Detail Article

Kombinasi Sinbiotik – Sitagliptin Bermanfaat pada Pasien Perlemakan Hati Non-alkohol (NAFLD)

Lupita Wijaya
Mar 11
Share this article
img-yoghurt.jpeg
Updated 11/Jul/2022 .

NAFLD (non-alcoholic fatty liver disease) merupakan suatu kondisi perlemakan hati yang memiliki ciri khas seperti kadar lemak dalam sel hati tinggi, resistensi insulin, aktivasi sistem imun dan inflamasi yang berlebihan, dan disertai dengan stres oksidatif. NAFLD menjadi penting untuk diterapi dikarenakan posibilitas dari progresi NAFLD ke arah NASH, sirosis, dan keganasan hati dalam periode 10 tahun cukup besar, yaitu 12-40%, 15-25%, dan 7%.

Adapun golongan anti-diabetik terbaru, yakni golongan DPP-IV, membantu menurunkan stres oksidatif. Sitagliptin termasuk dalam golongan ini yang bekerja meregulasi sistem imun, menginaktivasi hormon GLP-1 (stres oksidatif diturunkan), dan menurunkan akumulasi lemak. Diketahui bahwa ketidakseimbangan mikroflora usus berhubungan erat dengan obesitas, diabetes, sindrom metabolik, dan NAFLD, melalui proses produksi energi berlebihan, gangguan metabolisme, sinyal pro-inflamasi, sehingga berakhir pada efek hepatotoksisitas akibat produksi etanol dan amonia dari bakteri patogen. Probiotik atau mikroflora normal usus berperan dalam menyeimbangkan mikroflora usus disertai peranan lain yang meliputi regulasi sistem imun, memperbaiki permeabilitas saluran cerna, menekan proses inflamasi. Namun, apabila probiotik dikombinasi dengan prebiotik menjadi sinbiotik, telah terbukti secara klinis, dapat mengoptimalkan kerja probiotik karena pada umumnya prebiotik sulit dicerna usus manusia.

 

Sayari S, et al, melakukan studi acak, tersamar ganda dan terkontrol, pemberian sitagliptin pada 138 pasien dengan NAFLD, yang dibagi menjadi 2 kelompok, yakni kelompok I (68 pasien) mendapat sitagliptin dengan dosis 50 mg/hari; dan kelompok II (70 pasien) mendapat sitagliptin 50 mg/hari dan sinbiotik 1 kapsul/hari (109 CFU Lactobacillus, Bifidobacterium, Streptococcus thermophilus, dan FOS). Intervensi dilakukan selama 16 minggu dan kemudian diperiksa kadar glukosa puasa, enzim SGOT, kadar kolesterol, dan LDL.


Hasil studi tersebut didapatkan pemberian kombinasi sitagliptin 50 mg/hari dan sinbiotik 1 kapsul/hari selama 16 minggu; memperbaiki glukosa darah puasa, enzim hati SGOT (penanda inflamasi hati), kadar kolesterol, dan LDL secara bermakna dengan nilai P masing-masing yakni <0,001, 0,018, 0,029, dan <0,001. 

 

Image : Ilustrasi

Referensi:

Sayari S, Neishaboori H, Jameshorani M. Combined effects of synbiotic and sitagliptin versus sitagliptin alone in patients with non-alcoholic fatty liver disease. Clinical and Molecular Hepatology 2018;24:331-8.

Share this article
Related Articles
Related Products
b7a0f7dc723db954c80c0b32d82a1a61.jpg
6161cd1b028a79ba21e11d14c1b65c78.jpg
562c942b3a9241996082d00520600132.jpg
f2e3682f1b88c743e63fbe432ab957ab.jpg
daa1fa3d4037afd7018afeccdfa5dce6.jpg
6f8d27e018aa1599a03aeaf99e5518a2.jpg
973e8edc2e7ad2831331f95d4e23389a.jpg
081b39a43690ed1365968be3568f394b.jpg
b79307f59b9b045b9304f56a71e91cf7.jpg
3139c5b87a65edd281750fb5467ca03f.jpg