Detail Article

Suplementasi Vitamin D3 Menurunkan Risiko Pre-eklampsia

Dr. Esther Kristiningrum
Jun 17
Share this article
efdcfaf7c07aae9b7e01bcba3ac3cd33.jpg
Updated 21/Jun/2021 .

Vitamin D berperan penting dalam desidualisasi dan implantasi plasenta. Para peneliti telah menunjukkan bahwa kadar vitamin D atau 25(OH)D yang rendah dalam serum merupakan faktor risiko preeklampsia. Bukti terakhir juga mendukung peranan terapi defisiensi vitamin D3 dalam menurunkan risiko preeklampsia. 

Suatu studi telah dilakukan untuk menentukan efek suplementasi vitamin D3 antenatal pada risiko preeklampsia dan untuk mengeksplorasi efek dosis dalam mencapai kadar vitamin D normal. Studi ini merupakan studi acak dengan kontrol label terbuka yang dilakukan terhadap 179 wanita hamil. Studi ini mengeksklusi usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 40 tahun, ibu hamil dengan kelainan janin, riwayat hipertensi, preeklampsia, keguguran berulang, penyakit ginjal atau penyakit hati kronik, serta keganasan.

 

Kadar 25(OH)D serum dianalisis selama trimester pertama (antara 6 minggu dan 12 minggu kehamilan). Pasien dengan defisiensi vitamin D (kadar serum <25 nmol/L) diacak untuk mendapatkan vitamin D3 400 IU/hari atau 4000 IU/hari. Kedua kelompok dibandingkan prevalensi preeklampsia dan efek dosis vitamin D3 pada kadar vitamin D.

 

Dari data 164 wanita hamil yang menyelesaikan studi, kadar 25(OH)D ibu rata-rata meningkat secara bermakna pada kelompok 4000 IU (dari 16,3 ± 5 nmol/mL menjadi 72,3 ± 30,9 nmol/mL dibandingkan kelompok 400 IU (dari 17,5 ± 6,7 nmol/mL menjadi 35,3 ± 207 nmol/mL (p<0,0001).

 

Relatif risik reduction (RRR) untuk mencapai ≥75 nmol/L sebelum persalinan secara bermakna lebih tinggi (RRR 93,2 [CI 79-98) jika diterapi dengan vitamin D3 4000 IU. Insidens total preeklampsia pada populasi studi ini adalah 4,3%. Dibandingkan kelompok 400 IU, kelompok 4000 IU melaporkan lebih sedikit kejadian preeklampsia selama periode studi (8,6% vs 1,2%; p<0,05). Total jumlah IUGR (intrauterine growth restriction) lebih rendah pada kelompok 4000 IU (9,6%) vs kelompok 400 IU (22,2%), p<0,027. Namun, outcome obstetrik lainya sebanding antara kedua kelompok.

 

Dari hasil studi disimpulkan bahwa suplementasi vitamin D pada kelompok defisiensi vitamin D menurunkan risiko preeklampsia dan IUGR yang tergantung pada dosis. Namun, uji klinik yang lebh besar penting dilakukan untuk meneliti dosis optimal vitamin D3 pada kelompok ini.

 

 

Silakan baca juga: Prove D3-1000, memenuhi kebutuhan vitamin D dengan cepat pada kondisi tertentu 

Gambar: Ilustrasi (sumber: https://babyacademy.ie/)

Referensi: Ali AM, Alobaid A, Malhis TN, Khattab AF. Effect of vitamin D3 supplementation in pregnancy on risk of pre-eclampsia-Randomized controlled trial. Clinical Nutrition 2019;38:557e563

Share this article
Related Articles