Detail Article

Terapi Adjuvan Lanjutan Letrozole pada Kanker Payudara, Diberikan Intermiten atau Kontinu?

dr. Hastarita Lawrenti
Okt 12
Share this article
931a07e283d848acedf0429c702e164a.jpg
Updated 13/Okt/2021 .

Kekambuhan lanjut pada pasien pasca-menopause dengan kanker payudara reseptor hormon positif telah menyebabkan pemanjangan terapi endokrin adjuvan dengan penghambat aromatase seperti letrozole atau selective estrogen receptor modulator (SERM) seperti tamoxifen, dari 5 menjadi 10 tahun. 

Beberapa uji klinik telah mengeksplorasi manfaat terapi adjuvan lanjutan pada pasien pasca-menopause yang menyelesaikan terapi selama 5 tahun. Manfaat penggunaan penghambat aromatase sebagai adjuvan bersifat sedang terutama dalam menurunkan metastasis pada organ jauh dan rekomendasi untuk terapi selama 10 tahun masih kontroversi.

 

Studi pada model hewan menunjukkan bahwa resistensi terhadap penghambat aromatase dapat dikembalikan melalui terapi intermiten dengan letrozole, hal ini menunjukkan bahwa pemanjangan sensitivitas sel tumor terhadap penghambat aromatase adalah kembalinya kadar estrogen selama interupsi terapi.

 

Uji klinik fase III, label terbuka, secara acak, dilakukan pada pasien pasca-menopause dengan kanker payudara yang dapat dibedah, node positif, reseptor hormon positif (SOLE) untuk mengetahui pengaruh pemanjangan terapi letrozole intermiten dibandingkan terapi letrozole kontinu. Secara paralel, substudinya (SOLE-EST) menganalisis kadar estrogen selama interupsi terapi.

 

Pasien telah menjalani terapi lokal dan menyelesaikan terapi adjuvan selama 4-6 tahun, secara acak mendapat terapi adjuvan lanjutan:

  • Terapi letrozole kontinu: 2,5 mg/hari secara oral selama 5 tahun.
  • Terapi letrozole intermiten: 2,5 mg/hari selama 9 bulan diikuti interupsi selama 3 bulan pada tahun 1-4 dan kemudian 2,5 mg/hari selama tahun 5.

 

Hasil dari uji klinik ini: (n= 4.884 pada SOLE dan 104 pada SOLE-EST)


 

Pemulihan estrogen dalam sirkulasi dijumpai dalam 6 minggu setelah terapi letrozole dihentikan. Efek samping dilaporkan sebanding pada kedua kelompok. Perubahan dalam pengukuran kualitas hidup dan kekuatan menggenggam tidak menunjukkan adanya kaitan dengan perubahan kadar estrogen pada pasien mendapat terapi letrozole intermiten.

 

Kesimpulan dari uji klinik ini adalah tidak terdapat perbedaan dalam hal disease free survival antara terapi adjuvan lanjutan dan letrozole secara intermiten atau kontinu walaupun kadar estrogen dalam sirkulasi dijumpai lagi 6 minggu setelah interupsi pemanjangan terapi letrozole. Terapi adjuvan lanjutan letrozole secara intermiten dapat menjadi pilihan untuk pasien yang memerlukan atau memilih interupsi terapi.

 


Gambar: Ilustrasi

Referensi:

1. Jerusalem G, Farah S, Courtois A, Chirgwin J, Aebi S, Karlsson P, et al. Continous versus intermittent extended adjuvant letrozole for breast cancer: Final results of randomized phase III SOLE (Study of Letrozole Extension) and SOLE Estrogen Substudy). Ann Oncol. 2021;32(10):1256-66.

2. Goss PE, Ingle JN, Pater JL, Martino S, Robert NJ, Muss HB, et al. Late extended adjuvant treatment with letrozole improves outcome in women with early-stage breast cancer who complete 5 years of tamoxifen. J Clin Oncol. 2008;26(12):1948-55.


Share this article
Related Articles