Detail Article

iGlarLixi vs. IDegAsp: Superioritas Efikasi Terbukti dalam Studi Soli D

dr. Risya Malida
Agt 05
Share this article
72c2fe6828992eb41a617fc2a350e73b.jpg
Updated 07/Agt/2024 .

Dalam pedoman PERKENI, terapi injeksi dapat digunakan untuk pasien dengan diabetes melitus tipe 2 lama yang tidak terkontrol dengan baik menggunakan dua atau tiga obat antidiabetik (OAD) oral (HbA1c ≥ 7,5% - 9%). Terapi injeksi juga dapat dipertimbangkan untuk inisiasi pada pasien baru dengan diabetes melitus tipe 2 yang memiliki HbA1c ≥ 9%, atau kadar glukosa darah puasa (GDP) ≥ 250 mg/dL, atau kadar gula darah post prandial (GDPP) ≥ 300 mg/dL, atau yang menunjukkan gejala dekompensasi metabolik.


Saat ini, pilihan terapi injeksi untuk diabetes melitus tipe 2 cukup bervariasi, seperti co-formulation, premixed, fixed ratio combination, basal, basal plus, dan regimen basal-bolus. Masing-masing terapi injeksi tersebut memiliki mekanisme kerja yang berbeda. Saat ini ada banyak pertanyaan mengenai perbandingan efektivitas dan keamanan fixed ratio combination dan co-formulation.

IDegAsp (injeksi insulin degludec dan insulin aspart) merupakan co-formulation yang menggabungkan analog insulin basal generasi kedua dengan kerja panjang dan analog insulin manusia dengan kerja cepat. Di sisi lain, iGlarLixi adalah fixed ratio combination, kombinasi analog insulin basal glargine 100 U/mL dan GLP-1 RA lixisenatide yang dapat diberikan sekali sehari. Mekanisme kerja dari glargine dan lixisenatide saling melengkapi sehingga memungkinkan untuk menurunkan baik GDP maupun GDPP dalam satu injeksi.

Studi Soli D adalah uji klinis fase 3, terbuka, selama 24 minggu yang dirancang untuk mengevaluasi efektivitas dan keamanan iGlarLixi dibandingkan dengan IDegAsp pada orang dewasa di Cina dengan diabetes melitus tipe 2 yang tidak terkontrol dengan baik dan saat ini menggunakan OAD.

Kriteria kelayakan untuk studi ini adalah:

-      Sudah menjalankan terapi obat OAD oral selama 3 bulan dengan metformin (MET) saja atau dikombinasikan dengan OAD kedua (sulfonilurea (SU), glinida, inhibitor alfa-glukosidase, inhibitor DPP-4, atau inhibitor SGLT2).

-      Indeks massa tubuh (BMI) harus kurang dari 40 kg/m².

-      Diagnosis diabetes melitus tipe 2  harus sudah ada selama setidaknya satu tahun.

-      Kadar HbA1c berkisar antara 7,5% sampai dengan 11% jika sebelumnya menggunakan terapi MET, dengan atau tanpa inhibitor SGLT2.

-      Kadar HbA1c berkisar antara 7,0% sampai dengan 10% jika sebelumnya dirawat dengan MET ditambah OAD kedua non-SGLT2i.

Peserta akan diacak dalam rasio 1:1 untuk diberikan iGlarLixi sekali sehari dengan MET dengan atau tanpa inhibitor SGLT2, atau IDegAsp sekali sehari dengan MET dengan atau tanpa inhibitor SGLT2. Pengobatan akan disesuaikan untuk mencapai target self-monitoring blood glucose (SMBG) sebesar 4,4–5,6 mmol/L (80-100 mg/dL).

Dosis Awal dan Modifikasi Dosis:

Dalam studi ini, untuk IDegAsp, dosis harian awal yang direkomendasikan adalah 5 unit. Untuk iGlarLixi, pengobatan dimulai dengan pena 100/50, dengan dosis harian awal yang direkomendasikan sebanyak 5 dose steps. Total dosis harian tidak boleh melebihi 40 dose steps. Dalam kasus tertentu, dosis harian awal yang lebih tinggi hingga 10 unit dapat digunakan berdasarkan penilaian klinis investigator.

Setelah minggu pertama, dosis harus disesuaikan setiap minggu untuk mencapai dan mempertahankan SMBG sebesar 80–100 mg/dL (4,4–5,6 mmol/L) dengan memperhatikan gejala hipoglikemia. Titrasi dosis harus didasarkan pada rata-rata SMBG saat puasa dalam tiga hari pengecekkan berturut-turut.

Hasil:

-      iGlarLixi non inferior dan superior dalam pengurangan HbA1c dibandingkan dengan IDegAsp, dengan pengurangan sebesar -1,88 dari baseline.

-      iGlarLixi menunjukkan manfaat penurunan berat badan dibandingkan dengan IDegAsp, dengan penurunan sebesar -0,3 kg.

-      Tidak ada perbedaan dalam penurunan GDP antara iGlarLixi dan IDegAsp.

-      Perubahan dalam 7-Poin SMBG dari baseline hingga minggu 24.

-      Proporsi peserta yang lebih besar mencapai HbA1c <7% tanpa kejadian hipoglikemia yang relevan secara klinis pada iGlarLixi.

-      Keamanan dan tolerabilitas sebanding.


Kesimpulan:

Kelebihan utama dari studi ini adalah studi merupakan uji acak terkendali (RCT) pertama yang membandingkan secara langsung iGlarLixi dan IDegAsp. Selain itu, studi ini dilakukan di Cina dan mencakup sampel peserta yang besar dan representatif dimana titrasi optimal tercapai di kedua kelompok pengobatan. iGlarLixi sekali sehari adalah pengobatan yang sederhana dan dapat diterima dengan baik yang menunjukkan kontrol glikemik yang lebih baik dengan manfaat tambahan dalam menurunkan berat badan dan risiko kejadian hipoglikemia yang lebih rendah dibandingkan dengan IDegAsp. iGlarLixi dapat dipertimbangkan sebagai opsi untuk manajemen terapi pada orang dengan diabetes melitus tipe 2 di Cina yang tidak terkontrol dengan baik dengan OAD(s).



Gambar. Perubahan dalam 7-Poin SMBG dari baseline hingga minggu 24


Gambar Ilustrasi : (downloaded from https://www.freepik.com/free-photo/surprised-young-female-doctor-wearing-uniform-fith-stethoscope-isolated-blue-background_30554507.htm Image by Freepik)

 

 

Daftar Pustaka` :

1.    PERKENI. Pedoman pengelolaan dan pencegahan diabetes melitus tipe 2 di. Indonesia 2021. PB PERKENI2021

2.    Liu M, Gu W, Chen L, Liu Y, Kuang H, Du J, et al. The efficacy and safety of iGlarlixi versus IDegAsp in Chinese people with Type 2 Diabetes suboptimally Controlled with Oral Antidiabetic Drugs: The Soli-D Randomized Controlled Trial. Diabetes. 2024;73(Supplement_1): 1869-LB


Share this article
Related Articles
Related Products
70d1fa508c2057660e244a272bbf0e94.png
b7a0f7dc723db954c80c0b32d82a1a61.jpg
573de320d077fb11a4b061d2a5e06c6f.jpg
6161cd1b028a79ba21e11d14c1b65c78.jpg
d6007ea529318082d40d22f6ba29b666.jpg
3509da4215675d00c9a19ee51eb3f21e.jpg
3139c5b87a65edd281750fb5467ca03f.jpg
6c0813c2f0609bd92cfbec771c8ac63c.jpg
d4f2b8d0a32a8b08201e73dd9f091cee.jpg
d5f249a4d77a637189fff9aa1ecb17a9.jpg