Komposisi:

Pantoprazole sodium setara dengan pantoprazole 40 mg dalam bentuk serbuk terliofilisasi

Sediaan:

Vial

Farmakologi:

Pantoprazole merupakan pengganti benzimidazole, bekerja dengan cara menghambat sekresi asam lambung melalui kerja spesifik pada pompa proton sel parietal. Pantoprazole dikonversikan menjadi bentuk aktif dalam lingkungan asam (pada sel parietal), yang berdampak pada proses inhibisi enzim H+/K+ ATPase dalam produksi asam lambung tahap akhir.

Indikasi:

Pantoprazole diindikasikan pada pengobatan ulkus lambung, ulkus duodeni, refluks esofagitis derajat sedang dan berat serta kondisi hipersekresi patolologis seperti pada Sindrom Zollinger-Ellison atau keganasan lainnya.

Digunakan sebagai terapi alternative pada pasien yang tidak diindikasikan pemberian pantoprazole oral.

Dosis:

Dosis rekomendasi untuk ulkus duodenum, ulkus lambung, refluks esofagitis sedang-berat: 1 vial (pantoprazole 40 mg) IV/ hari.

Terapi jangka panjang Sindrom Zollinger-Ellison dan keadaan hipersekresi patologis lain: dosis awal 80 mg IV, selanjutnya dosis di atas 80 mg/hari harus diberikan dalam 2 dosis terbagi.

Pantoprazole dapat diberikan sampai di atas 160 mg, tetapi tidak boleh diberikan dalam jangka waktu lama.

Peringatan dan Perhatian:

Sebelum pengobatan ulkus lambung, kemungkinan keganasan sebaiknya disingkirkan, karena pengobatan dengan pantoprazole mungkin akan menghilangkan gejala keganasan lambung dan dapat memperlambat diagnosis. Reaksi anafilaktik pernah dilaporkan pada pemberian pantoprazole intravena, hal ini mungkin memerlukan tindakan medis yang bersifat darurat. Diagnosis adanya peradangan esofagus sebaiknya dipastikan melalui pemeriksaan endoskopi. Kadar enzim hati dipantau selama pemberian obat, dan terapi sebaiknya dihentikan jika terjadi peningkatan dari kadar enzim-enzim tersebut.

Efek Samping:

Umum dan local pada tempat pemberian; sangat jarang: tromboflebitis, edema perifer.

Darah dan sistem limfatik; sangat jarang: leukopenia, trombositopenia.

Gastrointestinal: nyeri perut bagian atas, diare, konstipasi, flatulensi; jarang: mual, muntah, mulut kering.

Hepatobiliar; sangat jarang: kerusakan sel hati berat sehingga menyebabkan terjadinya ikterus dengan atau tanpa kegagalan fungsi hati.

Sistem imun; sangat jarang: reaksi anafilaktik, termasuk syok anafilaktik.

Laboratorium; sangat jarang: peningkatan enzim hati (transaminase, gamma GT), peningkatan suhu tubuh.

Muskuloskeletal; jarang: atralgia; sangat jarang:myalgia.

Sistem saraf: sakit kepala; jarang: pusing, gangguan penglihatan.

Psikiatri; sangat jarang: depresi.

Ginjal dan saluran kemih; sangat jarang: nefritis interstisial.

Kulit dan subkutan; jarang: reaksi alergi seperti ruam dan pruritus; sangat jarang: urtikaria, angioedema, Sindrom Steven Johnson, eritema multiformis, fotosensitif.

Interaksi Obat:

Perubahan dalam hal absorpsi harus dipantau untuk obat yang penyerapannya bergantung pada kondisi pH, seperti ketokenazole, pada saat diberikan bersamaan dengan pantoprazole.

Kandungan aktif dari pantoprazole dimetabolisme oleh hati melalui sistem enzim sitokrom P450. Adanya interaksi antara pantoprazole dengan obat atau zat lain yang dimetabolisme dengan menggunakan enzim yang sama tidak dapat diabaikan. Meskipun secara klinis tidak terlihat adanya interaksi yang bermakna, akan tetapi sebaiknya dilakukan pemantauan pada saat pantoprazole diberikan Bersama dengan digoxin, ethanol, glibenclamide, metoprolol, naproxen, nifedipine, phenytoin, piroxicam, theophylline, warfarin dan kontrasepsi oral.

Pasien yang sedang menjalani terapi dengan antikoagulan coumarin perlu dilakukan pemantauan terhadap waktu protrombin/INR pada saat pemberian pantoprazole dimulai, dihentikan atau pada saat diberikan secara tidak teratur.

Tidak terlihat adanya interaksi pada saat diberikan bersamaan dengan antasida.

FAQ

Farmakologi

Bagaimana cara kerja Pantoprazole Sodium?

Pantoprazole merupakan pengganti benzimidazole, bekerja dengan cara menghambat sekresi asam lambung melalui kerja spesifik pada pompa proton sel parietal. Pantoprazole dikonversikan menjadi bentuk aktif dalam lingkungan asam (pada sel parietal), yang berdampak pada proses inhibisi enzim H+/K+ ATPase dalam produksi asam lambung tahap akhir.

Indikasi

Apa saja indikasi Pantoprazole Sodium?

Pantoprazole diindikasikan pada pengobatan ulkus lambung, ulkus duodeni, refluks esofagitis derajat sedang dan berat serta kondisi hipersekresi patolologis seperti pada Sindrom Zollinger-Ellison atau keganasan lainnya. Digunakan sebagai terapi alternative pada pasien yang tidak diindikasikan pemberian pantoprazole oral.

Cara Pemberian/Penggunaan

Bagaimana dosis pemberian Pantoprazole Sodium?

Dosis rekomendasi untuk ulkus duodenum, ulkus lambung, refluks esofagitis sedang-berat: 1 vial (pantoprazole 40 mg) IV/ hari. Terapi jangka panjang Sindrom Zollinger-Ellison dan keadaan hipersekresi patologis lain: dosis awal 80 mg IV, selanjutnya dosis di atas 80 mg/hari harus diberikan dalam 2 dosis terbagi. Pantoprazole dapat diberikan sampai di atas 160 mg, tetapi tidak boleh diberikan dalam jangka waktu lama.

Bagaimana rekonstitusi Pantoprazole Sodium?

Isi dari vial sebaiknya diencerkan dengan larutan garam fisiologis 10 mL sebelum disuntikkan. Larutan tersebut sebaiknya segera diberikan secara intravena dalam waktu 2-15 menit secara injeksi lambat, atau dapat juga dilarutkan dalam 100 mL larutan garam fisiologis atau glukosa 5% dan diberikan sebagai tetesan infus jangka pendek. Lama pemberian: 2-15 menit. Larutan yang sudah direkonstitusi sebaiknya disimpan pada suhu 20-25^oC dan diberikan dalam waktu 12 jam.

Bagaimana gejala overdosis Pantoprazole Sodium?

Tidak diketahui gejala-gejala overdosis yang pernah dilaporkan pada manusia. Dosis sampai dengan 240 mg IV pernah diberikan tanpa menimbulkan adanya tanda-tanda overdosis. Pantoprazole banyak terikat dengan protein plasma sehingga membuatnya tidak dapat didialisis. Selain terapi simptomatis dan suportif, tidak ada anjuran terapi spesifik yang dapat dilakukan.

Peringatan dan Perhatian

Apakah perlu ada penyesuaian dosis Pantoprazole Sodium pada lanjut usia?

Pada lanjut usia: dosis pantoprazole yang diberikan tidak boleh melebihi 40 mg/hari.

Apakah perlu penyesuaian dosis Pantoprazole Sodium pada pasien dengan gangguan ginjal?

Pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal: dosis pantoprazole yang diberikan tidak boleh melebihi 40 mg/hari.

Apakah perlu penyesuaian dosis Pantoprazole Sodium pada pasien dengan gangguan fungsi hati?

Pasien dengan gangguan fungsi hati: pada pasien dengan gangguan hati yang berat, dosis harian pantoprazole sebaiknya diturunkan sampai 20 mg. Selain itu, pada pasien ini sebaiknya dilakukan monitoring kadar enzim hati, jika terjadi peningkatan terapi sebaiknya dihentikan.

Apakah Pantoprazole Sodium boleh dikonsumsi oleh anak-anak?

Tidak ada informasi tentang penggunaan pantoprazole pada anak-anak, pantoprazole sebaiknya tidak diberikan pada anak-anak.

Apakah Pantoprazole Sodium boleh dikonsumsi oleh wanita hamil dan menyusui?

Selama kehamilan, pantoprazole sebainya tidak digunakan kecuali manfaat yang didapat melebihi potensi resikonya terhadap fetus. Tidak ada informasi mengenai kemanan pantoprazole pada ibu menyusui. Selama menyusui pantoprazole sebaiknya tidak digunakan kecuali manfaat yang didapat melebihi potensi risikonya terhadap bayi.

Apakah Pantoprazole Sodium memengaruhi dalam berkendara?

Pantoprazole tidak memengaruhi kemampuan dalam mengemudi dan menjalankan mesin serta tidak menyebabkan rasa kantuk.

Penyimpanan

Bagaimana penyimpanan produk Pantoprazole Sodium?

Simpan di bawah suhu 25^oC. Lindungi dari cahaya, panas dan kelembaban.

PANTOPRAZOLE SODIUM