Detail Article
Pengaruh Fenilefrin vs Nor-epipnefrine terhadap HemodinamiK Pasca Anestesi Spinal
dr. Laurencia Ardi
Mei 27
Share this article
6b6ecac407d6b852e52333205c7762ed.jpg
Updated 06/Jul/2022 .

Risiko hipotensi meningkat pada populasi lansia yang mendapatkan anestesi spinal, yang akan meningkatkan morbiditas dan mortalitasnya. Studi beberapa waktu yang lalu menunjukkan bahwa Fenilefrin vs Nor-epipnefrine menurunkan kejadian hipotensi pada kasus tersebut, hal ini berdasarkan studi yang dilakukan oleh Dr. Maha Mustafa dari Department of Anesthesia and Critical Care Medicine, Cairo University, Mesir dan kolega yang telah dipublikasikan dalam Korean Journal of Anesthesiology tahun 2021.

Dalam studi tersebut peneliti bertujuan untuk membandingkan efek profilaksis terhadap hemodinamik antara nor-epinefrin (NE) vs fenilefrin (PE) pada pasien lansia yang menjalani operasi fraktur panggul dengan menggunakan anestesi spinal. Desain dan metodenya adalah acak, tersamar dengan melibatkan subjek sejumlah 62 pasien yang terbagi menjadi 2 kelompok. Kelompok norepinephrine (NE, n=31) mendapatkan dosis sebesar 1 mL/menit dengan pengenceran 1 mL setara dengan 8 mcg dan kelompok phenylephrine (PE, n=31) mendapatkan dosis sebesar 1 mL/menit dengan pengenceran 1 mL setara 100 mcg. Parameter yang dinilai adalah denyut jantung, rerata tekanan darah, cardiac output, kejadian hipotensi yang disebabkan oleh anestesi spinal, kejadian bradikardia dan hipertensi. 


Hasilnya menunjukkan pada kelompok NE mempunyai rerata denyut jantung dan cardiac output yang lebih tinggi dibandingkan dengan PE. Kelompok NE kejadian bradikardia (10% vs. 36%, P = 0,031) dan hipertensi (3% vs. 36%, P = 0,003) yang lebih rendah dibandingkan kelompok PE. Kejadian hipotensi dan rerata tekanan darah pada kelompok sebanding. 


Dari hasil studi tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa infus NE dan PE secara efektif mencegah hipotensi akibat anestesi spinal pada pasien lanjut usia yang menjalani operasi patah tulang pinggul. Namun, NE memberikan stabilitas hemodinamik lebih dari PE; mempertahankan denyut jantung, curah jantung lebih tinggi, bradikardia kurang reaktif, dan hipertensi.



Gambar: Ilustrasi (sumber: by xb100 - www.freepik.com)

Referensi: Mostafa M, Hasanin A, Mostafa M, Taha MY, Elsayad M, Haggag FA, et al. Hemodynamic effects of norepinephrine versus phenylephrine infusion for prophylaxis against spinal anesthesia-induced hypotension in the elderly population undergoing hip fracture surgery: a randomized controlled trial. Korean J Anesthesiol 2021;74(4):308-16. 

Share this article
Related Articles