Tujuan pengobatan gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah kontrol asam dan penyembuhan esofagitis yang terjadi. Obat proton pump inhibitor (PPI) dan histamine-2 receptor antagonist (H2RA) merupakan obat utama yang digunakan untuk supresi asam, namun studi menunjukkan bahwa PPI unggul dibanding H2RA. Agen prokinetik juga umum digunakan pada pengobatan GERD dengan mekanisme aksi memperbaiki fungsi sfingter esofagus bawah (LES), motilitas esofagis, dan pengosongan lambung.
Domperidone adalah salah satu agen prokinetik dan anti-emetik yang umum digunakan baik pada anak maupun dewasa. Domperidone bekerja mengaktivasi motilitas gaster, menurunkan tonus, dan memperbaiki tekanan LES.
Zamani, dkk. (2022) melakukan studi systematic review dan meta-analisis untuk menilai efikasi (perbaikan skor gejala, skor heartburn, frekuensi refluks, waktu refluks, pH esofagus) dan keamanan (adverse events) penggunaan kombinasi domperidone dengan PPI pada kasus GERD. Sebanyak 11 studi RCT dilibatkan dalam studi, yaitu RCT yang membandingkan pemberian kombinasi domperidone-PPI dengan PPI saja. Subjek studi yang terlibat meliputi pasien dewasa dan anak dengan range usia 2,45 – 55,45 tahun. PPI yang digunakan di antaranya pantoprazole, esomeprazole, dan omeprazole. Pemberian obat melalui rute oral ataupun intravena (IV).
Hasilnya:
- Pemeriksaan pH esofagus digunakan untuk mengukur keasaman atau pH asam lambung yang mengalir ke esofagus. Hasil menunjukkan bahwa penambahan domperidone pada terapi PPI tidak meningkatkan respons pH esofagus secara signifikan.
- Studi menunjukkan bahwa pemberian terapi kombinasi lebih efektif dibanding monoterapi PPI berdasarkan kuesioner GERD-Q dan FSSG (Frequent Scale for the Symptoms of Gerd).
- Skor heartburn dilakukan dengan menggunakan visual analogue scale (VAS). Waktu dan frekuensi refluks dinilai dengan mengukur durasi setiap episode refluks dan seringnya kejadian refluks. Hasil menunjukkan perbedaan signifikan yang menunjukkan kombinasi domperidone dan PPI lebih baik dibanding monoterapi PPI dalam memperbaiki ketiga parameter. Oleh karena itu, kombinasi domperidone dengan PPI untuk GERD lebih baik dalam menurunkan jumlah episode refluks, durasi paparan asam, dan skor heartburn.
- Tidak terdapat perbedaan signifikan kejadian efek samping antara kelompok kombinasi dan monoterapi. Efek samping ditemukan di antaranya diare, galactorrhoea, nyeri kepala, mual dan muntah, dan kelemahan atau pusing.
Kesimpulan:
Berdasarkan studi ini disimpulkan bahwa pasien dewasa ataupun anak dengan GERD merespons baik terhadap pengobatan kombinasi antara PPI dan domperidone, maupun PPI saja. Pemberian kombinasi PPI dengan domperidone menunjukkan perbaikan skor heartburn, waktu, dan frekuensi refluks yang lebih baik dibandingkan PPI saja. Dalam hal keamanan, studi ini menemukan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan kejadian adverse events pada kedua kelompok. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kombinasi PPI dan domperidone efektif dan aman sebagai tata laksana GERD baik pada anak maupun dewasa.
Gambar: Ilustrasi (Sumber: artem podrez-Pexels)
Referensi:
Zamani NF, Sjahid AS, Tuan Kamauzaman TH, Lee YY, Islam MA. Efficacy and safety of domperidone in combination with proton pump inhibitors in gastroesophageal reflux disease: A systematic review and meta-analysis of randomised controlled trials. Journal of Clinical Medicine 2022;11(18):5268. DOI: https://doi.org/10.3390/jcm11185268