Kanker kolorektal atau kanker usus besar adalah jenis kanker yang menyerang usus besar atau kolon. Kanker kolorektal terjadi akibat sel-sel yang ada pada usus besar mengalami pertumbuhan yang tidak terkendali dan membentuk tumor ganas. Tumor ini dapat berkembang secara perlahan dari polip-polip kecil yang tumbuh pada dinding usus besar.
Menurut data Globocan 2022, kanker kolorektal di Indonesia menduduki posisi ke 4 sebagai jenis kanker terbanyak. Saat ini, pengobatan kanker kolorektal yang lebih progresif, selektif, dan aman terus dikembangkan, salah satunya dengan memberikan imunoterapi. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas kombinasi Serplulimab, suatu imunoterapi dan kemoterapi dalam pengobatan kanker kolorektal dengan metastasis.
Temukan Peluang Pengobatan Baru.
Kami tahu setiap hari adalah perjuangan yang tidak mudah. Di setiap langkah, Anda telah menunjukkan kekuatan luar biasa. Sekarang, izinkan kami menjadi bagian dari perjalanan Anda dengan membuka pintu menuju terobosan pengobatan yang mungkin mengubah cerita Anda.
Mengapa Kesempatan Ini Berbeda?
- ✨ Akses PERTAMA ke terapi inovatif yang belum tersedia untuk umum
- 🏥 Perawatan oleh tim dokter onkologi yang kompeten di bidangnya
- 💰 GRATIS: Semua biaya pengobatan dalam penelitian
- 🚗 BONUS: Tunjangan transportasi untuk setiap kunjungan
- 👨⚕️ Pemantauan kesehatan secara INTENSIF
Informasi Penelitian
Uji klinik Fase II/III yang sedang berlangsung, yang dirancang khusus bagi pasien dengan kanker kolorektal metastatik (mCRC) yang belum menerima terapi. Uji klinik ini akan membandingkan pengobatan kombinasi Serplulimab-Bevacizumab dan Kemoterapi (XELOX) dengan Plasebo, Bevacizumab, dan Kemoterapi (XELOX) sebagai pengobatan lini pertama.
Anda Kandidat yang Tepat Jika:
- Berusia 18-75 tahun.
- Mengidap kanker kolorektal yang kambuh atau telah menyebar, tidak bisa dioperasi, dan sudah dipastikan melalui pemeriksaan jaringan.
- Pernah menjalani terapi tambahan sebelum atau setelah operasi (seperti kemoterapi), dengan jeda lebih dari 12 bulan sejak pengobatan terakhir hingga kanker kambuh.
- Memiliki setidaknya satu lesi (bagian tubuh yang terkena kanker) yang bisa diukur, dinilai oleh tim ahli.
- Bersedia menyediakan cukup jaringan tumor yang sudah diawetkan sebelumnya atau bersedia menjalani biopsi untuk mengumpulkan jaringan tumor untuk menentukan tingkat ekspresi serta mendeteksi mutasi.
- Dengan pemeriksaan lanjutan tidak ditemukan tingginya tingkat ketidakstabilan genetik.
Keuntungan yang Anda Dapatkan:
- Free pengobatan kombinasi serplulimab dengan bevacizumab dan kemoterapi (oxaliplatin-capecitabin, XELOX) atau plasebo dengan bevacizumab dan kemoterapi (oxaliplatin-capecitabin, XELOX).
- Free tes laboratorium dan tes pencitraan.
- Biaya transportasi yang cukup.
- Selama studi dan pengobatan, dokter akan mendiagnosis penyakit, melakukan observasi lanjutan, dan memberi panduan pengobatan.
- Mendapatkan perlindungan asuransi penelitian terhadap kemungkinan kejadian yang tidak diinginkan yang bisa terjadi selama penelitian.
Kualitas Penelitian:
- ✅ Telah LULUS uji etik
- ✅ Dipantau tim independen berkualifikasi
- ✅ Protokol keselamatan terlindung asuransi
Pendaftaran dibuka hingga Desember 2024
Tim kami siap membantu Anda:
- MRCCC Siloam Hospital: dr. Gabrielle (0877-8833-0021)
- Siloam Hospital Kebon Jeruk: dr. Gabrielle (0877-8833-0021)
- RS Kanker Dharmais: dr. Bima Sakti (0813-8893-4015)
- RS Sentra Medika Cibinong: dr. Dian (0878-7702-7579)
- RSUP Dr. Kariadi: dr. Rafly (0822-8180-2524)
Nomor protokol etik: 24-04-0622
Nomor surat persetujuan leaflet: S-688/UN2.F1/ETIK/PPM.00.02/2024
Referensi:
- Kementerian Kesehatan RI. Kanker usus besar [Internet]. 2021. Available from: https://ayosehat.kemkes.go.id/topik-penyakit/neoplasma/kanker-usus-besar