Detail Article
Atorvastatin Berpotensi Mencegah Penyakit Kardiovaskular Penderita Rheumatoid Arthritis (RA)
dr. Martinova Sari Panggabean.
Des 03
Share this article
4ab52b80b1801818bff160c565b9522a.jpg
Updated 02/Des/2020 .

Rheumatoid arthritis (RA) adalah salah satu penyakit autoimun yang ditandai dengan inflamasi kronik yang dapat mempengaruhi persendian, 

dan penyakit yang berisiko untuk mengalami aterosklerosis sehingga angka kejadian dan kematian akibat penyakit kardiovaskular lebih tinggi bila dibandingkan dengan populasi normal. Hampir setengah kasus kematian (35–40%) pada pasien RA terjadi akibat komplikasi penyakit kardiovaskular pada penderitanya. 

Sebuah penelitian TRACE RA (The Trial of Atorvastatin for the Primary Prevention of Cardiovascular Events in Patients with Rheumatoid Arthritis) yang dimuat dalam American College of Rheumatology menunjukkan bahwa atorvastatin tampaknya memiliki peran potensial dalam mencegah penyakit kardiovaskular pada pasien RA. Penelitian tersebut merupakan penelitian acak, tersamar ganda, multisenter, dengan kontrol plasebo, yang dilakukan oleh Kitas dkk. untuk membandingkan atorvastatin dengan plasebo dalam mencegah penyakit kardiovaskular pada pasien RA.


Penelitian melibatkan 3.002 pasien RA (usia rata-rata 61 tahun; 74% perempuan) dengan waktu follow up rata-rata adalah selama 2,51 tahun. Pasien dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok yang mendapatkan atorvastatin 40 mg sekali sehari (n=1.504) dan kelompok plasebo (n=1.498). Hasil primer yang dinilai adalah terjadinya kejadian penyakit kardiovaskular mayor yaitu infark miokard yang tidak fatal, stroke iskemik yang tidak fatal, transient ischemic attack/TIA, revaskularisasi koroner atau non-koroner, atau kematian kardiovaskular.


Hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah, sebanyak 24 pasien (1,6%) pada kelompok yang mendapatkan atorvastatin mengalami penyakit kardiovaskular mayor dibandingkan 36 pasien (2,4%) yang mengalami penyakit kardiovaskular mayor pada kelompok plasebo (HR 0.66 [95% CI 0.39, 1.11]; p=0.115). Efek samping antara kedua kelompok sebanding. Ada 298 laporan efek samping pada kelompok atorvastatin (19,8%) dan 292 pada kelompok plasebo (19,5%) (p=0,854). Tidak ada efek samping serius yang dilaporkan pada penelitian ini. Pasien yang menerima atorvastatin rata-rata memiliki kadar kolesterol LDL 0,77 mmol/liter lebih rendah dibandingkan mereka yang menerima plasebo (p<0,0001). Kadar CRP secara signifikan lebih rendah pada kelompok yang menerima atorvastatin dibandingkan pada kelompok plasebo (rata-rata 2,59 mg/liter [IQR 0,94, 6,08] vs rata-rata 3,60 mg/liter [IQR 1,47, 7,49]; p<0,0001).


Berdasarkan hasil penelitian, atorvastatin 40 mg sekali sehari menghasilkan penurunan kadar kolesterol LDL yang jauh lebih besar dibandingkan plasebo pada pasien RA. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa walaupun hasil penelitian tidak mendukung peresepan statin dalam pencegahan primer penyakit kardiovaskular pada semua pasien RA, atorvastatin tampaknya menunjukkan manfaat potensial dalam mencegah risiko penyakit kardivaskular pada penderita RA. Namun demikian, diperlukan penelitian lebih lanjut yang lebih besar untuk mengonfirmasi efek atorvastatin terhadap pencegahan penyakit kardiovaskular pada pasien RA.



Image: Ilustrasi (sumber: https://www.diabetes.co.uk/)

Referensi:

1. Kitas GD, Nightingale P, Armitage J, Sattar N, Belch JJF, Symmons DPM; TRACE RA Consortium. A Multicenter, Randomized, Placebo-Controlled Trial of Atorvastatin for the Primary Prevention of Cardiovascular Events in Patients With Rheumatoid Arthritis. Arthritis Rheumatol. 2019 Sep;71(9):1437-1449. 

2. Crowson CS, Liao KP, Davis JM 3rd, et al. Rheumatoid arthritis and cardiovascular disease. Am Heart J. 2013;166(4):622-628.e1.



Share this article
Related Articles