Diabetes melitus (DM) adalah penyakit kronis yang terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi insulin yang cukup atau tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Insulin adalah hormon penting yang membantu glukosa masuk ke dalam sel untuk dijadikan energi.
Bila glukosa menumpuk dalam darah, dapat menimbulkan komplikasi serius seperti penyakit jantung, ginjal, dan kebutaan. Di Indonesia, diabetes merupakan salah satu penyakit kronis paling umum yang dulunya dikenal dengan penyakit yang hanya menyerang orang tua atau usia lanjut. Namun, hal ini telah bergeser drastis karena adanya perubahan dalam gaya hidup yang serba cepat dan cenderung tidak sehat.
Terdapat 2 tipe diabetes yang lazim ditemukan:
- DM Tipe 1: Disebabkan oleh autoimun yang merusak sel beta pankreas penghasil insulin. Umumnya terjadi sejak usia anak-anak atau remaja dan membutuhkan insulin seumur hidup.
- DM Tipe 2: Disebabkan oleh resistensi insulin atau produksi insulin yang tidak mencukupi. Tipe ini sering dikaitkan dengan gaya hidup tidak sehat dan biasanya terjadi pada usia dewasa.
Selain DM tipe 1 dan 2, belum lama ini dikenal juga DM tipe 5 yang terjadi karena pertumbuhan pankreas yang tidak optimal pada masa anak-anak. Akibatnya, pankreas tidak dapat memproduksi insulin dalam jumlah yang memadai. Kondisi ini dikenal juga dengan malnutrition-related diabetes mellitus (MRDM). Tipe diabetes ini umumnya muncul sebelum usia 30 tahun.
Langkah penting mendeteksi diabetes sejak dini adalah mengenali gejala klasik yang dikenal sebagai “3P”:
- Polidipsia – sering merasa haus berlebihan
- Poliuria – sering buang air kecil
- Polifagia – sering merasa lapar berlebihan
Gejala lainnya adalah berat badan menurun drastis, mudah lelah, dan luka sulit sembuh.
Untuk mendiagnosis diabetes, diperlukan pemeriksaan laboratorium dengan standar berikut:
- Gula darah sewaktu (GDS) ≥ 200 mg/dL dengan gejala
- Gula darah puasa (GDP) ≥ 126 mg/dL setelah puasa ≥ 8 jam
- Gula darah 2 jam post-prandial (GD2PP) ≥ 200 mg/dL setelah makan
- HbA1c ≥ 6.5% (menunjukkan rata-rata kadar gula 3 bulan terakhir)
Langkah pencegahan dan pengelolaan diabetes sangat penting untuk mencegah komplikasi:
- Kurangi atau hentikan konsumsi gula tambahan seperti sirup, kue, dan minuman manis
- Batasi asupan karbohidrat sederhana seperti nasi putih, mie, dan roti tawar
- Konsumsi lebih banyak serat dari sayur dan buah rendah indeks glikemik
- Olahraga secara rutin, minimal 30 menit sehari (jalan kaki, bersepeda, senam)
- Minum air putih cukup, membantu menjaga hidrasi dan metabolisme
- Pantau gula darah secara berkala dan konsultasikan hasilnya ke dokter
- Kelola stres, karena stres dapat memengaruhi kadar gula darah
Dengan mengenali tanda-tanda awal dan menerapkan pola hidup sehat, kita bisa mengelola diabetes lebih baik di setiap tahap kehidupan.
Ilustrasi: Foto (Envato)
Referensi:
- World Health Organization. Diabetes [Internet]. 2024. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/diabetes.
- Yudho NK. Diabetes ancaman nyata generasi muda. Kementerian Kesehatan RI [Internet]. 2025. Available from: https://ayosehat.kemkes.go.id/diabetes-ancaman-nyata-generasi-muda.
- El Sayed NA, Aleppo G, Aroda VR, Bannuru RR, Brown FM, Bruemmer D, et al. 2. Classification and diagnosis of diabetes: standards of care in diabetes – 2023. Diabetes Care 2023;46(Suppl 1):S19-40. https://doi.org/10.2337/dc23-S002.
- Cleveland Clinic. Type 5 diabetes [Internet]. 2025. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/type-5-diabetes.
- American Diabetes Association. Diabetes diagnosis [Internet]. Available from: https://diabetes.org/about-diabetes/diagnosis.
- Mayo Clinic. Diabetes management: how lifestyle, daily routine affect blood sugar [Internet]. 2024. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diabetes/in-depth/diabetes-management/art-20047963.