Rheumatoid arthritis adalah penyakit sendi autoimun yang ditandai oleh adanya inflamasi dan kerusakan sendi yang progresif. Inflamasi dan kerusakan sendi ini berakibat pada rasa nyeri serta ganguan fungsi sendi yang terkena, biasanya adalah jari-jari.1
Menurut panduan pengobatan rheumatoid arthritis, salah satu pengobatan yang efektif memperbaiki inflamasi pada rheumatoid arthritis adalah Janus-Kinase inhibitor misalnya: Tofacitinib, baricitinib, upadacitinib. Dr Thudium dan tim melakukan sebuah uji klinik untuk mengevaluasi apakah penggunaan baricitinib juga dapat menghambat progresivitas kerusakan sendi. Oleh karena itu, pada uji klinik ini, pasien rheumatoid arthritis yang mendapatkan baricitinib, diukur kadar sitokin-sitokin yang menjadi marker kerusakan sendi, misalnya: C1M, C3M & C4M sebagai marker remodeling jaringan ikat dan inflamasi; C2M sebagai marker degradasi kartilago; CTX-I sebagai marker resorpsi tulang; osteocalcin sebagai marker pembentukan tulang.1
Hasilnya, di minggu ke-4, baricitinib 4-mg secara signifikan menurunkan C1M dari baseline sebesar 21% dibandingkan dengan plasebo (p <0,01); penurunan ini dipertahankan sampai minggu ke-12 (27%, p <0,001). Baricitinib 4-mg menurunkan C3M dan C4M pada minggu ke-4 14% dan 12% dibandingkan dengan plasebo, masing-masing (p <0,001); penurunan ini terus terjadi sampai minggu ke-12, 16% dan 11% (p <0,001).1
Pengobatan Baricitinib bermanfaat menurunkan kadar biomarker yang terkait dengan kerusakan sendi pada pasien rheumatoid arthritis.
Image: Ilustrasi (sumber: www.fda.gov)
Referensi: Thudium CS, Bay-Jensen AC, Cahya S, Dow ER, Karsdal MA, Koch AE, et al. The Janus kinase 1/2 inhibitor baricitinib reduces biomarkers of joint destruction in moderate to severe rheumatoid arthritis. Arthritis Res Ther. 2020 Oct 12;22(1):235.
