Detail Article
Nutrisi Enteral Memperbaiki Status Gizi dan Toleransi Kemoterapi Pasien Kanker Paru
dr. Dedyanto Henky Saputra
Jan 06
Share this article
9d44b95735ecdf3fc82b213b3fe01791.jpg
Updated 06/Jan/2021 .

Pemberian nutrisi enteral bermanfaat dalam memperbaiki status gizi dan meningkatkan toleransi pasien kanker paru dengan kemoterapi. Intervensi nutrisi enteral perlu dipertimbangkan untuk diberikan pada pasien kanker paru dengan masalah gizi. 

Kanker paru merupakan jenis kanker dengan prevalensi malnutrisi yang cukup tinggi. Berdasarkan data, kejadian malnutrisi pada pasien kanker paru rawat inap adalah sekitar 20-50%. Saat ini, pembedahan radikal dapat menghilangkan lesi secara efektif, dan masih merupakan metode yang efektif dalam tatalaksana kanker paru stadium dini dan moderat, dan dapat memperpanjang survival pasien. Akan tetapi, prosedur bedah akan sulit dilakukan dan prognosisnya juga akan buruk apabila pasien kanker paru yang menjalani operasi memiliki status nutrisi yang buruk. Malnutrisi dan status imunitas yang lemah akan memengaruhi kondisi pasien pasca-operasi, dan menjadi faktor risiko penting untuk kekambuhan dan metastasis.

 

Penelitian telah menunjukkan bahwa pemberian nutrisi enteral merupakan tatalaksana yang umum dilakukan dan memiliki peran penting dalam meningkatkan imunitas tubuh. Terapi nutrisi enteral yang diterapkan secara rasional, dan secara efektif dapat meregulasi sistem imun dan metabolisme dengan menyediakan substrat nutrisi yang diperlukan untuk metabolisme sel.

 

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efikasi klinis dari terapi nutrisi enteral pada pasien kemoterapi kanker paru di Cina. Sejumlah 212 pasien kemoterapi kanker paru dibagi menjadi kelompok perlakuan dan kelompok kontrol, dengan masing-masing kelompok 106 subjek.

  1. Kelompok kontrol: makan sesuai kebiasaan makan pasien, selain itu diberikan tambahan nutrisi parenteral secara perifer: emulsi lemak 20% 250 mL, asam amino 8,5% 250 mL, dekstrosa 10% 500 mL, vitamin dan trace elemen, dan nutrisi umum lainnya. Dengan total energi 3284,4 kJ (785 kkal)/ hari dan jumlah nitrogen 3,47 g/hari.
  2. Kelompok nutrisi enteral: diberikan formula nutrisi dengan kandungan maltodekstrin, kasein, protein whey, protein soy isolat, minyak jagung, MCT, fosfolipid, glukosa, serat makanan, glutamin, multivitamin, dan mineral, sejumlah 200 mL (densitas kalori 1 kkal/mL) dengan frekuensi 4 kali sehari. Untuk pasien dengan hipoproteinemia (kadar albumin <27 g/L), ditambahkan serbuk protein whey 20-30 g per hari, dibagi menjadi dua kali pemberian. Pasien yang tidak bisa mengonsumsi secara oral, maka pemberian nutrisi dilakukan melalui sonde.

Apabila dibutuhkan, kedua kelompok juga mendapatkan terapi anti-infeksi, inhalasi oksigen, antispasmodik dan asma, pengencer dahak, koreksi ketidakseimbangan asam basa, dan gangguan elektrolit.

 

Sebelum dan setelah 2 minggu intervensi, dilakukan penilaian status gizi, pemantauan indeks biokimia, dan efek samping. Status gizi yang diukur meliputi berat badan (kg), triceps brachial skin wrinkle thickness (TSP) untuk mengukur ketebalan sebum pada titik tengah garis antara puncak bahu kiri dan olekranon ulna, serta lingkar lengan tengah (MAMC/ middle arm circumference). Parameter biokimia adalah darah rutin, protein total serum dan albumin. Indikator kondisi klinis meliputi penurunan sel darah putih, kepatuhan kemoterapi, dan kejadian efek samping seperti diare, kembung, sakit perut, kram perut, mual, muntah, dan sembelit.

 

Hasilnya, dibandingkan dengan kelompok kontrol, kelompok intervensi yang diberikan nutrisi enteral memberikan perbaikan nilai antropometri, fungsi paru, dan kadar albumin serum yang lebih signifikan dibandingkan kelompok kontrol (p <0,05). 


Dari hasil penelitian ini dapat dilihat manfaat pemberian nutrisi enteral dalam memperbaiki status gizi dan meningkatkan toleransi pasien kanker paru dengan kemoterapi. Oleh karena itu, intervensi nutrisi enteral perlu dipertimbangkan untuk diberikan pada pasien kanker paru dengan masalah gizi. Di luar dari hasil kajian penelitian ini, nutrisi enteral juga memiliki keunggulan lain yaitu dari sisi kemudahan, keamanan, dan biaya.


Silakan baca juga: Pulmosol, Pangan olahan untuk keperluan medis khusus untuk dukungan nutrisi bagi orang dewasa gizi kurang

Image : Ilustrasi

Referensi:

ZHAO, Meilin and ZHAN, Qingqing. Rehabilitation treatment of enteral nutrition whey protein in lung cancer patients in southern China. Food Sci. Technol [Internet]. 2020 [cited 2020 Dec 30]. Available from: http://www.scielo.br/scielo.php?script=sci_arttext&pid=S0101-20612020005031207&lng=en&nrm=iso


Share this article
Related Articles