Detail Article

Vitamin D pada Penderita PCOS, Ini Manfaatnya

dr. Karen Denisa
Jul 14
Share this article
6bed5c39fc64106bba3707777fe30fbd.jpeg
Updated 14/Jul/2025 .

Sindrom ovarium polikistik (PCOS) merupakan masalah kesehatan umum yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon reproduksi, sehingga mengganggu fungsi ovarium dalam siklus menstruasi normal. PCOS ditandai oleh menstruasi tidak teratur, kelebihan androgen, dan ovarium polikistik, dan didiagnosis bila terdapat dua dari tiga gejala tersebut. Dengan prevalensi 4%–20% pada wanita usia reproduktif secara global, PCOS menjadi salah satu gangguan endokrin tersering. 


Vitamin D, yang berperan penting dalam regulasi kalsium dan fosfat untuk menjaga kesehatan tulang dan otot, merupakan defisiensi yang paling umum secara global, memengaruhi lebih dari 1 miliar orang. Sejumlah bukti menunjukkan adanya hubungan antara defisiensi vitamin D dengan perkembangan dan gejala PCOS.

 

Vitamin D memiliki peran fisiologis penting dalam kesehatan reproduksi wanita, termasuk dalam regulasi hormon reproduktif dan fungsi ovarium. Defisiensi vitamin D pada pasien sindrom ovarium polikistik (PCOS) berhubungan dengan peningkatan kadar Anti-Müllerian Hormone (AMH), gangguan ovulasi, dan ketidakteraturan menstruasi. Pemberian suplemen vitamin D terbukti menurunkan kadar AMH, memperbaiki sensitivitas insulin, meningkatkan fertilitas, dan mengatur kembali siklus menstruasi. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa polimorfisme genetik pada VDR (seperti Apa-I, Fok-I, Bsm-I, dan Taq-I) berhubungan dengan keparahan gejala PCOS, termasuk kadar testosteron, hormon luteinizing (LH), dan SHBG. Meskipun hasilnya masih beragam, temuan-temuan ini menunjukkan potensi vitamin D sebagai terapi tambahan dalam manajemen PCOS, baik dari aspek metabolik maupun reproduksi.

 

Vitamin D terbukti memiliki peran penting dalam manajemen sindrom ovarium polikistik (PCOS), terutama dalam meningkatkan sensitivitas insulin, mengatur metabolisme glukosa, dan memperbaiki profil lipid. Defisiensi Vitamin D merupakan temuan umum pada pasien PCOS dan berhubungan erat dengan resistensi insulin, gangguan metabolik, serta peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Suplementasi Vitamin D dosis kurang dari 4.000 IU/hari menunjukkan perbaikan dalam kadar insulin, glukosa puasa, dan resistensi insulin, serta efek menguntungkan terhadap frekuensi menstruasi dan hiperandrogenisme. Selain itu, pemberian Vitamin D bersama metformin dan kalsium meningkatkan keteraturan siklus haid, folikulogenesis, serta menurunkan kadar AMH dan testosteron. Intervensi Vitamin D juga menunjukkan penurunan signifikan pada trigliserida dan peningkatan profil lipid secara keseluruhan. Oleh karena itu, Vitamin D dapat dipertimbangkan sebagai terapi tambahan yang efektif untuk mengatasi gangguan metabolik dan reproduksi pada pasien PCOS.

 

Kesimpulan:

Vitamin D memiliki potensi sebagai terapi tambahan yang efektif untuk memperbaiki gangguan metabolik dan reproduksi pada pasien PCOS, terutama melalui peningkatan sensitivitas insulin dan regulasi hormonal.

 


Gambar: Ilustrasi (Sumber: Freepik)

Referensi:

Mohan A, Haider R, Fakhor H, Hina F, Kumar V, Jawed A, et al. Vitamin D and polycystic ovary syndrome (PCOS): A review. Annals of Medicine and Surgery. 2023 Jul 1;85(7):3506-11.


Share this article
Related Articles