Detail Article
Kenali Sarkoma, Kanker Langka pada Tulang dan Jaringan Lunak
dr. Vivian Keung
Feb 21
Share this article
4264d0efed92723288c78e26261c670d.jpg
Updated 01/Mar/2024 .

Sarkoma merupakan tumor ganas atau kanker langka yang berkembang pada tulang dan/atau jaringan lunak, termasuk otot, lemak, tendon, tulang rawan, ligamen, pembuluh darah, dan saraf. Sarkoma dikatakan langka karena terjadi hanya pada 1% dari seluruh diagnosis kanker pada orang dewasa dan sekitar 15% dari diagnosis kanker anak-anak. 

Sebagian besar sarkoma cenderung tumbuh secara lokal dan menyerang jaringan di sekitarnya. Kebanyakan pasien datang dengan keluhan adanya massa keras atau nyeri, terutama karena tekanan pada saraf dan jaringan lunak di sekitarnya.

Sarkoma dapat timbul pada berbagai bagian tubuh, mulai dari kepala hingga kaki:

  • 40% terjadi pada ekstremitas bawah, seperti pada kaki
  • 30% terjadi pada bagian dada, abdomen, ataupun pelvis
  • 15% terjadi pada ekstremitas atas, seperti pada bahu sampai pergelangan tangan
  • 15% terjadi di leher dan kepala


Sarkoma dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu sarkoma tulang dan jaringan lunak.

Sarkoma tulang

Sarkoma tulang dibagi menjadi 2, yaitu primer dan sekunder (metastasis).

Sarkoma tulang primer adalah kanker yang bermula di tulang. Lebih dari sepertiga kasus sarkoma tulang didiagnosis pada orang yang berusia kurang dari 35 tahun. Banyak juga kasus sarkoma yang terdiagnosis pada saat anak-anak. Beberapa tipe sarkoma tulang primer adalah:

  • Osteosarcoma (paling sering)
  • Chondrosarcoma
  • Chordoma
  • Ewing’s sarcoma
  • Fibrosarcoma

Berbeda dengan kanker tulang primer, kanker tulang sekunder bermula pada lokasi yang berbeda, biasanya pada organ tertentu, dan kemudian menyebar atau metastasis ke tulang. Jenis kanker ini dapat bermula dari kelenjar tiroid, paru, ginjal, payudara, atau prostat. Saat kanker menyebar hingga tulang, maka akan menimbulkan gangguan struktural tulang yang menyebabkan rasa nyeri dan membatasi ruang gerak.

Sarkoma jaringan lunak

Sarkoma jaringan lunak bermula pada otot dan jaringan lunak lain. Berbeda dengan sarkoma tulang, sarkoma jaringan lunak lebih sering terjadi saat seseorang sudah dewasa. Beberapa tipe sarkoma jaringan lunak, seperti rhabdomyosarcoma, lebih sering ditemukan pada anak-anak. Beberapa tipe sarkoma jaringan lunak di antaranya:

  • Angiosarkoma
  • Desmoplastic small round cell tumor (DSRCT)
  • Gastrointestinal stromal round cell tumor (GIST)
  • Leiomiosarkoma
  • Liposarkoma
  • dan lainnya


Penyebab pasti terjadinya sarkoma sampai saat ini belum diketahui, namun sama halnya dengan kanker yang lain, sarkoma terjadi ketika sel imatur tulang dan jaringan lunak mengalami mutasi DNA dan bertumbuh tidak terkendali. Pertumbuhan yang tidak terkendali ini dapat menyerang jaringan yang sehat dan bermetastasis ke organ lain. Beberapa faktor lain yang dapat memicu terjadinya sarkoma adalah paparan terhadap bahan kimia, paparan radiasi, limfedema, dan beberapa kelainan genetik seperti sindrom Gardner, sindrom Gorlin, tuberous sclerosis, dan lainnya.


Gejala sarkoma dapat bervariasi berdasarkan lokasi kankernya. Gejala yang dapat dialami:

  • Benjolan yang baru muncul, dapat terasa sakit ataupun tidak
  • Nyeri pada ekstremitas (lengan/kaki) atau perut/panggul
  • Kesulitan menggerakkan lengan atau kaki (gerakan lemas atau terbatas)
  • Penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya
  • Nyeri punggung atau pinggang


Penegakan diagnosis pada sarkoma dilakukan dengan melakukan anamnesis yang kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik secara menyeluruh. Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk mendukung diagnosis jika dicurigai adanya kanker, seperti melakukan pemeriksaan x-ray, CT scan, MRI, PET (positron emission tomography) scan, dan biopsi. Pemeriksaan penunjang dilakukan berdasarkan kebutuhan serta indikasi kanker.


Pengobatan sarkoma diberikan berdasarkan tipe, ukuran dan lokasi, kesehatan pasien secara umum, dan apakah sarkoma tersebut merupakan sarkoma baru atau rekuren/berulang.

Pilihan pengobatan sarkoma adalah:

  • Pembedahan. Cara ini dilakukan untuk menghilangkan semua sel kanker dan tetap menyisakan sebanyak mungkin jaringan yang sehat. Dokter akan melakukan eksisi lokal yang luas, dan menyisakan jaringan sehat di tepinya. Pendekatan ini menghilangkan tumor tanpa meninggalkan penyakit mikroskopis.
  • Terapi radiasi. Terapi radiasi menggunakan sinar X berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker sekaligus meminimalkan kerusakan pada sel sehat. Terapi radiasi menggunakan teknik yang canggih, sehingga radiasi diarahkan ke arah kanker, namun tidak mengenai area yang sehat. Terapi ini juga dapat mengobati sarkoma yang menyebar atau metastasis.
  • Kemoterapi. Kemoterapi menggunakan obat-obatan yang membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel kanker yang berkembang biak dengan cepat. Obat-obatan ini diberikan secara intravena (melalui jarum ke dalam pembuluh darah) atau secara oral. Dalam beberapa kasus, kemoterapi diberikan dengan radiasi. Kemoterapi juga dapat diberikan sebelum operasi untuk mengecilkan ukuran sarkoma atau sesudah operasi.
  • Imunoterapi. Bekerja dengan memperkuat sistem kekebalan tubuh, sehingga lebih mampu mengidentifikasi dan melawan sel kanker. Sel kanker memiliki karakteristik yang membantunya bersembunyi dari sistem kekebalan tubuh atau menonaktifkan respons kekebalan tubuh, sehingga memungkinkan sel kanker berkembang biak dalam tubuh. Imunoterapi dapat merusak pertahanan tersebut, sehingga tubuh dapat melawan sel kanker.
  • Ablasi termal. Terkadang sarkoma dapat dipanaskan atau dibekukan untuk menghancurkan massanya. Ahli radiologi intervensi melakukan prosedur ini menggunakan pencitraan terpandu (seperti menggunakan CT scan untuk memandu penempatan probe untuk membekukan jaringan)
  • Perawatan paliatif. Merupakan perawatan medis khusus untuk orang-orang dengan penyakit serius, termasuk kanker. Tenaga kesehatan dalam perawatan paliatif antara lain termasuk dokter, perawat, pekerja sosial, dan ahli gizi. Mereka dapat membantu meredakan gejala dan membantu mengelola efek samping pengobatan.


Gambar: Foto (Sumber: Envato)

Referensi:

  1. Cleveland Clinic. Sarcoma [Internet]. 2022 [cited 2024 Feb 19]. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17934-sarcoma
  2. Popovich JR, Kashyap S, Gasalberti DP, Cassaro S. Sarcoma. National Library of Medicine [Internet]. 2023 [cited 2024 Feb 19]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK519533/


Share this article
Related Articles