Detail Article
Efikasi Fenofibrat sebagai Terapi Nonalcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD)
dr. Della Sulamita
Jun 04
Share this article
989feed1e2a87c162dfd59badf546beb.jpeg
Updated 08/Jun/2021 .

Nonalcoholic fatty liver disease (NAFLD) adalah penyakit hati yang sering dijumpai di dunia, yang dikarakteristikkan dengan adanya steatosis tanpa ditemui riwayat konsumsi alkohol berlebihan. Pada gambaran histopatologi NAFLD dapat ditemui steatosis dengan atau tanpa disertai inflamasi, nekrosis, fibrosis, atau sirosis. Banyak faktor yang dikaitkan dengan patogenesis NAFLD, salah satunya adalah konsumsi lemak dalam jumlah banyak, kejadian resisten insulin, serta stres oksidatif. 

Terapi NAFLD berupa perubahan pola makan, olahraga, dan obat-obatan. Oleh karena NAFLD sering terjadi bersamaan dengan obesitas, diabetes melitus tipe 2, dislipidemia, sindrom metabolik, dan penyakit kardiovaskular, maka terapi NAFLD tampak berbeda-beda.

 

Fenofibrat adalah terapi lini pertama untuk menurunkan level lemak dalam darah, yang dapat mengaktifkan peroxisome prolifetor-activated receptor alpha (PPARα) dan memproduksi beberapa efek biologis seperti mengontrol transkrispsi gen, regulasi lemak, dan metabolisme glukosa. Fenofibrat diduga dapat memperbaiki resistensi insulin, dislipidemia, dan fungsi hati pada pasien dengan NAFLD. Fenofibrat merupakan obat yang dapat meregulasi lemak hexahydroglycerate yang dapat menghambat produksi trigliserida dan very low density lipoprotein (VLDL) serta menurunkan kolesterol total.  

 

Studi meta-analisis oleh dr. Zhang dkk., ingin mengevaluasi efikasi pemberian fenofibrat pada pasien dengan nonalcoholic fatty liver disease (NAFLD). Studi mengumpulkan data hingga 01 Desember 2010. Hasilnya didapatkan 12 studi acak tersamar ganda dengan 1272 subjek yang terlibat. Parameter yang dinilai adalah level lemak dalam darah, enzim hati, serum fibrosis hati, resistensi insulin.

 

Hasilnya, pemberian fenofibrat secara signifikan memperbaiki profil lemak dalam darah; trigliserida dalam mmol/L (p<0,00001); kolesterol total dalam mmol/L (p<0,00001).

Pada 6 studi RCT didapatkan HDL (p<0,00001) dan LDL (p=0,006) mengalami perbaikan bermakna.

Pada 11 studi RCT dilaporkan fenofibrat memperbaiki fungsi hati dengan menurunkan serum ALT (p=0,004), AST (p<0,00001), dan γ-GT (p=0,001)

Pada 5 RCT, fenofibrat menurunkan serum fibrosis hati, yaitu hyaluronicacid (p=0,0008), laminin (p<0,0001), procollagen type (p=0,003), collagen type IV (p=0,01)

Pada 6 RCT, fenofibrat efektif memperbaiki gejala, fungsi hati, profil lemak dalam darah, dan morfologi hati dengan pemeriksaan USG (p<0,00001).

 

Kesimpulan studi ini adalah fenofibrat pada pasien dengan NAFLD dapat memperbaiki fungsi hati, fibrosis hati, dan memperbaiki profil lemak dalam darah

 


Gambar: Ilustrasi

Referensi:

Zhang Y, Li S-Q, Jia Y, Song Y, Li J-T, Wang P, et al. The therapeutic efficacy of fenofibrate in nonalcoholic fatty liver disease a meta-analysis of randomized controlled trials [Internet]. In Review; 2021 May [cited 2021 May 25]. Available from: https://www.researchsquare.com/article/rs-432668/v1


Share this article
Related Articles