Detail Article

T-DM1 Masuk Guideline ASCO Sebagai Terapi Adjuvan Kanker Payudara Stadium Dini

dr. Hastarita Lawrenti
Nov 24
Share this article
a9e28f29d43fb09680e6ab4008b8b864.jpg
Updated 24/Nov/2020 .

The American Society of Clinical Oncology (ASCO) mempublikasikan update guideline mengenai penggunaan trastuzumab emtansine adjuvan untuk pasien kanker payudara HER2 positif stadium dini dalam Journal of Clinical Oncology. Anggota panel ahli mengatakan bahwa hal tersebut didasari oleh hasil uji klinik fase III KATHERINE. 

Uji klinik fase III KATHERINE dilakukan pada pasien kanker payudara HER2 positif stadium I-III yang mendapat terapi neoadjuvan mengandung taxane (dengan atau tanpa anthracycline) dan trastuzumab tetapi dengan kanker invasif residual pada payudara atau kelenjar getah bening saat pembedahan. Pasien mendapat trastuzumab emtansine 3,6 mg/kg atau trastuzumab 6 mg/kg setiap 3 minggu selama 14 siklus. Dosis muat trastuzumab 8 mg/kg diberikan jika sudah lebih dari 6 minggu sejak dosis awal trastuzumab


Hasil uji klinik ini (n= 1.486) menunjukkan pemanjangan invasive disease free survival pada pasien yang mendapat trastuzumab emtansine dibandingkan pasien yang mendapat trastuzumab (free of invasive disease at 3 years: 88,3% vs 77%; HR 0,50; 95% CI 0,39-0,64; p < 0,001). Selain itu, risiko kekambuhan pada organ jauh lebih rendah pada pasien yang mendapat trastuzumab emtansine dibandingkan trastuzumab (HR 0,60; 95% CI 0,45-0,79). Kekambuhan pada organ jauh dijumpai pada 10,5% pasien kelompok T-DM1 dan 15,9% pasien kelompok trastuzumab.


Efek samping derajat ≥ 3 lebih sering dijumpai pada kelompok trastuzumab emtansine dibandingkan trastuzumab (25,7% vs 15,4%). Efek samping derajat ≥ 3 yang sering dijumpai dengan trastuzumab emtansine adalah trombositopenia (5,7%) dan hipertensi (2%). Demikian juga dengan neuropati sensori perifer derajat berapapun lebih sering dijumpai pada kelompok trastuzumab emtansine (18,6% vs 6,9%). 


Trastuzumab emtansine adalah antibody-drug conjugate trastuzumab dan agen sitotoksik, emtansine yang merupakan derivat maytansine dan penghambat mikrotubulus. T-DM1 mempertahankan aktivitas trastuzumab dan menghantarkan DM1 secara intraseluler pada sel-sel yang overekspresi HER2. T-DM1 telah disetujui untuk digunakan pada pasien kanker payudara metastatik HER2 positif yang sebelumnya telah mendapat trastuzumab dan taxane


Dalam guideline update, disebutkan bahwa trastuzumab emtansine adjuvan diberikan selama 14 siklus pada pasien kanker payudara HER2 positif dengan penyakit residual invasif saat pembedahan setelah kemoterapi pra-operatif dan terapi target HER2 standar, jika tidak terjadi kekambuhan atau toksisitas tidak dapat diatasi. Selain penggunaan trastuzumab emtansine sebagai terapi adjuvan, disebutkan pula dalam guideline bahwa biosimilar trastuzumab dapat digunakan dan sejauh ini terdapat 5 biosimilar trastuzumab yang disetujui oleh FDA yaitu trastuzumab-dkst, trastuzumab-pkrb, trastuzumab-anns, trastuzumab-dttb, dan trastuzumab-qyyp. 



Image: Ilustrasi

Referensi:

1. Denduluri N, Somerfield MR, Chavez-MacGregor M, Comander AH, Dayao Z, Eisen A, et al. Selection of optimal adjuvant chemotherapy and targeted therapy for early breast cancer: ASCO guideline update. J Clin Oncol. 2020 doi: 10.1200/JCO.20.02510.

2. Von Minckwitz G, Huang CS, Mano MS, Loibl S, Mamounas EP, Untch M, et al. Trastuzumab emtansine for residual invasive HER2-positive breast cancer. N Engl J Med. 2019;380:617-28.


Share this article
Related Articles