Vitamin B12 sangat penting untuk sintesis DNA, pembentukan sel darah merah, fungsi neurologis, serta terlibat dalam metabolisme lemak dan karbohidrat. Kekurangan vitamin B12 dapat mempengaruhi berbagai masalah dalam tubuh seperti kelelahan, anemia, supresi sumsum tulang, gejala neurologis, dan risiko kardiomiopati.
Metformin dianggap sebagai terapi lini pertama yang paling sering digunakan pada pasien DM tipe 2. Namun, metformin menyebabkan malabsorpsi vitamin B12, sehingga dapat meningkatkan risiko defisiensi vitamin B12. Sekitar 6-30% pasien menunjukkan defisiensi vitamin B12 karena penggunaan metformin. Hal ini menyebabkan kadar serum vitamin B12 sebaiknya diperiksa pada pasien yang diobati dengan metformin yang memiliki gejala kekurangan vitamin B12.
Obat oral dan injeksi telah digunakan untuk mengatasi kekurangan vitamin B12. Injeksi intramuskular umumnya tidak nyaman karena rasa sakit dan membutuhkan bantuan tenaga medis, sedangkan kemanjuran vitamin B12 oral dibatasi oleh faktor-faktor masalah pencernaan seperti operasi lambung, penggunaan metformin bersamaan, atau pengobatan antasida.
Penggunaan nasal spray methylcobalamin (NASO B12) dianggap berpotensi mengatasi kekurangan pada vitamin B12 oral dan injeksi. Penyerapan vitamin B12 dari NASO B12 tidak melalui saluran cerna menyebabkan NASO B12 dianggap lebih efektif dalam mengobati defisiensi vitamin B12, jika dibandingkan dengan methylcobalamin oral pada pasien yang menerima metformin.
Farookh, et al, melakukan uji klinis kelompok paralel, label terbuka, yang membandingkan efikasi dan keamanan NASO B12 dengan tablet methylcobalamin oral dalam mengobati defisiensi vitamin B12 pada pasien diabetes yang menerima metformin. Studi ini melibatkan 100 peserta yang terbagi dalam kelompok NASO B12 (methylcobalamin 250 μg/spray) yang disemprotkan pada hidung kiri dan kanan (total 500 μg sekali pemberian, n=50) dalam hari bergantian, dan meylcobalamin oral 1.500 μg sekali sehari (n=50). Terapi dilakukan sebanyak 7 dosis dan kadar serum vitamin B12 diperiksa pada baseline, hari ke-7 (total NASO B12 3 dosis, total oral 7 dosis), dan hari ke-14 (total naso B12 7 dosis, total oral 7 dosis).
Pada awal studi, rata-rata kadar vitamin B12 plasma tidak berbeda signifikan, yaitu 134,94 ± 25,51 pg/ml pada NASO B12 dan 132,56 ± 27,72 pg/mL pada methylcobalamine oral. Pada hari ke-7 dan hari ke-14, nilai rata-rata kadar vitamin B12 plasma secara signifikan lebih tinggi pada NASO B12 bila dibandingkan dengan terapi oral. Pada pasien NASO B12, kadar vitamin B12 ≥400 pg/mL dicapai oleh 86% pasien pada hari ke 7 dan 92% pasien pada hari ke-14. Tidak ada pasien yang mencapai kadar vitamin B12 ≥400 pg/mL pada pasien yang menerima sediaan oral. Kedua suplemen ditoleransi dengan baik dan tidak ada efek samping yang diamati selama durasi penelitian.
Kesimpulan:
Penggunaan NASO B12 aman dan dapat memberikan penyerapan vitamin B12 yang lebih tinggi secara signifikan bila dibandingkan dengan terapi oral. Dalam 7 hari, NASO B12 sudah efektif meningkatkan kadar vitamin B12 plasma dengan dosis yang lebih kecil dibandingkan dengan terapi oral.
Gambar: Ilustrasi (Sumber: Freepik)
Referensi:
Farookh SS, Jayanti CR, Geetha A. Comparison of the efficacy of oral methylcobalamin tablets vs. nasal spray (NASO B12) in diabetic patients on metformin therapy. Journal of Diabetology 2022;13(4):347-52. DOI: 10.4103/jod.jod_92_22