Detail Article

Pemberian Thiamine Menurunkan Tingkat Kematian Pasien Syok Septik

Laurencia Ardi
Okt 11
Share this article
img-sick.jpg
Updated 24/Agt/2022 .

Syok septik adalah status metabolik​ yang mempunyai gambaran klinis sangat mirip dengan defisiensi thiamine/vitamin B1. Dari beberapa kumpulan bukti menunjukkan bahwa pada pasien kritis sering terjadi defisiensi thiamine, dengan stres metabolik, menurunnya atau buruknya asupan nutrisi, dan adanya komorbiditas yang mungkin berperan terhadap faktor risiko defisiensi.

Pada pasien dengan syok septik dan dikonfirmasi dengan pemeriksaan laboratorium terjadi defisiensi thiamine, pemberian thiamine dikaitkan dengan penurunan laktat dalam 24 jam dan mungkin juga dapat menurunkan mortalitas. Pada praktek klinis, klinisi memberikan thiamine jika dicurigai adanya defisiensi thiamine, khususnya pada pasien dengan asupan alkohol jangka panjang atau faktor risiko lainnya untuk defisiensi thiamine.

 

Oleh karena itu, dilakukan penelitian dengan jumlah pasien yang lebih banyak untuk membuktikan apakah pemberian thiamine pada pasien syok septik berkaitan dengan perbaikan bersihan laktat dan angka mortalitas dibandingkan dengan pasien yang tidak mendapatkan thiamine. Desain dan metodenya adalah retrospektif, single-center, matched cohort, dengan subjeknya adalah pasien dewasa yang berdasarkan ICD-9 dan ICD-10 mempunyai kode diagnosis syok septik atau pembedahan ICU. Pasien yang mendapatkan suplementasi thiamine intravena pada 24 jam pertama diidentifikasi dan dibandingkan dengan pasien yang tidak mendapatkan suplementasi thiamine.

 

Objektif primer untuk menentukan pemberian thiamine berkaitan dengan penurunan waktu bersihan laktat pada pasien syok septik, sedangkan yang sekunder untuk menilai mortalitas 28 hari, acute kidney injury (AKI) dan kebutuhan terapi pengganti ginjal, vasopressor, dan hari bebas ventilasi mekanik. Hasilnya adalah dari 1049 pasien yang memenuhi kriteria menunjukkan bahwa thiamine berkaitan dengan perbaikan bersihan laktat (subdistribution hazard ratio, 1,307; 95% CI, 1,002–1,704). Pemberian thiamine juga dikaitkan dengan penurunan mortalitas 28 hari (hazard ratio, 0,666; 95% CI, 0,490–0,905). Sedangkan untuk dosis thiamine yang paling sering digunakan dan menunjukkan manfaat adalah di atas 500 mg/hari yang diberikan rerata selama 3 hari.

 

Kesimpulan:

Dari penelitian disebutkan bahwa pemberian thiamine di atas 500 mg dalam 24 jam pertama berkaitan dengan perbaikan bersihan laktat dan mortalitas 28 hari pada pasien syok septik.

 

 

Image : Ilustrasi

Referensi:

1. Woolum JA, Abner EL, Kelly A, Bastin MLT, Morris PE, Flannery AH. Effect of thiamine administration on lactate clearance and mortality in patients with septic shock. Crit Care Med. 2018;46(11):1747-52.

2. Collie JTB, Greaves RF, Jones OAH, Lam Q , GM Eastwood, Bellomo R. Vitamin B1 in critically ill patients: Needs and challenges. Clin Chem Lab Med. 2017;55:1652–68.

Share this article
Related Articles
Related Products
6d7622d537de0b98331cad4869decba1.jpg
947f991dfaafcd17ed07761e3a8c713c.jpg
b7a0f7dc723db954c80c0b32d82a1a61.jpg
b0794066c467d13e545e53ce0b27c9d4.jpg
7ff42cab058b5586a684e11a766590f9.jpg
6f8d27e018aa1599a03aeaf99e5518a2.jpg
081b39a43690ed1365968be3568f394b.jpg
c03856df986de72665866f05ff10b536.jpg
01cdfa37d70f2f0b1a5d41f013096a53.jpg
48cec81ea1014ea4bbe0768df5f7b5ef.jpg