Detail Article

Kemoterapi Berbasis Platinum Pasien Kanker Prostat Stadium Lanjut

dr. Hastarita Lawrenti
Des 28
Share this article
fbb853772c331a9a0fabd14e7daef3bd.jpg
Updated 29/Des/2020 .

Aberasi genomik yang mempengaruhi gen perbaikan DNA dijumpai dengan frekuensi sampai dengan 20-30% pada kanker prostat stadium lanjut. Beberapa aberasi ini dapat berupa germline atau perubahan somatik pada homologous recombination DNA repair genes atau DNA damage checkpoints, yang dikaitkan dengan sensitivitas terhadap senyawa platinum dan/atau penghambatan PARP dalam studi pra-klinik dan klinik. 


Tiga case series yang dipublikasikan, yang memasukkan 14 pasien dengan kanker prostat metastatik dengan aberasi gen perbaikan DNA yang diterapi dengan kemoterapi berbasis platinum, melaporkan aktivitas anti-tumor yang menjanjikan. Peneliti lalu melakukan analisis retrospektif dari multicenter untuk mengetahui aktivitas anti-tumor terapi berbasis platinum (monoterapi dan/atau kombinasi) pada pasien dengan kanker prostat resisten kastrasi dengan atau tanpa perubahan gen perbaikan DNA. 


Pasien yang dimasukkan adalah kanker prostat stadium lanjut (metastatik atau lokal lanjut atau tidak dapat diberikan terapi lokoregional dengan tujuan kuratif). Pasien diberikan terapi platinum (cisplatin atau carboplatin) baik sebagai monoterapi atau sebagai bagian dari kemoterapi kombinasi. Pasien dikelompokkan berdasarkan status aberasi gen perbaikan DNA yaitu cohort 1, ada; cohort 2, tidak terdeteksi; cohort 3, tidak dilakukan pemeriksaan. 


Hasil dari analisis ini yaitu: Terdapat sejumlah 508 pasien dengan median usia 61 tahun yang dimasukkan dalam analisis. Aberasi gen perbaikan DNA dijumpai pada 80 pasien (14,7%; cohort 1), tidak ada pada 98 pasien (19,3%; cohort 2), dan tidak dilakukan pemeriksaan pada 330 pasien (65%; cohort 3). Dari 408 pasien yang mendapat terapi kombinasi berbasis platinum, sejumlah 338 pasien mendapat docetaxel, paclitaxel, atau etoposide, dan sejumlah 70 pasien mendapat terapi kombinasi berbasis platinum dengan kemoterapi lain. Penurunan kadar PSA setidaknya 50% terlihat pada 33 pasien (47,1%) di cohort 1 dan 26 pasien (36,1%) di cohort 2 (p= 0,2). Pada pasien yang dapat dievaluasi, respons jaringan lunak terdokumentasi pada 28 pasien (48,3%) pada cohort 1 dan 21 pasien (31,3%) pada cohort 2 (p= 0,07). Dalam subgrup 44 pasien dengan perubahan gen BRCA2, penurunan kadar PSA setidaknya 50% terdokumentasi pada 23 pasien (63,9%) dan respons jaringan lunak pada 17 (50%) pasien yang dapat dievaluasi. Dalam cohort 3, penurunan kadar PSA setidaknya 50% dan respons jaringan lunak terdokumentasi pada 81 pasien (28,5%) dan 38 pasien (20,5%) yang dapat dievaluasi. Median overall survival (OS) pada pasien tanpa dan dengan aberasi gen perbaikan DNA adalah 9,2 bulan vs 14,1 bulan (p= 0,2) pada pasien dengan terapi berbasis platinum.


Kesimpulan dari analisis ini adalah terapi berbasis platinum dikaitkan dengan aktivitas anti-tumor pada pasien kanker prostat stadium lanjut dengan aberasi gen perbaikan DNA. 



Image: Ilustrasi (sumber: https://www.cancercenter.com/community/blog/2020/03/chemotherapy-at-home)

Referensi: 

1. Schmid S, Omlin A, Higano C, Sweeney C, Chanza NM, Mehra N, et al. Activity of platinum-based chemotherapy in patients with advanced prostate cancer with and without DNA repair gene aberrations. JAMA Network Open 2020;3(10):e2021692.

2. Mota JM, Barnett E, Nauseef JT, Nguyen B, Stopsack KH, Wibmer A, et al. Platinum-based chemotherapy in metastatic prostate cancer with DNA repair gene alterations. J Clin Oncol. 2020;4:355-66.





Share this article
Related Articles