Pemberian morfin intratekal dapat membantu menurunkan nyeri pasca-operatif. Namun, penggunaannya dikaitkan dengan kejadian postoperative nausea and vomiting (PONV). Oleh karena itu, dibutuhkan pemberian obat anti-emetik untuk mencegah terjadinya PONV.
Suatu penelitian membandingkan efek terapi kombinasi granisetron-dexametasone dengan granisetron saja terhadap kejadian PONV pada pasien yang menjalani section caesarean (SC). Desain dan metodenya adalah prospektif, acak, tersamar ganda, dengan jumlah subjek 126 pasien yang berdasarkan American Society of Anesthesiologist (ASA) termasuk ke dalam status ! dan II.
Subjek dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok kombinasi granisetron 1 mg plus dexamethasone 4 mg (A, n= 63) dan kelompok granisetron 1 mg (B, n=63). Obat-obatan semua diberikan secara intravena bolus. Parameter yang dinilai adalah kejadian PONV pada jam 1, 4, 8, 12, dan 24 pasca-operatif. Selain itu, dinilai kebutuhan rescue medicine berupa tambahan obat anti-emetik.
Hasilnya menunjukkan secara statistik tidak ada perbedaan bermakna antara kedua kelompok terhadap kejadian PONV sampai dengan 24 jam pasca-operatif. Kebutuhan obat anti-emetik tambahan juga tidak berbeda pada kedua kelompok.
Simpulan:
Berdasarkan penelitian pemberian kombinasi granisetron-dexametason dengan granisetron tunggal mempunyai efektivitas yang sama dalam menurunkan kejadian postoperative nausea vomiting (PONV) pada pasien yang menjalani section caesarean.
Gambar: Ilustrasi (Photo by Anna Shvets from Pexels)
Referensi:
Uusalo P, Valtonen M, Järvisalo MJ. Hemodynamic and respiratory effects of dexmedetomidine sedation in critically ill Covid-19 patients: A retrospective cohort study. Acta Anaesthesiol Scand. 2021;00:1–10.