Pedoman merekomendasikan penggunaan dukungan nutrisi yang tepat bagi pasien kanker bedah yang berisiko malnutrisi baik selama perawatan di rumah sakit maupun setelah pasien dipulangkan. Dari penelitian didapatkan, pada pasien yang dipulangkan dengan risiko malnutrisi pasca-operasi kanker kolorektal, penggunaan suplemen nutrisi oral (ONS) dapat mengurangi hilangnya massa otot rangka dan prevalensi sarkopenia.
Penelitian yang ada terkait intervensi nutrisi terutama lebih berfokus pada pasien selama mereka dirawat di rumah sakit; sedangkan data yang mendukung rekomendasi intervensi gizi untuk pasien yang dipulangkan setelah operasi masih terbatas, terutama mereka yang menjalani operasi kanker gastrointestinal dan berisiko tinggi kekurangan gizi.
Untuk memberikan kejelasan terkait issue ini dilakukan dua studi independen pada dua kelompok pasien yang berbeda pasca-dipulangkan dengan risiko malnutrisi setelah menjalani operasi kanker gastrointestinal. Penelitian ini bertujuan untuk menilai dampak suplemen nutrisi oral (ONS) pada pasien pasca-pemulangan dengan risiko malnutrisi setelah operasi kanker kolorektal. Sementara itu, studi lainnya tentang penggunaan ONS pada pasien pasca-pemulangan setelah operasi kanker lambung akan dilaporkan secara terpisah.
Alur penelitian: antara Januari 2017 hingga Juni 2019, pasien pasca-dipulangkan yang mengikuti operasi kanker kolorektal diacak untuk menerima saran diet saja (kelompok kontrol) atau saran diet dalam kombinasi dengan ONS (kelompok ONS) selama tiga bulan apabila mereka masuk dalam kategori risiko malnutrisi berdasarkan nutritional risk screening (NRS) 2002. Parameter utama yang dievaluasi adalah status gizi dan prevalensi sarkopenia. Parameter sekunder adalah jumlah yang kembali dirawat dalam 90 hari, toleransi kemoterapi, dan kualitas hidup (QoL).
Hasilnya:
- Dari 232 pasien yang memenuhi kriteria inklusi, 212 pasien menyelesaikan penelitian (107 pada kelompok kontrol dan 105 pada kelompok ONS).
- Asupan ONS rata-rata adalah 410 mL/hari, dengan durasi intervensi selama tiga bulan,
- Indeks otot rangka pada kelompok ONS secara signifikan lebih tinggi dibandingkan pada kelompok kontrol (39,75 ± 5,83 vs 38,01 ± 6,18 cm2/m2; p= 0,037), tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan untuk berat badan, penurunan berat badan, indeks massa tubuh, albumin serum, dan hemoglobin (p> 0,05).
- Kelompok ONS memiliki prevalensi sarkopenia yang secara signifikan lebih rendah (28,6% vs 42,1%; p= 0,040).
- Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok yang ditemukan pada jumlah kembali dirawat dalam 90 hari (p> 0,05).
- Tidak terdapat perbedaan signifikan terhadap QoL (p > 0,05).
Kesimpulan: Pada pasien yang dipulangkan dengan risiko malnutrisi pasca-operasi kanker kolorektal, penggunaan ONS dapat mengurangi hilangnya massa otot rangka dan prevalensi sarkopenia. Selain itu, ONS juga bermanfaat dalam meningkatkan toleransi kemoterapi dibandingkan dengan konsultasi diet saja. Hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya pemberian ONS bagi pasien pasca-operasi kanker kolorektal dengan risiko malnutrisi pasca-dipulangkan.
Gambar: Ilustrasi (Sumber: Alex Green from Pexels)
Referensi:
Tan S, Meng Q, Jiang Y, Zhuang Q, Xi Q, Xu J, et al. Impact of oral nutritional supplements in post-discharge patients at nutritional risk following colorectal cancer surgery: A randomized clinical trial. Clinical Nutrition [Internet]. 2022. Available from: https://www.clinicalnutritionjournal.com/article/S0261-5614(20)30274-0/fulltext. https://doi.org/10.1016/j.clnu.2020.05.038