Penuaan kulit merupakan hasil proses biologis kompleks oleh kombinasi faktor endogen dan eksogen. Faktor-faktor ini kemudian menyebabkan perubahan progresif pada masing-masing lapisan kulit dan penampakan kulit, terutama area kulit yang terkena pajanan sinar matahari.
Berkurangnya elastisitas kulit menyebabkan fenomena ‘sagging’. Berkurangnya kemampuan lapisan epidermis untuk membelah menyebabkan penyembuhan luka menjadi lebih lambat dan lebih tidak efektif. Hal-hal inilah yang menjadi target terapi berbagai produk atau prosedur untuk meningkatkan siklus pembelahan sel, mempercepat turnover sel yang dapat memperbaiki penampakan kulit, dan mempercepat proses penyembuhan luka.
Strategi penggunaan anti-aging untuk mengembalikan tanda-tanda penuaan pada lapisan dermal dan epidermal antara lain:
1. Pencegahan dan Terapi Penuaan kulit
Perlindungan lapisan kulit terhadap dehidrasi, penetrasi berbagai mikroorganisme, alergen, iritan, stres oksidatif, dan radiasi merupakan hal penting. Skin care bermanfaat untuk meningkatkan regenerasi kulit, elastisitas, kehalusan dan perubahan sementara terhadap kondisi kulit.
- Fotoproteksi dan antioksidan sistemik
Strategi untuk mencegah photo-aging adalah menghindari paparan sinar matahari, menggunakan tabir surya untuk mengurangi paparan sinar UV, retinoid untuk menghambat sintesis kolagenase dan merangsang pembentukan kolagen, dan antioksidan atau keduanya untuk menetralisir radikal bebas.
- Agen anti-aging topikal
Antioksidan seperti vitamin, polifenol, dan flavonoid mengurangi degradasi kolagen dengan menurunkan konsentrasi FR jaringan. Regulator sel seperti retinol, peptida, dan growth factor memiliki efek langsung terhadap metabolisme kolagen dan memproduksi kolagen.
2. Prosedur Invasif
- Chemical peeling
Merupakan metode untuk menyebabkan ablasi lapisan kulit menggunakan bahan kimia, sehingga kulit menjadi lebih kencang karena kulit teregenerasi setelah inflamasi lapisan dermis dan epidermis.
- IPL, Laser, RF untuk rejuvenasi, memperbaiki dan mengencangkan kulit
Rejuvenasi kulit non-ablasi dapat memperbaiki perubahan struktural penuaan tanpa gangguan integritas kutaneus. Mekanisme kerjanya selektif, meningkatkan pembentukan kolagen dermis dengan rangsang panas.
- Injeksi rejuvenasi kulit dan dermal filler
Tujuan utama biorejuvenasi kulit adalah untuk meningkatkan kapasitas biosintetik fibroblas, memperbaiki lingkungan kulit, meningkatkan aktivitas sel, hidrasi kulit dan sintesis kolagen, elastin dan asam hialuronat. Bahan yang dapat diinjeksikan secara mikroinjeksi pada lapisan dermis superfisial adalah bahan yang biokompatibel dan dapat diserap sepenuhnya: asam hialurobat, vitamin, mineral, nutrisi, hormon, growth factor (GF), asam amino, fibroblas autologus yang dikultur, produk homeopatik,dll.
- Platelet Rich Plasma (PRP)
PRP dapat digunakan untuk rejuvenasi kulit. PRP diambil dari whole blood segar yang mengandung banyak platelet. Di dalam PRP terkandung berbagai GF, termasuk PDGF (platelet-derived growth factor), TGF (transforming growth factor), VEGF (vascular endothelial growth factor), dan IGF (insulin like growth factor) yang disekresikan oleh granul yang diaktifkan oleh agregasi platelet. F
Injeksi toksin botulinum reguler dapat memperlambat terlihatnya proses penuaan dengan mengurangi kerutan dan garis halus dinamis pada wajah.
- Hormone replacement therapy
Terdapat penurunan sintesis hormon seiring dengan bertambahnya usia. HRT menggunakan estrogen dan progesteron diperkirakan memiliki efek anti-aging walaupun penelitian skala lebih besar menunjukkan bahwa efek anti-aging tidak terlalu terlihat.
Simpulan: Dermatologi estetika berkontribusi untuk memberikan penuaan sehat tidak hanya dalam bentuk kosmetik namun juga dalam pencegahan, regenerasi, dan memperlambat penuaan kulit dengan mengkombinasikan terapi lokal dan sistemik, invasif, dan non-invasif prosedur pada manusia.
Referensi:
1.Wu DC, Goldman MP. A prospective, randomized, double-bind, split-face clinical trial comparing the efficacy of two topical human growth factors for the rejuvenation of the aging. J Clin Aesthetic Dermatol. 2017;10(5):31-5
2.Quan T, He T, Kang S, Voorhees JJ, Fisher GJ.. Solar ultraviolet irradiation reduces collagen in photoaged human skin by blocking transforming growth factor-beta type II receptor/Smad signaling. Am J Pathol. 2004;165(3):741–51
3.Mehta RC, Smith SR, Grove GL, Ford RO, Canfield W, Donofrio LM, et al. Reduction in facial photodamage by a topical growth factor product. J Drugs Dermatol. 2008;7(9):864–71.
4.Fabi SG, Cohen JL, Peterson JD, Kiripolsky MG, Goldman MP. The effects of filtrate of the secretion of the Cryptomphalus aspersa on photoaged skin. J Drugs Dermatol. 2013;12(4):453–7