Detail Article

Thiamine Bermanfaat Untuk Penanganan Pasien Syok Septik

Laurencia Ardi
Okt 22
Share this article
img-Infus.jpg
Updated 24/Agt/2022 .

Syok septik adalah status metabolik yang mempunyai gambaran klinis sangat mirip dengan defisiensi thiamine/ vitamin B1. Dari beberapa kumpulan bukti menunjukkan bahwa pasien kritis sering terjadi defisiensi thiamine, dengan stres metabolik, menurunnya atau buruknya asupan nutrisi, dan adanya komorbiditas yang mungkin berperan terhadap faktor risiko defisiensi.

Studi pendahuluan terbaru menunjukkan bahwa, suplementasi thiamine akan membantu bersihan laktat dan risiko mortalias 28 hari pada pasien dengan syok septik. Studi yang dilakukan oleh Donnino, dkk. menilai pemberian thiamine pada 88 pasien dengan syok septik dan ditemukan tidak adanya manfaat. Namun, pada pasien dengan syok septik dan dikonfirmasi dengan pemeriksaan laboratorium terjadi defisiensi thiamine, pemberian thiamine dikaitkan dengan penurunan laktat dalam 24 jam dan mungkin juga dapat menurunkan mortalitas.


Pada praktek klinis, klinisi memberikan thiamine jika dicurigai adanya defisiensi thiamine, khususnya pada pasien dengan asupan alkohol jangka panjang atau faktor risiko lainnya untuk defisiensi thiamine


Studi dengan desain dan metodenya adalah retrospektif, single-center, matched cohort, dengan subjeknya adalah pasien dewasa yang berdasarkan ICD-9 dan ICD-10 mempunyai kode diagnosis syok septik atau pembedahan ICU. Kemudian pasien yang mendapatkan suplemen thiamine intravena pada 24 jam pertama diidentifikasi dan dibandingkan dengan pasien yang tidak mendapatkan suplemen thiamine. 


Tujuan utama dari studi ini adalah menentukan pemberian thiamine berkaitan dengan penurunan waktu bersihan laktat pada pasien syok septik, sedangkan yang sekunder untuk menilai mortalitas 28 hari, acute kidney injury (AKI) dan kebutuhan terapi pengganti ginjal, vasopressor dan hari bebas ventilasi mekanik. Hasilnya dari 1049 pasien yang memenuhi kriteria menunjukkan bahwa thiamine berkaitan dengan perbaikan bersihan laktat (subdistribution hazard ratio, 1,307; 95% CI, 1,002–1,704).


Pemberian thiamine juga dikaitkan dengan penurunan mortalitas 28 hari (hazard ratio, 0,666; 95% CI, 0,490–0,905). Sedangkan untuk dosis thiamine yang paling sering digunakan dan menunjukkan manfaat adalah di atas 500 mg/hari yang diberikan rerata selama 3 hari. 

 

Image: Ilustrasi (sumber: https://bioinformant.com)

Referensi:

1. Woolum JA, Abner EL, Kelly A, Bastin MLT, Morris PE, Flannery AH. Effect of Thiamine Administration on Lactate Clearance and Mortality in Patients With   Septic Shock. Crit Care Med. 2018 Nov;46(11):1747-52.

2. Collie JTB, Greaves RF, Jones OAH, et al: Vitamin B1 in critically ill patients: Needs and challenges. Clin Chem Lab Med 2017;55:1652–68.

Share this article
Related Articles
Related Products
11179105d289a4f901d9052a76db6b36.jpg
0d5d162fa2b93e7bdc58203d9383226f.jpg
68b2ea4cab24c638e7b97d414f73937c.jpeg
a8d0c36cfd50b7039f8368eef1c103d5.jpg
9005079a1eda624730b370c96dfa9025.jpg
286979ccba7c9d42e127d6309b82c555.jpg
06dd521a61e475157f392be045bd2d6b.jpg
f5ff9860f25e346e73ff3ee81f827d3f.jpg
b7a0f7dc723db954c80c0b32d82a1a61.jpg
72cc278b0b712031f85746c1d39ebedd.jpg