
COVID-19 yang disebabkan SARS-CoV-2 dapat menimbulkan long COVID (LC), yaitu gejala persisten ≥3 bulan setelah infeksi dengan prevalensi ≥6% dan dampak besar pada kualitas hidup. Patofisiologi LC diduga terkait persistensi virus, peradangan kronis, disfungsi endotel oleh ox-LDL, serta translokasi mikroba akibat gangguan usus, ditunjukkan dengan peningkatan (1,3)-β-d-glucan dan Zonulin.
Vitamin D3 dan K2 menjadi kandidat potensial karena sifat antiinflamasi dan keamanan yang baik. Vitamin D mengatur sel imun, menekan sitokin proinflamasi, dan meningkatkan sitokin antiinflamasi, sedangkan vitamin K2 menurunkan IL-6 serta melindungi jaringan vaskular dan paru. Kekurangan vitamin D dan K telah dikaitkan dengan COVID-19 yang lebih berat, sehingga penelitian ini menilai efek suplementasi keduanya pada gejala LC serta biomarker inflamasi, integritas usus, dan translokasi jamur.
Suatu uji klinis acak terkontrol di University Hospitals Cleveland Medical Center (UHCMC), AS, pada tahun 2022–2024 dilakukan untuk mengevaluasi efek suplementasi vitamin K2/D3 pada long COVID. Peserta adalah orang dewasa ≥18 tahun dengan minimal 2 gejala sedang long COVID yang bertahan ≥3 bulan pasca-infeksi SARS-CoV-2, diverifikasi melalui tes PCR/antigen/antibodi. Sebanyak 151 peserta diacak dengan rasio 2:1 untuk menerima kombinasi vitamin D3 (2000 IU/hari) dan K2-MK7 (240 µg/hari) selama 24 minggu atau perawatan standar. Kriteria eksklusi meliputi kehamilan, alergi vitamin D/K, penggunaan antikoagulan antagonis vitamin K, BMI <18, penyakit neoplastik aktif, penggunaan obat imunosupresif, atau rawat inap dalam 28 hari terakhir. Data dikumpulkan pada minggu ke-0, 12, dan 24 berupa pemeriksaan fisik, riwayat medis, kuesioner gejala, serta pengambilan darah puasa untuk mengukur 25(OH)D, glukosa, insulin, lipid, dan biomarker inflamasi (hs-CRP, IL-6, TNF-RI/RII, ICAM, sCD14, sCD163, IP-10), metabolik, dan integritas usus (Zonulin, IFABP, LBP, BDG).
Hasil utama adalah perubahan gejala long COVID (RECOVER LC Index ≥12), jumlah dan jenis gejala, serta perubahan biomarker. Analisis statistik dilakukan menggunakan longitudinal ANCOVA, generalized linear mixed models, serta uji t, chi-square, atau Fisher’s exact test untuk perbandingan awal. Semua uji dengan p < 0,05 dianggap signifikan. Sebanyak 151 memenuhi kriteria dan diacak ke kelompok vitamin K2/D3 (n = 98) atau standar perawatan (SOC, n = 53). Karakteristik dasar (usia rata-rata 45 tahun, 70% perempuan, 31% non-kulit putih) seimbang antar kelompok. Gejala paling sering adalah kelelahan, brain fog, nyeri tubuh, sesak napas, serta perubahan penciuman/perasa; kepatuhan pengobatan rata-rata 86%–91%.
Pada akhir studi, kelompok K2/D3 mengalami penurunan 7,1% proporsi peserta dengan skor LC Index ≥12, sementara kelompok SOC justru meningkat 7,2% (p = 0,01). Jumlah gejala tetap stabil pada kelompok K2/D3, namun meningkat pada SOC (p = 0,03). Biomarker inflamasi dan translokasi jamur menunjukkan perbaikan signifikan pada kelompok K2/D3 dibanding SOC: penurunan oxLDL (−9148 vs. −6633; p = 0,001), sTNF-RI (−106,3 vs. −91,9; p = 0,01), sCD163 (−50,4 vs. −9,1; p = 0,02), dan BDG (−40,3 vs. −15,8; p = 0,03). Analisis model teradjust menunjukkan kelompok K2/D3 memiliki skor LC index rata-rata 3,2 poin lebih rendah (p = 0,04) dan hampir 2 gejala lebih sedikit (−1,7; p = 0,02) dibanding SOC. Faktor non-kulit putih dikaitkan dengan jumlah gejala LC lebih tinggi (p = 0,01), sedangkan perbaikan permeabilitas usus (penurunan Zonulin) berhubungan dengan berkurangnya jumlah gejala (p = 0,02). Temuan ini menegaskan bahwa suplementasi K2/D3 aman, meningkatkan kadar vitamin D, mengurangi biomarker inflamasi serta memperbaiki gejala long COVID.
Kesimpulan:
Suplementasi vitamin K2 dan D3 selama 24 minggu terbukti mampu meningkatkan kadar vitamin D, menurunkan biomarker inflamasi dan translokasi jamur, sekaligus mengurangi gejala long COVID dibandingkan perawatan standar.
Gambar: Ilustrasi (Sumber: Freepik)
Referensi:
Atieh O, Daher J, Durieux JC, Abboud M, Labbato D, Baissary J, et al. Vitamins K2 and D3 improve long COVID, fungal translocation, and inflammation: Randomized controlled trial. Nutrients 2025 Jan 16;17(2):304.