Detail Article
Meta-analisis, Efektivitas dan Keamanan HES 130/0,4 pada Pembedahan Dan Trauma
dr. Laurencia Ardi
Mei 20
Share this article
4b0632371ec60566c541972cec1a5447.jpg
Updated 07/Jul/2022 .

Hydroxyethyl starch (HES) 130 kDa sering digunakan untuk menggantikan cairan intravaskuler yang hilang selama pembedahan atau trauma. Dalam beberapa tahun terakhir telah dilakukan beberapa penelitian pada pasien kritis dan dipertanyakan terkait keamanan dari produk ini. 

Namun, dari hasil suatu meta-analisis yang dilakukan oleh Dr. Daniel Chappell dari Department of Anaesthesiology and Intensive Care Medicine, Klinikum Frankfurt Höchst, Frankfurt, Jerman yang telah dipublikasikan secara online dalam British Journal of Anaesthesia tahun 2021 ini menunjukkan bahwa penggunaan Hydroxyethyl starch (HES) 130 kDa memberikan hasil yang positif. 


Meta-analisis yang bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas dan keamanan dari HES 6% 130 kDa selama pembedahan dan trauma. Metodenya adalah dengan mengumpulkan penelitian yang memenuhi kriteria dari tahun 1980 sampai 2018 dari database PubMed, Embase, dan Cochrane Library. Terkumpul sebanyak 90 penelitian pada kasus pembedahan dan 2 penelitian pada kasus trauma. Desain penelitiannya adalah prospektif, acak, tersamar tunggal atau ganda, dengan kontrol. Kontrol yang digunakan bervariasi yaitu albumin, gelatin, dan kristaloid. 


Hasilnya menunjukkan pada pasien pembedahan yang mendapatkan HES mempunyai kadar kreatinin yang lebih rendah (p<0,001) dan tidak ada perbedaan terhadap kejadian disfungsi ginjal, gagal ginjal, atau terapi pengganti ginjal. Selain itu, pada pasien yang mendapatkan HES menunjukkan perbaikan stabilitas hemodinamik, penurunan kebutuhan vasopressor (p<0,001), dan menurunnya lama rawat di RS (p<0,001) dibandingkan dengan penggunaan kristaloid tunggal. 


Gambar: Ilustrasi (sumber: https://www.registerednursing.org/specialty/infusion-nurse/)

Referensi:

Chappell D, Linden P, Ripolles-Melchor J, James MFM. Safety and efficacy of tetrastarches in surgery and trauma: a systematic review and meta-analysis of randomised controlled trials. British Journal of Anaesthesia. 2021;127(4):556-68. 


Share this article
Related Articles
Pemberian Melatonin Dapat Mencegah Terjadinya Delirium pada Pasien Kritis
dr. Laurencia Ardi | 21 Sep 2023
Efikasi Ibuprofen IV dan Paracetamol IV dalam Manajemen Analgesik Multimodal untuk Nyeri Pasca-Operasi Nefrolitotomi Perkutan
dr. Johan Indra Lukito | 16 Jun 2023
Dampak Malnutrisi pada Survival Pasien Kanker dengan Tindakan Bedah
dr. Dedyanto Henky Saputra | 17 Mar 2023
Penggunaan Pregabalin Preoperatif Efektif dalam Mengontrol Ansietas pada Pasien yang akan Menjalani Operasi
dr. Allen | 02 Mar 2023
Kombinasi Norepinephrine-Phenylephrine pada Syok Sepsis, Ini Studinya
dr. Laurencia Ardi | 08 Feb 2023
Perbandingan Granisetron 1 mg vs 3 mg Terhadap Efek Mual-Muntah dan Menggigil
dr. Laurencia Ardi | 15 Sep 2022
Pemberian Erythropoietin Pre-operatif dapat Menurunkan Insiden Cardiac Surgery-Associated Acute Kidney
dr. Laurencia Ardi | 15 Agt 2022
Efek "early vs late" Suplementasi Nutrisi Parenteral Pasien Bedah Abdomen
dr. Laurencia Ardi | 11 Apr 2022
Cadexomer Iodine Efektif Memperbaiki Penyembuhan Luka Kronik
dr. Nugroho Nitiyoso, MBA | 02 Nov 2021
Dexmedetomidine Menurunkan Kejadian Post-operative Delirium
dr. Laurencia Ardi | 22 Okt 2021