Detail Article
Obesitas Sentral, Merokok dan Hipertensi Berpotensi Menurunkan Respons Vaksin mRNA
dr. Kupiya TW
Agt 18
Share this article
40dd0523a878d8efa6fcdf2ba59c58f3.jpg
Updated 11/Jul/2022 .

Obesitas sentral, merokok dan hipertensi berpotensi memberikan respons rendah vaksin mRNA. Hal ini berdasarkan dari studi yang dilakukan oleh Mikiko Watanabe, dari Department of Experimental Medicine, Section of Medical Pathophysiology, Food Science and Endocrinology, Sapienza University of Rome, Rome, Itali yang telah dipublikasikan secara online dalam jurnal Diabetes Metabolism Research and Reviews Mei 2021.

Studi yang dilakukan terhadap subyek sebanyak 86 petugas kesehatan yang mengikuti kampanye vaksinasi COVID-19 yang terdaftar pada Januari–Februari 2021. Semua subjek menjalani dua inokulasi vaksin mRNA COVID-19 yang dipisahkan oleh 3 minggu. Sampel darah dikumpulkan sebelum 1 dan 1-4 minggu setelah inokulasi kedua. Riwayat klinis, demografi, dan efek samping vaksin dicatat. Parameter antropometri dasar diukur, dan komposisi tubuh dilakukan melalui absorptiometry sinar-X energi ganda.


Hasil dari studi tersebut menunjukkan bahwa lingkar pinggang yang lebih tinggi dikaitkan dengan titer antibodi (Ab) yang lebih rendah (R = -0,324, p = 0,004); perokok memiliki tingkat yang lebih rendah dibandingkan non-perokok [1099 (1350) vs 1921 (1375), p = 0,007], serta hipertensi versus normotensif [650 ± 1192 vs 1911 (1364), p = 0,001] dan dislipidemia dibandingkan untuk mereka yang memiliki lipid serum normal [534 (972) vs 1872 (1406), p = 0,005]. Analisis multivariat menunjukkan bahwa lingkar pinggang yang lebih tinggi, merokok, hipertensi, dan waktu berlalu yang lebih lama sejak inokulasi vaksin kedua dikaitkan dengan titer Ab yang lebih rendah, terlepas dari BMI, usia. dan jenis kelamin.


Berdasarkan studi tersebut peneliti menyimpulkan bahwa obesitas sentral, hipertensi, dan merokok dikaitkan dengan titer Ab yang lebih rendah setelah vaksinasi COVID-19. Meskipun saat ini tidak mungkin untuk menentukan apakah Abs SARS-CoV-2 yang lebih rendah mengarah pada kemungkinan yang lebih tinggi untuk terinfeksi COVID-19, sudah diketahui bahwa antibodi penetral berkorelasi dengan perlindungan terhadap beberapa virus termasuk SARS-CoV-2. Oleh karena itu, temuan ini menyampaikan perlunya kewaspadaan.




Gambar: Ilustrasi (source: https://tobacco21.org/)

Referensi: Mikiko Watanabe, Angela Balena, Dario Tuccinardi, Rossella Tozzi, Renata Risi, Davide Masi, Alessandra Caputi, Rebecca Rossetti, Maria Elena Spoltore, Valeria Filippi, Elena Gangitano, Silvia Manfrini, Stefania Mariani, Carla Lubrano, Andrea Lenzi, Claudio Mastroianni, Lucio Gnessi. Central obesity, smoking habit, and hypertension are associated with lower antibody titres in response to COVID-19 mRNA vaccine. https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1002/dmrr.3465 [16/8/2021]


Share this article
Related Articles