama penggunaan.
Hentikan penggunaan untuk sementara bila terjadi peningkatan enzim hati SGPT melebihi 100 IU.
Tidak dianjurkan untuk mengombinasikan dengan obat hepatotoksik.
Efek Samping:
Gangguan gastrointestinal, reaksi alergi pada kulit, nyeri otot dengan peningkatan CPK (creatine phosphokinase), peningkatan sedang transaminase serum, perubahan hematologis (pemeriksaan sel darah), alopesia (kebotakan), dan astenia seksual (turunnya performa dalam aktivitas seksual, mudah capek).