KALVIS
Komposisi:
Hypromelosa USP 2% b/v
Basis Isotonis Steril q.s
Sediaan:
KalvisTM steril, non pirogen, tersedia dalam kemasan 2 ml syringe gelas satu kali pakai, dengan bungkus kantung.
Deskripsi:
KalvisTM adalah larutan viskoelastis 2% b/v hidroksi propil metil selulosa steril, isotonis, bebas pirogen, hasil purifikasi mutu tinggi, dan tidak menyebabkan inflamasi dengan berat molekul tinggi sekitar 86.000 dalton. Setiap mL terdiri atas 20 mg hidroksi propil metil selulosa terlarut dalam balanced salt solution. Viskositas dari KalvisTM adalah antara 3000 hingga 4500 cps pada suhu 270C.
Indikasi:
Larutan KalvisTM 2% b/v diindikasikan penggunaannya sebagai alat bantu dalam operasi mata pada prosedur untuk segmen anterior, seperti ekstraksi katarak dan implantasi lensa intraokular. KalvisTM memelihara kedalaman bilik mata selama operasi segmen anterior dan dengan demikian akan meningkatkan efisiensi manipulasi dengan mengurangi resiko trauma terhadap endothelium kornea dan jaringan ocular lainnya secara signifikan. Viskoelastisitas KalvisTM membantu permukaan vitreous untuk tertahan di posterior, dengan demikian akan mencegah terbentuknya bilik mata datar pasca-operasi.
Kontraindikasi:
Penggunaan KalvisTM dikontraindikasikan bagi pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap bahan yang terkandung dalam KalvisTM.
Peringatan:
· Jangan gunakan produk apabila kemasan sudah terbuka atau rusak.
· Jangan lakukan sterilisasi ulang terhadap produk ini. Buang setelah satu kali pakai. Jangan dibekukan.
Efek Samping:
KalvisTM dapat diterima dengana baik setelah diinjeksikan ke dalam mata manusia. Peningkatan tekanan intraokular sementara setelah operasi telah dilaporkan terjadi di beberapa kasus. Hidroksi propil metil selulosa (KalvisTM) dapat menimbulkan kaburnya penglihatan sementara, ketidaknyamanan atau iritasi pada mata, lengketnya bulu mata, photophobia, hipersensitifitas atau edema pada kelopak mata. Pengaruh yang diakibatkan oleh reaksi inflamasi pasca-operasi (iritis, hypopyon) seperti juga edema kornea serta dekomposisi kornea dilaporkan terjadi akibat bahan viskoelastik, meskipun hubungan sebab akibat dengan hidroksi propil metil selulosa belum diketahui secara pasti.
