Detail Article

Diet Tinggi Mediterania Menurunkan Risiko DM Tipe-2 pada Wanita, Bagaimana Mekanismenya?

dr. Kupiya TW
Des 07
Share this article
b460e439db95ba4be63af8e42f0a28fa.jpg
Updated 07/Des/2020 .

Asupan diet Mediterania yang lebih tinggi (MED) telah dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe 2, namun mekanisme biologis yang mendasari tidak jelas. Namun dari studi terbaru dengan periode monitoring selama 20 tahun, menunjukkan bahwa asupan diet Mediterania ini mampu memperbaiki profil metabolik para responden. Hal ini berdasarkan studi yang dilakukan oleh Dr. Shafqat Ahmad dari Center for Lipid Metabolomics, Brigham and Women’s Hospital, Harvard Medical School, Boston, Massachusetts dan kolega, yang telah dipublikasikan secara online JAMA Network Open November 2020 ini. 


Studi kohort ini melibatkan sebanyak 25.317 responden wanita sehat yang memenuhi kriteria inklusi dan dilakukan antara September 1992 dan Mei 1995. Data dikumpulkan dari November 1992 hingga Desember 2017 dan dianalisis dari Desember 2018 hingga Desember 2019. Skor asupan MED (kisaran, 0 sampai 9) dihitung dari asupan makanan yang dilaporkan sendiri, yang menunjukkan kepatuhan terhadap asupan makanan Mediterania. Kasus insidens diabetes tipe 2, diidentifikasi melalui kuesioner tahunan; kasus yang dilaporkan dikonfirmasi oleh wawancara telepon atau kuesioner tambahan. Proporsi penurunan risiko diabetes tipe 2 dijelaskan oleh faktor risiko klinis dan panel dari 40 biomarker yang mewakili jalur fisiologis yang berbeda diperkirakan.


Dari studi ini menunjukkan bahwa usia rata-rata (SD) dari 25.317 peserta perempuan adalah 52,9 (9,9) tahun, dan mereka ditindaklanjuti untuk rata-rata (SD) 19,8 (5,8) tahun. Asupan MED yang tinggi pada saat awal (skor ≥6 vs ≤3) dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2 sebanyak 30% lebih rendah. Biomarker resistensi insulin memberikan kontribusi terbesar untuk menurunkan risiko (terhitung 65,5% dari asosiasi diabetes tipe-2 MED), diikuti oleh BMI (55,5%), pengukuran lipoprotein densitas tinggi (53,0%), dan inflamasi (52,5%). Dalam analisis subkelompok post hoc, hubungan terbalik diet MED dengan diabetes tipe 2 terlihat hanya di antara wanita yang memiliki BMI minimal 25 pada awal tetapi tidak pada mereka yang memiliki BMI kurang dari 25.


Dalam studi kohort ini, skor asupan MED yang lebih tinggi dikaitkan dengan penurunan risiko relatif 30% pada diabetes tipe 2 selama periode 20 tahun, yang sebagian besar dapat dijelaskan oleh biomarker resistensi insulin, BMI, metabolisme lipoprotein, dan peradangan.



Image: Ilustrasi (sumber: https://www.scripps.org/)

Referensi: Shafqat Ahmad; Olga V. Demler; Qi Sun, et al. Association of the Mediterranean Diet With Onset of Diabetes in the Women’s Health Study. JAMA Netw Open. 2020;3(11):e2025466. [Internet; Cited:27/11/2020]. Available from: https://jamanetwork.com/journals/jamanetworkopen/fullarticle/2773099




Share this article
Related Articles
Related Products
3509da4215675d00c9a19ee51eb3f21e.jpg
4c86f79bac6a27421c3cc43b3aeb383c.jpg
c0e39867e79ef897d1303a74fbafd16e.jpg
b60a981a61290dcfa1f6dba162a43a77.jpg
ac03b0b9e70d4cd4fa7aef016407a855.jpg
5a89154212e209ff0764132e23618a5f.jpg
c7bfd98f094ead9369504d1610e2abcf.jpg
882cfbc2d6d460d7b8454d880ae0d78b.jpg
20e39f26ba3f2b74e3e2adb368515a1a.jpg
ddc84f302254ea6da58e57f362b33823.jpg