Detail Article

Suplementasi Vitamin D Maternal selama Kehamilan, Ini Dampaknya terhadap Komposisi Mikrobiota Usus Bayi

dr. Karen Denisa
Mar 18
Share this article
ddf39167e24b206149d19bdb029b132c.jpg
Updated 24/Mar/2025 .

Mikrobiota usus manusia merupakan komunitas mikroba yang berperan penting dalam kesehatan dan penyakit, terutama dalam perkembangan sistem imun pasca-persalinan. Ketidakseimbangan mikrobiota usus dikaitkan dengan berbagai penyakit imunologis, obesitas, dan gangguan metabolik. Faktor yang dapat memengaruhi komposisi mikrobiota usus meliputi pola makan, genetika, metode persalinan, dan penggunaan antibiotik. 


Mikrobiota usus bayi awalnya diperoleh dari ibu, di mana pola makan ibu selama kehamilan dan menyusui berkontribusi terhadap komposisi mikrobiota ASI dan, pada akhirnya, mikrobiota usus bayi. Nutrisi ibu, termasuk vitamin D, berperan penting bagi kesehatan ibu dan janin, serta dapat memengaruhi berbagai aspek kesehatan anak, termasuk mikrobiota usus. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa vitamin D berpengaruh terhadap struktur dan fungsi mikrobiota usus, yang dapat terjadi melalui perubahan mikrobiota maternal.

 

Suatu penelitian dilakukan untuk merangkum temuan mengenai keterkaitan antara suplementasi vitamin D maternal selama kehamilan dan komposisi mikrobiota usus bayi. Metode penelitian ini mengikuti kriteria PRISMA dan telah disetujui oleh Research Vice-Chancellor of Tabriz University of Medical Sciences. Pencarian sistematis dilakukan di berbagai basis data elektronik hingga Desember 2022 menggunakan kata kunci terkait suplementasi vitamin D maternal dan mikrobiota usus bayi. Studi yang relevan disaring menggunakan perangkat lunak EndNote, dengan pemilihan berdasarkan kriteria PICOS yang mencakup populasi (ibu hamil dan bayi di bawah dua tahun), intervensi (suplementasi vitamin D maternal), perbandingan (plasebo atau dosis rendah vitamin D), serta hasil (komposisi mikrobiota usus bayi). Kriteria eksklusi antara lain studi yang tidak berbahasa Inggris, berupa abstrak, artikel konferensi, editorial, buku, atau tesis, serta penelitian tentang suplementasi vitamin D langsung pada bayi.


Data yang diekstraksi meliputi informasi penulis, tahun publikasi, desain studi, lokasi, jumlah partisipan, usia rata-rata ibu dan bayi, jenis kelamin bayi, status menyusui, metode suplementasi vitamin D, serta komposisi mikrobiota usus bayi. Risiko bias dinilai menggunakan metode OHAT untuk studi hewan, Newcastle–Ottawa Scale untuk studi kohort, dan Cochrane Handbook untuk uji klinis acak. Studi kemudian dikategorikan berdasarkan tingkat risiko bias menjadi rendah, sedang, atau tinggi menggunakan pendekatan yang sesuai.

 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 8 studi yang dianalisis (2 pada tikus, 3 RCT, dan 3 studi kohort), sebanyak 6 studi (75%) melaporkan bahwa suplementasi vitamin D maternal selama kehamilan berhubungan dengan komposisi mikrobiota usus bayi, terutama pada filum Firmicutes dan Bacteroidetes. Studi pada tikus menemukan bahwa defisiensi vitamin D maternal memperburuk disbiosis mikrobiota usus, meningkatkan kelimpahan Firmicutes dan rasio Firmicutes/Bacteroidetes, sedangkan studi manusia menunjukkan bahwa kadar vitamin D dalam darah tali pusat berkaitan dengan peningkatan Lachnobacterium dan penurunan Lactococcus.

 

Studi lain melaporkan bahwa suplementasi vitamin D maternal dikaitkan dengan jumlah yang lebih rendah dari Bilophila dan Lachnospiraceae, tetapi meningkatkan Haemophilus pada bayi yang diberi ASI eksklusif, serta bahwa kadar prenatal 25(OH)D berhubungan dengan mikrobiota bayi usia satu bulan, termasuk Acinetobacter, Corynebacterium, dan Ruminococcus gnavus. Selain itu, suplementasi vitamin D maternal juga ditemukan meningkatkan jumlah Bacteroidetes, termasuk Bacteroides, Alliprevotella, dan Akkermansia, serta kadar maternal 25(OH)D berhubungan positif dengan kelompok Bacteroides fragilis namun negatif dengan jumlah Bifidobacterium spp.. Meskipun demikian, dua studi RCT tidak menemukan hubungan signifikan antara suplementasi vitamin D maternal dan mikrobiota usus bayi, dengan satu studi melaporkan bahwa intervensi vitamin D tidak berdampak pada mikrobiota feses bayi dan studi lainnya menunjukkan hubungan yang lemah antara pola makan ibu selama kehamilan dan komposisi mikrobiota usus bayi. Secara keseluruhan, hasil dari RCT menunjukkan temuan yang beragam mengenai efek suplementasi vitamin D maternal terhadap mikrobiota usus bayi.

 

Kesimpulan:

Tinjauan sistematis ini menunjukkan hasil adanya hubungan signifikan antara suplementasi vitamin D maternal selama kehamilan dan komposisi mikrobiota usus bayi, di antaranya peningkatan Lachnobacterium dan penurunan Lactococcus.

 


Gambar: Ilustrasi (Sumber: Freepik)

Referensi:

Molani-Gol R, Rafraf M. Maternal vitamin D in pregnancy and infant's gut microbiota: a systematic review. Frontiers in Pediatrics. 2023 Oct 16;11:1248517.Bottom of Form

 


Share this article
Related Articles