Pria pembawa mutasi gen BRCA2 (BReast CAncer 2), terkait dengan kanker payudara dan ovarium, berisiko terkena kanker prostat yang agresif dan karenanya harus menjalani tes antigen spesifik spesifik prostat (prostate-specific antigen/ PSA). Saran ini berdasarkan hasil studi besar dengan titel "impact study" yang telah dipublikasikan dalam European Urology tahun 2019 ini.
"Impact study" melibatkan hampir 3.000 pria dari 20 negara yang direkrut dari keluarga yang diketahui memiliki pembawa mutasi gen BRCA1 (BReast CAncer 1) dan BRCA2 dan yang menjalani tes PSA tahunan dan biopsi. Dalam studi tersebut menunjukkan bahwa, pria yang membawa mutasi BRCA2 hampir dua kali lebih mungkin berkembang terjadinya kanker prostat daripada yang bukan pembawa. Mereka juga didiagnosis menderita kanker prostat pada usia yang lebih muda dan memiliki penyakit yang lebih signifikan secara klinis.
Dari hasil tersebut, sebagai gambaran ideal bawa setiap pria di atas usia 40 tahun yang membawa mutasi pada gen BRCA2 harus direkomendasikan untuk melakukan tes PSA tahunan sebagai cara untuk para pria lebih banyak kontrol atas kesehatan mereka sendiri dengan mengidentifikasi kanker prostat yang lebih agresif dan membutuhkan perawatan.
Image: Ilustrasi
Referensi:
1. Pagea EC, Bancrofta EK, Brooka MN, Asselc M, Al Battatd MH, Thomasb S, et al. Interim results from the IMPACT study: Evidence for prostate-specific antigen screening in BRCA2 mutation carriers. European Urology 2019:76(6):831–42.
2. Davenport L. Men with BRCA2 should be screened for prostate cancer [Internet]. Available from: https://www.medscape.com/viewarticle/921000